Thirteen

6.2K 438 3
                                    

Thirteen
.
.
.
.
.
Aaarrhhh......

Teriakan itu terdengar begitu menyayat. Hal yang selalu terjadi menjelang bulan purnama. Seseorang yang berteriak itu selalu merasakan sakit disekujur tubuhnya dan panas disekitar lehernya. Tepatnya tanda gigitan dibawah leher. Tak ada yang mampu mengatasi kesakitan yang ia rasakan. Bahkan orang yang telah menggigitnya. Ia mengira dengan gigitan vampire yang diberikannya mampu menghilangkan aroma khas seseorang yang berteriak tersebut. Namun ternyata gigitannya tak berpengaruh saat menjelang bulan purnama seperti ini. Teriakan itu terdengar kembali bahkan diikuti dengan bunyi sesuatu yang bertabrakan. Saat seperti ini tak ada yang berani masuk keruangannya kecuali orang yang menggigitnya. Dengan nafas berat, orang itu berjalan mendekati pintu dan membukanya. Ia harus melakukannya lagi agar seseorang tersebut tak berteriak. Ketika pintu tertutup, teriakannya berhenti dan berganti geraman. Tak berapa lama, baik teriakan atau geraman itu menghilang dan orang tersebut keluar dari kamar. Dimulutnya ada darah segar yang masih menempel. Seringai itu mencul lagi. Senyuman mengerikan yang sama seperti beberapa tahun lalu, saat ia mengambil seorang anak dari mayat kedua orang tuanya.

"Darahmu selalu manis, anakku." ujarnya sambil mengusap darah yang masih menempel.

"Darah dari kaummu yang membuatku semakin kuat. Takkan kubiarkan mereka merebutmu dariku karena kau sudah menjadi anakku sejak aku mengambilmu dulu. Dan tubuhmu adalah sumber utama energiku."
*
*
*
*
*
*
*
*
*
"Namaku Lance. Aku Alpha dari Dark Moon Pack. Aku kesini untuk meminta bantuan Brandon dan Jason untuk menyembuhkan seseorang. Bisakah kalian membantuku?"

Saat mendengar namanya disebut, sontak Brandon maju mendahului yang lain. Jason yang berada dibelakangnya hanya diam mengamati.

"Namaku Brandon Brown." jawabnya.

"Dan disana itu Jason White." Ia menunjuk Jason yang berada disebelah Simon.

"Apa kami orang yang kau cari?"

Lance berjalan maju dan langsung berhadapan dengan Brandon. Tinggi mereka hampir sejajar hanya saja kulit tubuh Lance lebih terang dari Brandon. Sedangkan rambutnya berwarna coklat terang dan matanya hijau jamrud. Ia shirtless dan hanya memakai celana pendek.

"Ya. Kalianlah yang aku cari. Namaku Lance Jacobson dan Betaku Olivier Baldwin." Lance menunjuk pria berambut emas dibelakang gerombolan serigala.

"Katamu, kau perlu bantuan dari kami berdua. Bantuan apa yang kau butuhkan?" tanya Brandon sopan. Lance mengagumi aura kewibawaan yang menguar dari Brandon.

"Bisakah kita bicara ditempat yang lebih santai? Aku butuh bantuan kalian untuk masalah pribadiku." jawab Lance pelan. Ia melirik kebelakang seakan takut didengar kelompoknya dibelakang.

Brandon menggangguk tanda mengerti. "Simon, adakah tempat dimana kita bisa bicara santai? Tempat yang private kurasa." teriak Brandon.

"Ada. Tapi agak jauh dari sini." balas Simon.

"Antarkan kami kesana." Lance tersenyum berterima kasih dan dibalas Brandon dengan anggukan.

"Jay, kau ikut juga dengan kami." perintah Brandon. Jason menggangguk samar.

"Ollie, kau ikut berjaga disini. Aku takkan lama." Lancepun memberi komando pada Olivier.

"Baiklah tapi kau tetap akan dikawal." tegas Olivier. Lance menggangguk cepat.

Setelah mengatur kelompoknya, Simon berlari cepat diikuti Brandon yang menggendong Jason. Lance dan kedua anak buahnyapun menyusul. Sementara yang lain berjaga-jaga di sekitar gua tersembunyi milik Phil.

BROWN AND WHITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang