"It's like coming home after a long trip. That's what love is like. It's like coming home."- Unknown.
***
Recommended songs for this part :
#nowplaying 🔊🎶1. Coming Home-NCT U
2. Sigriswil-Kim Kyung Hee (OST Crash Landing On You)
3. The Hill of Yearning- (OST Crash Landing On You)
4. The Wind of The Day-Nam Hye Seung, Park Sang Hee (OST Crash Landing On You)***
"Yoona sampai di Indo hari ini."
Kalimat itu terus terngiang di telinganya dan memenuhi otaknya. Bahkan apa yang disampaikan sekretarisnya sejak tadi tak ada satupun yang masuk ke telinganya. Pikirannya begitu dipenuhi oleh perempuan bernama Yoona.
"Pak? Pak Jaehyun?" panggil Winwin berulang kali namun atasannya itu tak juga menjawab. "Pak Jaehyun!" ulang Winwin dengan suara yang lebih kencang hingga akhirnya sang atasan sadar bahwa Winwin tengah memanggilnya.
Winwin kembali menjelaskan laporan singkatnya pada sang atasan. Lagi-lagi, Jaehyun sepertinya tak tertarik dengan penjabaran sekretarisnya itu.
Perhatian Jaehyun kini tertuju pada miniatur becak yang sudah lama tersimpan di salah satu sudut ruangan kerjanya. Miniatur becak pemberian Yoona untuknya ketika mereka pertama kali bertemu di Jogja.
"Untuk yang sempat lupa bagaimana rasanya naik becak. Semoga dengan ngeliat miniatur ini, kamu nggak lagi lupa bagaimana rasanya. Bagaimana rasanya ketika semilir angin berhembus menyapu wajah. Terima kasih banyak untuk perjalanan menyenangkannya."
Bahkan kata-kata yang Yoona tulis untuknya bersamaan dengan miniatur becak itu, masih terekam jelas dalam ingatannya.
Jaehyun memijat pelipisnya. "Schedule saya hari ini apa aja, Win?"
"Sebentar lagi jadwal Bapak untuk interview dengan majalah bisnis, setelah makan siang Bapak ada pertemuan dengan klien dan setelah itu ada rapat rutin yang harus Bapak hadiri," jawab Winwin.
"Batalkan semua jadwal saya hari ini."
Winwin melebarkan bola matanya. "Tapi, Pak...."
"Batalkan semuanya!" tegas Jaehyun. "Kirimkan semua berkas yang harus segera saya periksa ke apartemen saya."
Setelah melirik jam tangannya, Jaehyun beranjak dari tempat duduknya lalu dengan cepat ia mengambil ponsel dan kunci mobilnya. Pemilik perusahaan itu terlihat terburu-buru meninggalkan ruangannya. Sampai sapaan dari para karyawannya pun tak ia hiraukan.
Ia tak boleh terlambat.
***
Seorang lelaki mengetuk-ngetukkan kakinya pada ubin sembari menatap layar yang berisi informasi kedatangan pesawat dengan harap-harap cemas. Bahkan ia memasang kupingnya rapat-rapat, agar ia bisa mendengar dengan jelas apakah pesawat yang dinantinya itu sudah mendarat atau belum.
Sudah satu jam lebih lelaki itu menunggu di salah satu terminal kedatangan luar negeri bandara Soekarno-Hatta. Sampai akhirnya ia mendengar pengumuman bahwa pesawat yang membawa wanita yang dicintainya itu telah mendarat. Lelaki itu sontak beranjak dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya mendekat ke pintu kedatangan.
Jantungnya berdetak kian tak karuan. Ia mencoba mengatur nafasnya perlahan, berusaha menenangkan diri meskipun ia tahu, usahanya itu tak akan berdampak besar dalam mengatasi rasa gugupnya. Bagaimanapun juga, setelah sekian lama, akhirnya ia bisa bertemu dengan sang pujaan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You
Fanfiction[COMPLETED]-What if you meet the right person, but at the wrong time? Daftar Pendek The Wattys 2021