Who hurt you?

2.7K 269 46
                                    



- Look at Me -



Jeno tengah pemanasan ditepi lapangan, Ia menunggu giliran timnya untuk bertanding setelah ini. Dapat Ia lihat diseberang Jaemin sedang duduk manis di tribun bersama Haechan dan Renjun masih dengan seragamnya. Jeno tersenyum, hari ini Ia berangkat bersama Jaemin dan sepakat untuk pulang bersama nanti, memikirkannya saja hati Jeno kembali menghangat.

Jeno mengenakan kostum basket tanpa lengan dengan memamerkan bisep pada lengannya membuat banyak pasang mata tertuju padanya, sorakan dan teriakan suporter dari dua kubu yang akan bertanding memenuhi lapangan basket indoor milik sekolah Jeno. Meski banyak pasang mata yang terpesona dengan ketampanan Jeno namun mata Jeno hanya fokus kearah Jaemin.

Tanda pertandingan dimulai berbunyi, Jeno mulai dengan fokus penuh men-dribble bola melewati satu persatu lawannya dengan santai. Poin pertama Ia dapatkan, perlahan keringat mulai membasahi tubuhnya seiring terus berjalannya pertandingan.

"LEE JENO SEMANGAAAT!" diantara ratusan orang yang bersorak terdapat satu suara yang dapat Ia dengar dengan baik, suara dari Jaemin. Semangat Jeno semakin menggebu, Ia harus berusaha maksimal di depan Jaemin dan timnya.

Tim Jeno lebih unggul beberapa poin dari tim lawan hingga babak pertama usai, Ia tengah break untuk pergantian babak. Jeno mengusap lehernya dengan handuk dan minum air putih dari botol hingga tandas. Matanya kembali fokus kearah tribun menangkap sosok Mark yang datang dan duduk disamping Jaemin. Bersamaan dengan itu, Ia juga melihat Renjun yang pergi meninggalkan Jaemin.

Mata Jeno tidak pernah lepas dari Jaemin dan Mark bahkan saat pelatih menjelaskan strategi yang perlu digunakan timnya kali ini. 

"Jen, fokus!" pundak Jeno ditepuk oleh Yangyang disampingnya saat mereka mulai memasuki lapangan lagi.

Jeno mengangguk, matanya sekali lagi melihat Jaemin dan Mark yang tertawa bersama sebelum tanda permainan babak kedua dimulai, Jeno kembali fokus dengan permainannya.

Jeno bermain dengan sangat bagus, memang tidak perlu diragukan lagi permainan Jeno dari dulu. Bahkan Ia sama sekali tidak memberikan kesempatan tim lawan untuk lebih unggul sedikitpun.



"Kemana kak?" Jaemin yang fokus menonton teralihkan saat Mark berdiri dari duduknya.

"Mau ke kamar mandi bentar"

Jaemin mengangguk dan tersenyum saat puncak kepalanya diusak oleh Mark, Jaemin kembali fokus melihat pertandingan dengan Haechan yang terus bersorak memberi semangat.

Ditengah fokusnya pada pertandingan dahi Jaemin mengeryit, Ia teringat Renjun yang tak kunjung kembali dari kamar mandi. Jaemin merasa khawatir dengan sahabatnya.

"Chan, nitip tas bentar ya" Jaemin mendekatkan bibirnya ke telinga Haechan karena suasana sangat ramai.

"Kemana?" suara Haechan berteriak.

"Bentar"

Haechan mengangguk, menarik tas Jaemin dan Renjun lebih dekat dengannya. Haechan dalam sekejap kembali fokus pada pertandingan yang hampir usai.

Ditempat lain, Jeno melihat Mark pergi dan Jaemin berjalan keluar gedung beberapa saat setelahnya. Fokusnya hilang seketika, Jeno mengerjap saat bahunya disenggol oleh lawan yang membawa bola.

"Fokus Jen!!"

Jeno berlari keluar lapangan, matanya bertemu tatap dengan pelatihnya yang heran dengan sikap Jeno. Jeno mengisyaratkan pada pelatih untuk pergantian pemain, belum mendapat balasan dari pelatih Ia sudah berlari kearah luar gedung.

Look At Me [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang