15. Finish

789 78 31
                                    

Meskipun Chayoung yang memenangkan laga one-on-one melawan Juhyeong, nyatanya dia dengan senang hati menuruti keinginan suaminya.

Di kamar kesayangannya itulah mereka memadu kasih. Saling memagut manisnya bibir masing-masing. Pelan, penuh perasaan. Membelai bagian tubuh sensitif pasangannya untuk semakin mendekat menuju kenikmatan. Mereka punya banyak waktu untuk melakukannya.

Dengan tempo pelannya, mereka lebih bisa menikmati tiap sengatan dan sensasi yang dihasilkan. Dan dengan begitulah mereka mendapat kenikmatan pertama malam ini.

"Hahh...hahh.. Kau lelah, Sayang?" Juhyeong menarik miliknya dan berguling ke samping untuk mencium pelipis Chayoung.

Pujaannya itu masih mengumpulkan oksigen, namun menggelengkan kepalanya untuk menjawab Juhyeong.

"Mau coba gaya lain?"

"Gaya?"

"Eumm, Kau tahu? Banyak cara mencapai kenikmatan." Ia mengerlingkan sebelah matanya nakal.

"Kau tak tahu? Haruskah kita menonton film dulu?"

"Film apa?" Tanya Chayoung polos.

"Porno," bisik Juhyeong.

"YA!!!"

BUGGGH

Chayoung melayangkan pukulan di punggung Juhyeong.

"Aakkhhh, sakit, Chayoung-ah!" Keluh Juhyeong sembari melengkungkan tubuhnya.

"Kenapa Kau mesum sekali?"

"Itu hal yang wajar, Sayang! Semua orang bisa menontonnya asal tidak berlebihan. Lagipula kita kan mau belajar."

"Tetap saja! Aku tidak mau! Apa semua laki-laki memang begitu?"

"Memangnya Kau belum pernah menontonnya?"

Pertanyaan itu menohok batin Chayoung. Tentu saja ia sudah akrab dengan hal seperti itu. Menonton adegan panas di film atau series, membaca fiksi dewasa, atau sekadar berselancar di internet mencari konten berbau seks demi membayar rasa penasarannya. Memangnya kenapa? Dia sudah berusia legal. Dia sudah cukup matang untuk bertindak dan bersikap. Dia sudah tahu bahwa apapun keputusan yang dia lakukan, dia lah yang bertanggung jawab sepenuhnya.

"Nggg, iya pernah tapi aku tidak pernah menontonnya bersama orang lain, apalagi laki-laki." Sanggahnya.

"Kita kan sudah menikah, Sayang!"

"Tidak, aku malu."

Juhyeong tersenyum miring, ia kembali menindih tubuh Chayoung. "Kalau begitu kita akan melakukannya sesuai pengetahuanku." Senyum nakalnya kembali muncul.

"Kau berbicara seolah kita akan belajar hal akademik..."

"Aaakhhh..." Kalimatnya belum selesai tapi suaminya itu sudah menyerang lehernya dengan ciuman-ciuman basah, melanjutkan percintaan mereka untuk yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya.

*****

Chayoung terbangun saat merasakan wajahnya dihujani ciuman. Ya, siapa lagi kalau bukan Juhyeong pelakunya? Laki-laki tampan itu sudah bangun terlebih dahulu, menampilkan wajah berseri seolah energinya penuh padahal ia bekerja keras semalaman.

"Hentikan, Juhyeong-ssi! Apa Kau belum puas semalam?"

"Aku menikahimu tiga bulan yang lalu dan baru memilikimu sepenuhnya dua bulan yang lalu. Bagaimana aku bisa puas?" Ledeknya.

Chayoung bangkit dari tidurnya. Merentangkan kedua tangan untuk melemaskan otot-otot kakunya.

"Haahhh... Badanku serasa remuk."

MBA: MARRIED BY ACCIDENT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang