Selir#2

637 121 40
                                    


Sset..... Ttakk!

"Poin Sempurna untuk pangeran Itachi!"
Might Guy berteriak di ujung lapangan saat Itachi berhasil mencetak poin sempurna dalam memanah hingga kesekian kalinya.

Sang pangeran pun tersenyum tipis karenanya, ia cukup puas dengan kemampuan memanahnya yang makin hebat.

"Putra Mahkota memang terbaik"
Ucap Ino kegirangan dan langsung di angguki oleh Sakura yang berada di sampingnya.

Mereka berdua juga sedang melakukan tanding dalam berpedang, kegiatan rutin ini memang sering di lakukan Para putri dan pangeran tiap minggunya.

Sakura tersenyum culas saat Ino masih kehilangan fokus dikarenakan pangeran Itachi. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Sakura untuk menyerang Ino kembali.

"Hei! Aku belum bersiap, Jidat!"
Seru Ino panik saat mendapat serangan mendadak dari Sakura.

Gadis dengan rambut musim semi itu tertawa sinis, "Di medan perang, musuh akan menyerangmu tanpa tahu kau siap apa belum"

Ino memicing mendengarnya dan ia pun mulai mengarahkan kembali kemampuannya untuk melawan Sakura lagi.

Mereka berdua memang terkenal tidak akur, keduanya lahir dari selir yang berbeda. Ino adalah putri kedua dari Mei sedangkan Sakura seorang putri dari Selir lainnya.

Keduanya memiliki paras yang cantik dan memesona, namun bukan hanya kecantikannya saja yang menarik perhatian banyak orang melainkan ilmu bela diri mereka pun cukup membuat orang-orang terkejut dengan kemampuannya.

Itachi melirik dua saudara perempuannya dengan malas, ia memilih kembali memfokuskan pada kegiatan memanahnya yang sempat tertunda.

Pandangan matanya menajam saat ia tidak sengaja melihat rombongan Hinata melewati koridor yang terbentang di ujung lapangan sana.

Ia tersenyum culas dan mulai mengarahkan anak panahnya, ia membidik tepat kearah dimana Hinata dan para dayangnya berjalan.

Jika anak panahnya meleset dan tepat mengenai Hinata, Itachi kemungkinan tidak bisa disalahkan. Hinata yang tidak bisa melihat bisa menjadi faktor utama untuk tidak bisa menolak bidikan Itachi dan berakhir membuat dirinya sendiri terpanah.

"Kena kau!"

Di lepaskannya anak panah, Guy yang melihat kemana arah Itachi memanah langsung berteriak untuk memperingati rombongan Hinata. Namun suaranya tidak sampai ke ujung sana, hingga membuat rombongan itu berjalan tanpa diterpa kewaspadaan.

Di sisi lain, Tobirama yang berada di belakang barisan melihat anak panah yang menuju kearah Hinata dan dengan sigap ia menangkisnya dengan katana miliknya.

Kyaaaa!

Jerit para dayang-dayang milik Hinata mulai terdengar, dan mereka mulai mengerubungi tubuh Hinata yang kini tengah dilindungi oleh pelukan milik Tobirama. Semua orang mengira bahwa mereka mendapat serangan mendadak sehingga beberapa pengawal langsung membentuk formasi untuk melindungi sang selir.

Itachi puas melihat Hinata yang di kelilingi banyak orang, ia mengira anak panahnya mengenai Hinata.

"Yang Mulia! Kenapa kau memanah Lady Hinata?"
Guy berujar panik

Itachi tidak menanggapinya, ia memilih kembali berlatih memanah tanpa ikut memerdulikan keadaan Hinata.

"Aku tidak sengaja"
Jawabnya ketus.

Guy segera berlari kearah dimana rombongan Hinata berada untuk menjelaskan perihal ini, dan ia langsung mendapat tatapan tajam dari kapten Tobirama.

Selir : The Bloody CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang