X-tra 2 : Confused
.
.
.
.
.
"Ada apa denganmu, Brand?"Brandon menautkan alisnya. Ia menatap bingung pada sahabatnya, Phil.
"Kenapa?" tanyanya tak mengerti.
Phil menghempaskan dirinya disamping Brandon. Brandon masih menatapnya, menunggu jawaban dari Phil.
"Kau terlihat....senang?" tanya Phil ragu. Ia balik menatap heran pada Brandon saat dilihatnya ada seulas senyum diwajahnya.
"Mana Simon?" tanya Brandon mengalihkan perhatian. Phil menghela nafas.
"Masih terjebak di ruangan Mrs. Andrews."
Brandon mengangguk-anggukan kepalanya. Senyum yang dilihat Phil semakin lebar saat tanpa sadar ia menyentuh pipi kanannya. Phil yang penasaran, segera berdiri dan langsung duduk disebelah kanan Brandon. Ia terkejut dengan apa yang dilihatnya.
"Siapa yang melakukannya, Brand?"
Brandon tersentak mendengar pertanyaan Phil. Ia lebih terkejut lagi saat didapatinya Phil telah bertukar tempat duduk.
"Eeeng...." Brandon tak mampu memberikan jawaban. Phil mendekatkan dirinya pada Brandon dan menatapnya tajam.
"Siapa dia, Brand?" desak Phil. Brandon semakin gugup sehingga tak ada suara yang terdengar.
"Kau sudah bertemu dengannya?" tebak Phil.
Brandon masih bungkam. Phil menghenyakkan tubuhnya di puncak sofa dan menepuk dahinya.
"Seharusnya aku sudah menduga akan jadi seperti ini." ungkap Phil. Brandon membuang mukanya kearah berlawanan dengan Phil duduk.
"Kau pikir aku tak bisa menanganinya sendiri?" dengus Brandon kesal. Phil mengangkat badannya dan menghadap Brandon.
"Kau belum pernah mengalami hal ini, Brand." kata Phil. Brandon menoleh cepat pada Phil. Tatapan tak suka ia perlihatkan padanya.
"Aku lupa jika kau HAMPIR mendapatkannya." sarkas Brandon. Phil tak mengindahkan ucapan sarkastis Brandon.
"Aku tidak ingin sahabatku juga mengalaminya." balas Phil. Brandon mengalihkan pandangannya dari Phil.
"Maaf." ucap Brandon singkat. Phil menghembuskan nafas dan kembali bersender di sofa.
"Kenapa dia menamparmu?" tanya Phil penasaran.
Brandon mendesah. "Karena 3 alasan."
Phil tertawa. "Perlu 3 alasan untuk menamparmu? Hebat sekali dia!"
Brandon tidak mengindahkannya. "Alasan pertama karena ia terkejut mendengar bahwa ia mate-ku."
Phil mengangkat alis dengan senyum miring. "Tentu saja!"
Brandon melanjutkan. "Alasan kedua dan ketiga saling terkait."
Phil terkekeh. "Oia?"
"Alasan kedua karena dia bukan seorang werewolf." Phil menoleh pada Brandon. Alisnya tertaut.
"Dan alasan terakhir adalah...." Brandon berhenti sejenak untuk bernafas.
"...karena dia seorang...PRIA."
*
*
*
*
*
*
*
*
*
"TIDAK MUNGKIN!!!""Ya, aku tahu itu tidak dapat dipercaya. Tapi itulah kenyataannya."
"Tapi bagaimana bisa hal itu terjadi?"
![](https://img.wattpad.com/cover/27900463-288-k383445.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BROWN AND WHITE ✔
Random[ 06.12.2014 - 21.08.2015 ] Dua warna berbeda. Dua kepribadian berbeda. Dua species berbeda. Tapi jika dua hal berbeda ingin melebur jadi satu, mungkinkah? WARNING!! BANYAK KATA-KATA VULGAR, LIGHT BDSM DAN KEKERASAN!! RATE 21+, FORBIDDEN FOR UNDER...