Sixteen

6.1K 427 4
                                    

Sixteen
.
.
.
.
.
Semua mata menatap seekor serigala besar yang meletakkan seseorang di tengah arena. Dan mata mereka semakin melebar saat mengetahui siapa yang dibawa oleh serigala besar tersebut.

Aro!

Beberapa orang vampire sontak berdesis mengerikan. Mereka menatap nyalang pada seseorang yang berada dibelakang serigala berbulu coklat keemasan tersebut. Seseorang yang mereka anggap sebagai pemicu peperangan yang terjadi saat ini. Seseorang yang juga mempunyai kulit putih pucat seperti kaum vampire lainnya. Seseorang yang kini dijilati oleh serigala besar dihadapannya dengan penuh kasih sayang.

Dialah Jason White!

Jason mengelus pelan bulu-bulu lebat serigala berbulu coklat keemasan tersebut. Ia tahu jika saat ini para vampire sedang menatap marah namun ia tak perduli. Serigala besar itu masih menjilat-jilat tubuhnya yang terluka dan ajaibnya langsung menutup dengan sendirinya.

"Apa yang telah kau lakukan pada Tuan Aro, Jason? Kau telah mengkhianati kaummu sendiri!" sembur seorang vampire. Matanya merah menyala menandakan kemarahan yang luar biasa.

Jason mengalihkan pandangannya pada seorang vampire yang berteriak marah padanya. Matanya menatapnya tajam namun wajahnya terlihat tenang.

"Aku mengkhianati bangsa vampire?" Jason tertawa sumbang. Serigala disebelahnya mengaum keras.

"AKU YANG MENGKHIANATI BANGSA VAMPIRE? AKU?" ulangnya sinis.

"YA! Kaulah yang berkhianat pada kami karena kau menikahi serigala itu!" tunjuk vampire tersebut pada serigala besar disamping Jason.

Serigala yang ditunjuk menggeram marah seraya menyeringai menunjukkan gigi dan taring tajamnya. Vampire yang berteriak tadi tanpa sadar mundur selangkah. Ia merasakan aura mengerikan dari serigala yang berada dihadapannya.

Jason mendekati serigala besar yang siap menyerang tersebut dan memeluk tubuhnya. "Ssshh...tenanglah, Bi. Biar aku yang menanganinya."

Jason mengusap-usap bagian dada serigala besar itu. Serigala Brandon yang tadinya bersikap siaga mulai mengendurkan sikapnya dan memandang Jason seakan bertanya 'apa-kau-yakin?'. Jason mengangguk.

"Trust me." pinta Jason.

Serigala Brandon bergerak kesamping dan membiarkan Jason mendekati vampire marah tersebut.

"Aku tak pernah mengkhianati kaumku sendiri. Justru Aro-lah yang bermaksud seperti itu." kata Jason tenang, tepat dihadapan vampire yang berteriak tadi. Desisan terdengar dibelakang vampire yang berada dihadapan Jason. Jason melirik mereka sekilas sebelum menatap kembali lawan bicaranya.

"Yang kulakukan hanya mencintainya dan itu tidak termasuk berkhianat."

Vampire yang menjadi lawan bicaranya mengangkat sedikit bibirnya. "Jika kau mencintai sesama kaummu mungkin bukan pengkhianatan. Namun kau malah mencintai seseorang yang bukan berasal dari kaummu sendiri. Bahkan dia adalah musuh kaum kita sepanjang masa!"

"Lalu apa itu bisa disebut pengkhianatan?" tanya Jason.

Vampire itu mengangguk tegas. "YA!"

Jason tertawa keras. Saking kerasnya sampai kepalanya mendongak menatap langit. "Lucu sekali!"

Vampire itu hanya diam. Jason menatap vampire itu lagi. "Pikiranmu terlalu picik mengartikan seorang pengkhianat. Apalagi arti musuh."

BROWN AND WHITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang