Ter·be·leng·gu
Terikat belenggu; terkurung; tidak bebas lagi***
Pertemuan pertama selalu disebut sebagai kebetulan, lalu bagaimana dengan pertemuan kedua dan pertemuan-pertemuan selanjutnya? Bagi Jaehyun, pertemuan kedua dan pertemuan-pertemuan lainnya dengan Yoona bukan hanya sekedar kebetulan, melainkan takdir. Setelah pertemuan di café milik Johnny waktu itu pun keduanya masih tetap bertemu. Ada saja alasan seolah semesta memang sengaja selalu mempertemukan keduanya.
Yoona dan Jaehyun bahkan pernah bertemu secara tak sengaja di toko buku. Hari itu, Yoona yang sedang bosan memutuskan untuk membeli novel. Sudah lama rasanya ia tak membaca novel roman yang dulu selalu menjadi teman dikala ia bosan.
Ketika matanya menangkap salah satu novel yang menarik, tangan Yoona bersiap untuk meraih novel itu untuk menjadikan sebagai miliknya. Ternyata ada tangan lain yang juga berniat untuk membeli novel itu. Ya, Jaehyun adalah orangnya. Sungguh klasik memang.
Sayangnya novel itu hanya tersisa satu. Hingga keduanya memutuskan untuk membeli novel itu secara patungan. Mereka akan membacanya secara bergiliran dan membahas buku itu bersama-sama, tentunya sembari menikmati secangkir kopi favorit mereka.
"Gimana rasanya menetap di Bandung setelah bertahun-tahun berada di negeri orang? Masih suka nyasar?" tanya Yoona iseng. Jaehyun memang pernah bercerita pada Yoona bahwa ia sempat tersasar.
Jaehyun memutar bola matanya. "Kota ini banyak berubah yang jelas. Banyak tempat-tempat baru dan jalan satu arah yang bikin saya kesasar. Aneh juga sih, bisa-bisanya saya lupa. Ya memang, kalau lagi pulang ke Bandung pasti saya cuma diem di rumah, sekedar kumpul sama keluarga. Saya emang nggak suka jalan-jalan."
"Kebalikannya Krystal ya berarti? Dia malah sering kelayapan dari dulu. Saya sama temen-temen saya yang kadang jadi korbannya," ungkap Yoona.
Jaehyun mengangguk setuju. "Oh ya, setelah ini kamu ada agenda lain?" tanya Jaehyun setelah mereka berdua keluar dari toko buku.
"Hmm, nggak ada sih, kenapa?"
"Mau nemenin saya buat sedikit kembali mengingat Kota Bandung?" ajak Jaehyun. "Jadi tour guide sehari saya gitu?" lanjutnya ketika ia belum mendapat respon dari Yoona. Jaehyun bisa melihat bahwa Yoona sedikit bimbang menerima ajakannya.
"Mendadak banget?"
"Kadang yang tidak terencana itu lebih berkesan daripada yang terencana," jawab Jaehyun. Seperti pertemuannya dengan Yoona yang tak pernah ia rencanakan dalam hidupnya.
"It's okay kalau kamu nggak bersedia," lanjut Jaehyun.
"Mana kunci mobil kamu?" Yoona membalikkan punggung tangannya.
"Untuk?"
"Kamu minta saya buat jadi tour guide kamu, kan? Kamu beruntung saya nggak bawa mobil hari ini. Kalau kamu yang nyetir nanti malah nyasar. Kamu cukup duduk manis aja," jawab Yoona.
Lelaki itu tersenyum senang. Senang karena ia bisa menghabiskan waktu dengan Yoona seharian ini. Tak sia-sia ia mengosongkan jadwalnya seharian penuh. "Oke, seluruh komando ada pada kamu."
Yoona pun setuju untuk menjadi tour guide Jaehyun dalam sehari. Mengingatkan Jaehyun betapa indahnya Kota Bandung. Kota yang menyimpan romantisme di setiap sudutnya.
Yoona membawa Jaehyun ke beberapa landmark Kota Bandung. Menyusuri jalan Asia-Afrika dan jalan Braga sembari membicarakan banyak hal. Tentang kenangan-kenangan masa kecil mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You
Fanfiction[COMPLETED]-What if you meet the right person, but at the wrong time? Daftar Pendek The Wattys 2021