Lembaran Baru

1.3K 221 83
                                    

"You can't go back and change the beginning, but you can start where you are and change the ending."- Unknown

***

Mata Yoona perlahan terbuka. Setelah sekian lama, ketika ia membuka matanya, sosok suaminya lah yang pertama kali terlihat. Yoona tersenyum tipis. Wajah suaminya itu terlihat kelelahan. Yoona kemudian membenarkan selimut untuk suaminya lalu dia beranjak dari tempat tidurnya. Karena Yoona harus bekerja hari ini, maka Yoona harus bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan dan seluruh tetek bengeknya.

Yoona membuka lemari pakaian suaminya, memilih setelan kantor yang akan digunakan suaminya hari ini. Setelah itu Yoona menggulung rambut panjangnya dan berjalan ke arah dapur. Yoona mulai memasak makanan-makanan yang menjadi salah satu menu sarapan favorit suaminya.

"Lho, Nyonya udah masak jam segini? Biar saya bantu," ujar Nina yang terkejut melihat majikannya sudah berkutat di dapur pagi-pagi sekali. 

"Nggak usah, Nin. Kamu beresin rumah aja ya," tolak Yoona dengan lembut. 

"Ah gitu, siap laksanakan, Nyonya!" Nina tersenyum, berharap ini menjadi awal yang baik bagi rumah tangga majikannya.

Yoona mengambil sendok lalu mencicipi rasa masakan yang dia buat. Dia mengecapkan lidahnya, menimbang-nimbang apakah masih ada yang kurang.

"Masakannya kurang rempah. Harusnya ditambahin kombinasi merica, pala, garam. Bukan cuma merica sama garam. Kombinasi yang luar biasa enak menurut saya. Itu resep rahasia nenek saya. Saya cuma-cuma ngasih rahasianya ke kamu."

Yoona kembali teringat ucapan Jaehyun saat mereka bertemu di sebuah restoran untuk makan siang. Saat itu Yoona merasa makanan yang disantapnya itu terasa hambar. Jaehyun tiba-tiba berkata seperti itu. Lidah lelaki itu ternyata lebih tajam daripada Yoona, Sial. Kenapa bahkan disaat-saat seperti ini dia teringat Jaehyun?

"Morning!"

Yoona terperanjat ketika merasa seseorang memeluknya dari belakang. Oh ya tentu saja, seseorang itu adalah suaminya. Mana mungkin lelaki lain?

"Kok kaget gitu sih? Lagi ngelamunin apa sampai-sampai aku panggil kamu nggak nyaut-nyaut?"

"Ng-nggak ada, Mas," jawab Yoona kikuk. Berada dalam posisi seperti ini membuatnya merasa tak nyaman. Dulu suaminya memang biasa seperti ini. Entah mengapa, Yoona merasa tak nyaman lagi. Yoona berpikiran, mungkin saja semua ini karena ia belum lagi terbiasa.

"Aku sampai kebangun tahu, gara-gara nyium aroma masakan kamu." Suho menaruh kepalanya di sela leher Yoona.

"Kamu mandi dulu gih. Bajunya udah aku siapin."

"Bentar lagi ya, Sayang. Aku masih pengen begini."

Yoona hanya bisa pasrah. Mencoba menahan rasa ketidaknyamanannya.

***

"Hari ini kamu di rumah sakit sampai jam berapa?" tanya Suho disela-sela kegiatan sarapannya dengan sang istri.

"Belum tau, Mas. Ini kan hari pertama aku kembali bekerja."

"Kamu nggak usah bawa mobil hari ini. Biar Mas yang anter jemput kamu."

"Kamu emang nggak lembur malem ini?"

Suho menggelengkan kepalanya. "Aku udah minta sekretaris aku buat kosongin jadwal. Malem ini kita sekalian makan malem di luar ya, aku udah reservasi di restoran favorit kamu. Sekalian kita ngerayain kamu yang kembali bekerja, sama ngerayain kita yang memulai lembaran baru. Gimana?" tawar Suho.

Me After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang