Epilog - The Tale of The White Roses

2K 170 24
                                    

"Kita ngapain sih, Na pake ke toko bunga segala?" sungut Doyoung setelah memarkirkan mobilnya di sebuah toko bunga.

"Mau beli bunga lah, Dion! Ya kali mau main bola," kesal Yoona.

"Iya tahu beli bunga, tapi bunga buat apa sih?" tanya Doyoung heran.

"Buat gue. Besok kan kita wisuda kalau lo lupa. Lo pasti belum nyiapin bunga buat gue kan? Gue aja udah nyiapin buat lo dari jauh-jauh hari," jawab Yoona.

"Besok di depan Granus kan yang jual banyak. Kenapa mesti repot-repot?"

Yoona menatap sahabatnya dengan tatapan tajam. Susah banget emang punya sahabat yang nggak peka. "Kalau besok mana sempat, Bapak Dion Yogantara Manggala! Keburu sibuk nggak jelas. Mana fans lo tuh banyak. Pasti lo sibuk fans service," jelas Yoona.

"Astaga, Keara. Penting banget?" Doyoung menggelengkan kepalanya. Ada-ada memang kelakuan sahabatnya itu.

"Astaga, Dion. Ini tuh penting banget!" balas Yoona yang tak mau kalah.

"Terserah." Doyoung menyerah dan memilih mengikuti kemauan Yoona.

"Ya udah lo turun gih. Gue nunggu di sini. Biar surprise," pinta Yoona.

Doyoung lantas menghela nafasnya. "Ngapain diem di mobil sih, Na? Kan ujung-ujungnya dikasih juga. Pasti bakal tahu juga kan akhirnya. Udah sih temenin gue aja."

Yoona menggelengkan kepalanya. "Nggak," ucapnya yang bersikeras.

"Iya deh iya." Doyoung mengalah. Berdebat dengan Yoona hanya akan menghabiskan waktunya.

Doyoung masuk ke toko bunga itu. Ia melihat-lihat bunga yang ada di sana. Begitu banyak bunga yang cantik, namun hanya ada satu bunga yang menarik perhatiannya. Bunga mawar putih.

Doyoung meraih beberapa tangkai bunga mawar putih itu. "Mbak, saya mau beli mawar putihnya ya. Sebuket. Tolong dirangkai secantik mungkin," pinta Doyoung.

"Oke, Kak. Ditunggu sebentar, ya," ucap pegawai toko.

Selagi menunggu rangakain bunga pesanannya selesai, Doyoung tersenyum melihat bunga itu. Bunga kesukaan sahabatnya, Yoona. Membayangkan Yoona tersenyum senang ketika mendapat bunga kesukaannya membuat Doyoung merasa senang seketika.

Lagipula, Doyoung merasa inilah kesempatannya. Ia tak pernah memberikan setangkai bunga pun untuk Yoona sebelumnya. Bukan karena tak ingin, tapi ia terlalu malu dan canggung untuk melakukan hal seperti itu.

"Buat pacarnya, ya, Kak?" tanya pegawai itu yang menangkap basah Doyoung senyum-senyum sendiri.

"Buat perempuan yang paling spesial bagi saya," jawab Doyoung.

"Ini, Kak sudah selesai." Pegawai itu memberikan buket bunga mawar putih yang telah ia rangkai pada Doyoung. "Kakaknya beruntung, ini bunga mawar putih terakhir."

Ketika Doyoung berniat untuk membayar, tiba-tiba seseorang menabraknya hingga dompet Doyoung terjatuh. Orang itu nampaknya begitu terburu-buru sampai menabrak Doyoung.

"Sorry, sorry. Saya nggak sengaja," ungkapnya. Lelaki itu mengambil dompet yang terjatuh karenanya. "Lho? Doyoung?"

Doyoung menatap lelaki yang menabraknya itu. "Jaehyun?" balasnya. Doyoung lantas tersenyum ketika melihat Jaehyun, sahabatnya semasa SMA dulu. Mereka berdua terpisah karena Jaehyun melanjutkan kuliah di luar negeri.

"Apa kabarnya nih Pak Dokter?" tanya Jaehyun.

"Baik, lo gimana? Udah lama di Indo?" balas Doyoung.

