After All These Years

1.2K 220 80
                                    

"After all these years, I feel so free. Who knows where I might fly?" - Kim Edwards.

***

Nice, Prancis, tiga tahun kemudian

Seorang perempuan tengah mengayuhkan sepedanya menyusuri Kota Nice. Menikmati semilir angin lembut yang menerpanya. Sesekali ia bersenandung, mengikuti indahnya kicauan burung. Seulas senyum tipis tersungging dari bibir ranumnya. Tak lupa ia menyapa setiap orang yang ia kenal sepanjang jalan.

Yoona, perempuan itu menepikan sepedanya ketika sampai disebuah klinik kecil. Ia kemudian mengambil ponsel dari dalam tasnya. Yoona baru sadar bahwa sedari tadi ponselnya berdering, maka Yoona pun menelepon balik nomor yang sedari tadi menghubunginya.

"Halo? Iya, Mas gimana? Sorry, tadi aku lagi naik sepeda jadi nggak sadar kalau ponsel aku bunyi." tanya Yoona sembari memarkirkan sepedanya.

"Makasih kadonya, ya, Na. Kadonya udah sampai dengan selamat. Padahal nggak perlu repot-repot."

Yoona tersenyum. "Udah sampai? Syukur kalau gitu. Sama-sama, Mas. Nggak repot kok. Itung-itung congratulatory gift dari aku atas suksesnya kantor cabang kamu di sana. Sekalian bales hadiah yang kamu kasih ke aku waktu itu."

"Ya ampun nggak usah dibales kali, Na. Itu kebetulan aja aku lagi jalan sama Yeri terus kata dia scarf itu bakalan cocok kalau dipakai kamu, apalagi pas musim dingin."

"Yeri gimana S2-nya, Mas? Lancar?"

"Lancar, alhamdulillah. Lagi nyusun tesis dia, makanya sibuk banget sampai-sampai jarang ngehubungin kamu. Dia juga nggak mau sering-sering gangguin kamu."

"Ck, dasar anak itu. Padahal dia sama sekali nggak ganggu."

"Ya udah, kamu pasti udah mau praktik kan?"

"Mas," panggil Yoona.

"Ya, Na? Kenapa?"

"Kanaya...apa kita udah terlalu lama meninggalkannya sendirian? Udah lama banget kita nggak ke makam Kanaya," tanya Yoona. Sudah begitu lama Yoona tak mengunjungi makam putrinya.

"Yang terpenting itu adalah doa kita, Yoona. Doa bisa kita panjatkan darimana pun kita berada. Kamu nggak perlu khawatir dan jangan pernah putus mendoakan Kanaya. Kamu bisa mengunjungi makam Kanaya jika kamu sudah benar-benar siap dan benar-benar ikhlas. Kalau kamu butuh teman, kabari Mas. Mas bakal langsung kesana, kita sama-sama nengok ke makam Kanaya."

"Iya, Mas."

"Take care ya, Na. Sekali lagi, makasih."

"Iya, Mas Suho, sama-sama. Salam buat Yeri," balas Yoona lalu menutup sambungan telepon dengan mantan suaminya itu.

Yoona kembali memasukkan ponselnya lalu masuk ke dalam klinik.

"Bonjour!" sapa seorang suster ketika melihat perempuan cantik itu masuk ke dalam klinik.

"Bonjour!" balasnya.

Perempuan itu masuk ke dalam ruangannya. Ia menyimpan tas lalu mengenakan snelli yang ia gantung di ruangan kerjanya. Tak lama kemudian, perempuan itu mendengar suara ketukan pintu.

"Hai!" sapa seseorang yang mengetuk pintu ruangan kerja Yoona. 

Dahi Yoona seketika mengerut. "Lah? Udah balik lagi aja. Katanya bakalan lama."

"Nggak bisa aku ninggalin kamu lama-lama sendiri disini. Nggak tenang rasanya," jawab lelaki itu kemudian masuk ke dalam ruangan Yoona dan menaruh paper bag di atas meja kerja Yoona.

Me After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang