Selir#1

1.4K 128 32
                                    

Selir : The Bloody Crown

Disclaimer : Masashi Kishimoto

' Saya hanya meminjam nama-nama karakter untuk tulisan ini. Untuk alur cerita murni berasal dari imajinasi saya '

Chara : Tobirama - Hinata
Fugaku - Itachi

Genre : Fantasy, Drama, romance,dll

Bagian Satu


Lonceng kuil mulai terdengar mengiringi suara gendang yang dipukul dengan gerakan teratur.
gadis itu berjalan beriringan dengan seorang pria dengan tahta tertinggi di kerajaan. Keduanya berjalan menaiki tangga, semua mata tertuju pada mereka. Gadis cantik dengan gaun tradisional berwarna merah membara begitu menarik perhatian.

Pagi ini adalah upacara pengangkatan selir kerajaan, dimana sang raja menikahi seorang putri pendeta.
ini adalah kali pertama dalam sejarah, karena biasanya selir-selir kerajaan berasal dari keluarga bangsawan terhormat bukan dari kalangan pendeta suci.

Semua karena cinta, gadis kuil dengan segala keanggunan dan kesopanannya berhasil menawan hati sang raja.

*
*
*

Hinata Hyuuga, gadis yang barusaja diangkat menjadi seorang selir kerajaan. Ia merupakan seorang putri dari seorang kepala pendeta di Konohagakure. duduk gelisah dengan perasasaan cemas tidak menentu.

Semua atribut pernikahannya sudah dilepas, kini ia hanya mengenakan gaun tidur biasa. Matanya masih tertutup oleh seutas kain tipis berwarna putih. Sejak upacara tadi, kain itu tidak di perkenankan untuk dilepas. Itu semua adalah titah dari sang raja.

Suara pintu terbuka terdengar oleh telinganya dan disusul derap langkah yang terasa berat. Jantung Hinata bertalu semakin cepat, ini adalah saatnya dimana dirinya akan melepas kesucian yang selama 18 tahun ini ia jaga.

Semuanya masih sama, gelap.
Hinata tidak bisa melihat apapun di dalam kamar ini, bahkan saat ia merasakan rambutnya yang disentuh secara halus oleh tangan seseorang.

"Hinata, Hinata"
Suaranya begitu berat, pria berusia 40 tahunan itu sedikit kesusahan menahan hormon berlebih diusianya saat ini. Apalagi jika dihadapkan dengan seorang gadis yang telah lama menarik perhatiannya.

Hinata sudah sangat hafal dengan suara ini, Yang Mulia Raja memang berkali-kali sering mengobrol dengannya sebelum pria dewasa itu memutuskan untuk mengangkatnya sebagai seorang selir.

"Bisakah saya membuka penutup mata ini? Ini membuat saya tidak nyaman", Ini adalah sebuah permintaan Hinata yang pertama.
Dan ia berharap bahwa sang Raja mau mengabulkannya.

Pria itu tersenyum tipis, tangannya terulur kebelakang kepala Hinata untuk membuka ikatan kain itu.

Kelopak mata itu telah terbuka dengan sepenuhnya, menampilkan sepasang mutiara indah didalamnya.
Mata yang teramat cantik sehingga membuat dirinya enggan untuk berbagi pada siapapun.

Kedua pipinya bersemu merah saat ia mengetahui jarak wajah antar keduanya terlalu dekat. Hinata pun langsung menundukan kepalanya karena tidak sanggup menatap mata sehitam jelaga itu terlalu lama.

"Bagaimana perasaanmu?"

Hinata terdiam mendapat pertanyaan seperti itu, perasaan mana yang ingin diketahui oleh Yang Mulia Raja?
Perasaan gugupnya atau rasa takutnya?

"Apa kau kelelahan?"
Hinata menggeleng pelan, ia tahu bahwa pria di depannya ini sudah sangat tidak sabar ingin membuka menu utamanya.

Ia memaklumi semua itu, laki-laki memang tidak pernah bisa menahan hasratnya. Apalagi jika di hadapannya adalah seorang wanita cantik seperti dirinya.

Selir : The Bloody CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang