Forgive my feelings

3K 276 56
                                    



- Look at Me -



Bugh!

Satu pukulan kuat mendarat tepat di pipi kanan Mark setelah Jeno menarik bahu milik Mark. Rahang Jeno mengeras sempurna, giginya bergemeletuk menatap Mark yang mengusap pipi kanannya.

Matanya melihat Jaemin jatuh terduduk di lantai parkiran motor dengan pipi basah. Hati Jeno luar biasa sakit melihatnya.

"Lo kenapa sih, bangsat!"

"Lo yang kenapa Bang!!!" teriak Jeno.

Jeno maupun Mark berdiri berhadapan dengan tatapan saling menusuk.

"Gue cuma mau ngomong sama Jaemin dari kemaren lo halangin mulu, sekarang masih aja lo mau ikut campur?"

"Yang kaya gitu lo kata mau ngomong?" Jeno menekan suaranya, telunjuknya menunjuk kearah Jaemin yang menunduk terisak dibelakang Mark.

"Diem kan lo?" imbuh Jeno, Ia berjalan melewati Mark dan berniat membantu Jaemin sebelum Mark kembali berucap.

"Gue heran segininya banget lo sama Jaemin, segininya banget lo ngurusin urusan Jaemin sama gue" ucapan Mark membuat Jeno mengurungkan niatnya untuk membantu Jaemin yang duduk dibawahnya. Rahang milik Jeno semakin mengeras, kedua tangannya mengepal kuat disamping tubuh.

"Kalo lo suka sama Jaemin ngomong sini, jangan ribetin urusan gue mulu!"

Jeno memejam kemudian menatap Jaemin yang menangis pilu dibawahnya. Hati Jeno sakit, seharusnya Ia tidak meninggalkan Jaemin sendiri tadi atau malah seharusnya Jeno tidak menaruh hati pada Jaemin?

"Iya, gue suka sama Jaemin. Bahkan jauh sebelum lo Bang!!"


Bugh!

Jeno sempat melihat Jaemin mendongakkan kepalanya dan menggeleng sebelum tubuh Jeno dibalik paksa bersamaan dengan satu pukulan kuat pada rahangnya. Jeno masih bisa tersenyum ditengah pukulan-pukulan yang terus menghantam wajahnya.

"Kak, udah Kak!!!" Jeno mendengar dengan jelas suara Jaemin memohon di tengah isaknya yang semakin intens. Jeno tau Mark mengkhianati Jaemin, Ia juga tau Mark menyakiti Jaemin namun kenapa Ia kali ini sama sekali tidak ingin melawan?

Mengingat bagaimana Jaemin begitu bahagia saat bersama Mark, mengingat bagaimana Mark adalah cintanya setelah Ayahnya dan mengingat bagaimana Jaemin menggeleng saat Jeno dengan lantang mengucap tentang perasaanya di depan Mark membuat hati Jeno semakin gundah. Apakah Jaemin akan semudah itu melupakan Mark meskipun Ia telah menerima luka yang teramat sakit? Jika memang sulit, Jeno harap perasaannya melebur seiring rasa sakit yang menyapa tubuhnya. Jeno merasa cukup, bahagia Jaemin lebih penting untuk sekarang.

"Kak, tolong udah kak!!!" Mark terus menjatuhkan pukulan di wajah Jeno yang sudah jatuh telentang didepan Jaemin, nafasnya terengah, matanya sudah hampir memejam diiringi isak tangis Jaemin disampingnya.

"MARK!! ANJING!!" teriakan keras diiringi langkah kaki yang mendekat membuat Jaemin merasa lega.

"Lo berdua kenapasih brengsek!!!" Lucas menarik paksa Mark yang berada diatas Jeno.

Jeno terengah-engah, entah berapa lebam dan luka yang berada diwajahnya. Jeno memilih memejamkan mata mengatur nafasnya, Ia menaruh lengannya untuk menutupi matanya.

"Jeno, please.. Kamu gapapa?" mendengar pertanyaan Jaemin yang sudah terlihat jelas jawabannya membuat hati Jeno sedikit menghangat, bahkan lukanya terasa tidak ada apa-apanya baginya.

Look At Me [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang