Selir#16

289 65 16
                                    

Pada akhirnya yang menjadi pilihan para pejabat kerajaan adalah putri Temari dari kerajaan Suna. Mereka memutuskan untuk menerima lamaran dari putri Temari lantaran guna mempererat hubungan kedua kerajaan.

Dan Itachi hanya mampu menerima keputusan itu dengan pasrah.

"Selamat atas pernikahan anda, Yang Mulia." Ucap Hinata dengan tulus. Itachi terdiam mendengarnya, kedua obsidian hitamnya menatap ke bawah kolam teratai yang berada di belakang paviliun milik Hinata.

"Terimakasih," Balasnya terdengar lesu.
Hinata mengerutkan keningnya sambil menatap pada lelaki itu.
"Aku tidak bahagia." Ucap Itachi seolah menjawab pertanyaan Hinata yang terpatri lewat wajah cantiknya.
"Bayangkan, kau akan hidup dalam jangka waktu yang lama bersama orang yang tidak kau inginkan." Jelas Itachi lagi.

Hinata termenung sejenak mendengarnya, dirinya juga mungkin akan mengalami hal yang sama jika Fugaku berumur panjang. Untuk saja pria tua itu sudah pergi untuk selamanya, dan untuk saat ini Hinata hanya perlu mempertahankan Tobirama di sampingnya.

"Perasaan cinta akan muncul seiring berjalannya waktu. Pangeran hanya perlu untuk membuka hati dan mencoba menerima kehadiran nya." Balas Hinata dengan suara lembut nya.
Itachi memilih bungkam, Hinata tidak tahu jika wanita yang diinginkan lelaki itu adalah dirinya.

"Sebentar lagi penobatan pangeran akan digelar, dan pangeran akan menjadi pemimpin negeri ini," Ucap Hinata lagi,
"Dan bolehkah aku meminta sesuatu?" Tanya Hinata.

Itachi menoleh, "Apa itu?"
"Aku ingin kapten Tobirama kembali menjadi pengawal pribadiku. Seperti yang kita ketahui jika Yahiko telah tiada, dan aku kehilangan pengawal pribadi saat itu juga." Jelas Hinata.

Itachi mengangguk tipis, ia tidak ada masalah dengan itu, "Tapi bukankah Tobirama belum kembali dari misi yang diberikan mendiang ayahku?" Tanya Itachi.
Hinata tersenyum tipis, "Benar, maka saat dia kembali, tolong tunjuk dia agar kembali menjadi pengawal pribadiku." Pinta Hinata sambil menatap Itachi lembut.
Lelaki itu tersenyum kecil, "Tentu, aku akan kabulkan keinginanmu."

Seperti janjiku pada Yang Mulia Raja, apapun yang terjadi aku akan menjaga dan melindungimu, Hinata.

.

Hiashi menatap Tobirama Senju dengan kebingungan, pria itu mendapati Tobirama yang kini berada di hadapannya dalam keadaan bisa melihat.

"Aku akan kembali," Ujar Tobirama pelan.
"Ke Istana." Singkatnya.

"Kau sudah bisa melihat? Sejak kapan?"
Tanya Hiashi kebingungan. Tobirama tersenyum tipis, "Sejak beberapa hari yang lalu, Hiashi-san." Balasnya.

Hiashi mengangguk kecil, jika Tobirama kembali ke istana itu artinya gerak-gerik Hinata tidak akan bisa seleluasa biasanya. Tobirama bisa jadi penghalang Hinata untuk menjalankan rencananya yang hampir sempurna.

"Kenapa kau kembali kesana?"
Tanya Hiashi penasaran, Tobirama menatap Hiashi dengan datar.
"Menjalankan tugasku kembali," Jawabnya, "Menjaga putrimu." Lanjutnya lagi.

"Tapi bukankah saat ini ada Yahiko?" Tanya Hiashi yang tidak tahu tentang kematian Yahiko. Tobirama tersenyum tipis, haruskah dirinya mengakui pada Hiashi jika Yahiko telah tewas di tangannya?

"Maaf, tapi ini adalah perintah dari selir agung sendiri." Balas Tobirama yang berhasil membuat Hiashi bungkam. Pria paruh baya itu tidak mengerti dengan jalan pikiran putrinya, padahal dirinya telah memperingati Hinata agar berhati-hati terhadap Tobirama. Tapi wanita itu malah menarik Tobirama untuk mendekat.

**
Tobirama memasuki gerbang utama istana dengan perasaan yang mampu membuatnya terlempar pada masa dimana Fugaku memerintahkan dirinya untuk menjadi pengawal Hinata. Dan kali ini dirinya pun kembali ke istana dengan tujuan yang sama namun juga perasaan berbeda.

Selir : The Bloody CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang