Fifteen
.
.
.
.
.
The war is going now.Suasana riuh mewarnai kesunyian disebuah padang luas. Riuh bukan karena ada sebuah pesta atau keramaian layaknya sebuah hiburan yang menggembirakan. Namun keriuhan yang tengah terjadi itu justru di dominasi dengan suara-suara auman, lolongan, lengkingan dan jeritan yang terdengar memilukan. Tak hanya itu, pemandangan yang disuguhkan juga mampu membuat muntah karena tanah bersalju putih berubah menjadi merah pekat serta menyebarkan bau anyir yang menusuk hidung. Suasana ini menunjukkan adanya suatu pertarungan dahsyat antara dua species makhluk yang mempunyai kekuatan yang dapat dikatakan hampir sama. Mereka adalah para werewolf dan para vampire.
Dibeberapa tempat, tampak para Alpha, Beta serta Delta Warrior tengah bertarung dengan beberapa orang berjubah hitam dan berkulit pucat. Ya, pertarungan antara werewolf dan vampire adalah pertarungan yang dapat dikatakan maha dahsyat. Kekuatan mereka tak dapat saling diremehkan oleh kedua belah pihak. Walaupun para werewolf tampil dalam bentuk serigala tetap tak mengurangi kekuatan yang mereka miliki, terutama para Alpha dan Beta. Pemimpin sekelompok serigala itu mempunyai kekuatan yang mampu menyaingi kekuatan para pemimpin vampire. Hal itu terlihat dari cara mereka 'melayani' serbuan para vampire yang menyerang mereka.
Simon dan Delta Warrior-nya Damian telah beberapa kali menjatuhkan segerombolan vampire yang menyerangnya dari segala arah. Bahkan tak tanggung-tanggung, gigi taring mereka mengoyak tubuh musuh-musuhnya dengan sekali serang. Walau mereka juga sempat mendapat perlawanan sengit dari lawannya dan juga melukainya, mereka tak mundur. Bahkan mereka bertambah beringas menerjang penghalang yang mengganggu mereka.
Begitupun dengan Alpha-Beta lainnya, Lance dan Olivier. Paduan kekuatan mereka tak diragukan lagi. Bulu-bulu keemasan milik Olivier seakan menari-nari ditengah bayangan hitam yang mengelilinginya. Sangat kontras dan...indah.
"Lawan yang tangguh." kata seseorang berjubah hijau yang sejak tadi berdiri mengawasi pertarungan.
"Ya. Dua kelompok werewolf ini termasuk kelompok yang mempunyai reputasi yang cukup diperhitungkan dalam pertempuran seperti ini." balas lainnya.
Sosok berjubah itu menoleh kearah sosok yang membalas perkataannya. "Kau sangat tahu kekuatan mereka, Volt."
Volt tersenyum tipis. "Aku pernah bertarung dengan salah satu dari kelompok itu. Tepatnya dengan Angel Night Pack-nya Simon. Walau tanpa Brandon, menghadapi Simon dan Damian saja sudah membuatku kewalahan."
Sosok berjubah hitam itu tergelak. "Kau kalah oleh 'semut-semut' itu?" ejeknya.
Sekarang Volt yang menoleh cepat pada sosok yang menertawakannya.
"Semut-semut yang dapat membunuh seekor belalang dengan gigitan menyakitkannya. Kau tak dapat meremehkan lawanmu hanya dengan melihat penampilannya saja." balasnya tajam namun dengan nada dingin, sedingin tubuhnya.
"Jadi kau takut sekarang?" tanyanya meremehkan.
Volt membalikkan badan menghadap sosok yang sejak tadi disebelahnya. Senyum tipis namun sinis terukir disudut bibir Volt.
"Kau mau mencobanya?" tantangnya.
Sosok itu mengulum senyum miring. "Kenapa tidak? Toh semut tak mampu melawan kelicikan ular kan?"
Volt mengerling dengan senyum tipis yang masih betah disana.
"Silahkan saja. Aku akan menikmati 'perdebatan' kalian." ujar Volt sambil sedikit membungkukkan badan. Memberi hormat pada sosok berjubah hijau dihadapannya. Sosok itu menyembulkan senyum misterius sebelum terbang kearah Simon dan Damian.
![](https://img.wattpad.com/cover/27900463-288-k383445.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BROWN AND WHITE ✔
De Todo[ 06.12.2014 - 21.08.2015 ] Dua warna berbeda. Dua kepribadian berbeda. Dua species berbeda. Tapi jika dua hal berbeda ingin melebur jadi satu, mungkinkah? WARNING!! BANYAK KATA-KATA VULGAR, LIGHT BDSM DAN KEKERASAN!! RATE 21+, FORBIDDEN FOR UNDER...