Recommended songs for this part :
#nowplaying 🔊🎶1. Love Me - Punch (OST Do You Like Brahms?)
2. Here I am Again - Yerin Baek (OST Crash Landing On You)
3. But It's Destiny - 10cm (OST Crash Landing On You)
4. I Just Want to Stay With You - Zion T (OST The King: Eternal Monarch)
5. Dream - Paul Kim (OST The King: Eternal Monarch)***
"It wasn't a coincidence. It was a fate."
***
Setelah Yoona pergi, Jaehyun diam-diam mengikuti Yoona. Hingga taksi yang mengantar Yoona berhenti di GOR Saparua.
Kening Jaehyun tentu mengerut begitu saja. Bertanya-tanya untuk apa malam-malam begini Yoona datang ke tempat yang biasanya digunakan orang-orang untuk olahraga? Belum lagi Yoona sudah berganti pakaian menjadi setelan olahraga ketika perempuan itu keluar dari arah kamar mandi.
Dalam diam, Jaehyun masih mengamati Yoona yang duduk seorang diri di tepi lapang. Jaehyun rasanya ingin menghampiri Yoona, tapi ia tahu, ia tak bisa melakukan itu setelah Yoona dengan jelas menyatakan bahwa ia tak memilihnya.
Pertanyaan Jaehyun akhirnya terjawab. Ketika ia melihat sesosok lelaki datang menghampiri Yoona dan membuat perempuan itu tersenyum dengan lebarnya. Doyoung, lelaki yang Yoona tunggu.
Astaga, lagi-lagi Jaehyun harus melihat pemandangan yang begitu membuat dadanya sesak seketika. Terlebih ketika ia mendengar pernyataan cinta dari Yoona pada Doyoung, jantungnya bagai ditusuk beribu-ribu kali oleh belati.
Kini semuanya semakin jelas bagi Jaehyun. Lelaki yang dipilih Yoona adalah Doyoung. Bukan dirinya. Lelaki yang dicintai Yoona, adalah Doyoung.
Jaehyun yang merasa tak sanggup melihat adegan-adegan yang menyakiti hatinya itu pun memutuskan untuk masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil, ia membuka lembaran novel pemberian Yoona. Jaehyun mengambil amplop putih yang Yoona selipkan pada novel itu.
Di dalam amplop itu terdapat sepucuk surat dan sebuah kalung, Kalung yang begitu familiar bagi Jaehyun. Tentu saja, kalung itu adalah kalung pemberian darinya ketika mereka berdua menghabiskan detik-detik terakhir mereka di Jogja tiga tahun yang lalu.
Yoona, mengembalikan kalung pemberiannya.
Setelah helaan nafas panjang, Jaehyun membuka surat dari Yoona. Dibacanya surat berisi tulisan tangan Yoona itu dengan perlahan.
Teruntuk Jaehyun,
Pertama-tama, izinkan saya untuk menyampaikan permintaan maaf saya, karena suratmu tiga tahun yang lalu baru bisa terbalas saat ini.
Saya tak tahu harus mulai dari mana. Perasaan saya begitu campur aduk ketika menulis surat ini. Rasanya begitu banyak yang ingin saya utarakan, tapi saya tak tahu bagaimana cara yang paling tepat untuk mengutarakannya.
Tentunya hal yang terpenting yang ingin saya sampaikan adalah rasa terima kasih sebesar-besarnya. Atas kehadiranmu di dalam hidup saya. Atas segala kebaikan, atas segala ketulusan cinta yang pernah kamu beri.
Pertama kali saya bertemu dengan kamu di kereta menuju Jogja, untuk pertama kalinya saya bertemu dengan orang yang seperti saya. Rasanya seperti bercermin. Begitu menyenangkan bisa menemukan orang yang memiliki begitu banyak kesamaan. Rasanya begitu nyaman, bisa bersama dengan orang yang satu frekuensi dengan kita. Bukankah begitu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You
Fanfiction[COMPLETED]-What if you meet the right person, but at the wrong time? Daftar Pendek The Wattys 2021