"Baik juga. Udah tiga minggu gue di Indo tapi malam ini gue mau balik ke Amrik."

"Malem ini? Pantesan lo kelihatan buru-buru banget. Malam ini mau ke Amrik tapi jam segini masih berkeliaran aja di sini."

"Duh jadi keingetan. Iya nih, gue harus beli bunga. Gue buru-buru banget ngejar penerbangan," jawab Jaehyun.

Ia melihat sebuket mawar putih yang begitu cantik yang menarik perhatiannya. Jaehyun yakin, bunga ini dapat meluluhkan hati perempuan yang disukai sepupunya. "Bunga ini, lo yang mesen?" tanya Jaehyun menunjuk buket mawar putih.

Doyoung mengangguk. "Iya. Kenapa, Jae?"

"Maaf nih kalau gue lancang, Doy. Boleh nggak kalau bunga ini gue yang beli? Gue buru-buru banget soalnya," pinta Jaehyun. "Bisa mampus gue kalau telat apalagi kalau gue nggak dapet bunganya."

Doyoung terdiam, berpikir untuk beberapa saat mengenai apa yang harusnya ia lakukan. Jaehyun memang terlihat buru-buru dan sepanik itu. Rasanya tak enak jika Doyoung tak menolong Jaehyun. Tapi jika ia memberikan bunga ini pada Jaehyun, bagaimana dengan Yoona?

"Doyoung kok lama banget sih?" tanya Yoona ketika sahabatnya itu belum juga kembali. Karena kesal, Yoona pun memutuskan untuk turun dari mobil.

Ketika Yoona hendak membuka pintu toko bunga itu, kebetulan seorang lelaki membuka pintu tersebut dari arah dalam, sehingga membuat kedua orang itu berpapasan.

Langkah Yoona sempat terhenti ketika merasa lelaki yang tadi berpapasan dengannya itu tengah memperhatikannya.  Yoona menoleh, namun yang dia lihat hanyalah punggung lelaki itu yang semakin berlalu.

Ah, mungkin hanya perasannya saja. Lagian untuk apa juga Yoona mengurusi hal yang tak penting?

"Yoona?"

Mendengar namanya dipanggil membuat Yoona kembali ingat mengapa dia ada di sini sekarang.

"Lo lama banget sih. Beli bunga apa nanem bunga?" tanya Yoona yang terlihat sedikit kesal.

"Sorry."

"Udah selesai belum?"

"Ini lagi dirangkai sama pegawainya," jawab Doyoung.

Yoona melihat bunga yang sedang dirangkai itu. Ia sedikit kecewa ketika melihat bunga yang Doyoung berikan untuknya adalah bunga mawar merah, bukan mawar putih yang merupakan bunga kesukaannya.

Doyoung jelas menyadari akan perubahan ekspresi wajah Yoona. Sahabatnya itu terlihat sedikit kecewa. Doyoung merasa tak enak hati pada Yoona. Dengan sangat terpaksa, Doyoung memutuskan untuk memberikan buket bunga mawar putih itu kepada Jaehyun.

"Habis ini kita makan Cuanki Serayu, mau nggak?" tawar Doyoung yang berusaha membujuk Yoona. Berusaha mengembalikan mood Yoona.

Yoona menganggukkan kepalanya. "Ya udah ayo. Tapi sama pengen McFlurry juga udahnya."

Doyoung tersenyum. "Ayo, siapa takut. Gue yang traktir asal jangan cemberut lagi. Sepet banget gue lihatnya."

Yoona menatap Doyoung dengan tatapan tajam. "Mana ada cewek cantik kayak gue mukanya bikin sepet?" bantahnya.

Doyoung yang gemas mengacak-acak rambut Yoona. "Dasar jelek," ledeknya dan meninggalkan Yoona setelah selesai membayar buket bunga mawar merah untuk Yoona.

"Doy! Kok malah ninggalin gue? Doyoung!" pekik Yoona yang berlari menyusul sahabatnya. "Gue mau dua McFlurry-nya, soalnya lo udah bikin gue kesel pake banget " amuk Yoona yang hanya dibalas tawa oleh Doyoung.

***

Me After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang