19 | after that

19.7K 1.4K 65
                                    

18+


—————


"Nggak diangkat, anjir. Ketiduran apa ya?" Qiandra ngedumel sambil berkali-kali mengutak-atik ponselnya untuk menghubungi Shalitta yang nggak ada kabar.

Diam-diam Malik melihat ponselnya. Ia mencoba membuka ruang pesan dengan Shalitta, mengecek sekali lagi pesan terakhir dari wanita itu.


Malik Shidqi P.A Dmn? gada kabar
Shalitta Adiningrum Latief Udh jln. Lupa blg
Malik Shidqi P.A Yaudah tiati. kabarin
Shalitta Adiningrum Latief ngantuk huhu kalo gada kbr brarti ketiduran. smoga ga dibawa kabur abang grab


Pesan itu sudah dikirim sejak sejam yang lalu. Sedangkan Shalitta sebenarnya sudah berangkat dari dua jam yang lalu. Tapi hingga saat ini, wanita itu belum terlihat juga.

Saat ini Abaya, Malik, Pasha, Qiandra, Zora dan juga Thalia sedang menunggu kedatangan Shalitta di Bakso Solo Samrat Kuningan untuk makan siang, sekalian menunggu jam nonton yang kurang lebih masih satu setengah jam lagi. Mereka semua berangkat bersama dari kampus, sedangkan Shalitta menyusul karena kemarin wanita itu pulang ke rumahnya karena hari ini tidak ada kuliah.

Qiandra sudah berkali-kali mencoba menghubungi Shalitta namun lagi-lagi ia belum juga mendapat jawaban. Wanita berambut keriting itu berdecak frustasi berkali-kali karena ia tak tahu sama sekali Shalitta sebenarnya sudah berangkat apa belum. Sedangkan Malik nggak mungkin ngasih tau kalau dia tahu bahwa Shalitta udah berangkat dari kapan tahu.


Malik Shidqi P.A dmn sih? Kok gk nyampe2


Malik pun juga ikut frustasi jadinya. Bahkan lebih frustasi karena Qiandra cuma takut Shalitta ketiduran di rumah sedangkan Malik takut Shalitta dibawa kabur sama supir taksi online.

Saat pelayan membawakan pesanan mereka, saat itu juga lah Shalitta terlihat di pintu masuk celingak-celinguk mencari keberadaan teman-temannya. Saat matanya bersirobok dengan Malik, ia langsung melangkah mantap menghampiri meja mereka.

"Halo, everybody!" Sapa Shalitta dengan super riang, memamerkan senyumnya yang secerah matahari pagi.

"Dari maneeee? Gue kira lo masih bobo cantik di Planet Namek!" Seru Qiandra dengan bete sambil mencubit pelan pinggang Shalitta. Sedangkan yang dicubit hanya cengengesan.

"Anjir, gue udah berangkat dari kemarin lusa, Qiii!" Sahut Shalitta sambil cekikikan kaya kunti. "Lo pada mau makan bakso aja jauh banget, sih!"

Semua langsung pada tertawa dan bersorak-sorai meledek Shalitta.

"Lagian libur sehari doang pake mudik segala! Udah tau kampungnya di luar tata surya!" Cibir Zora sambil menggelengkan kepalanya.

Shalitta kembali tergelak dan pasrah saja domisilinya dihina-hina. Setidaknya orang secantik Pevita Pearce juga katanya pernah tinggal di Bekasi.

Ia duduk di bangku yang tersisa. Di sebelah Malik. Laki-laki itu daritadi diam aja, cuma nyumbang ketawa supaya gantengnya nggak hilang di mata Shalitta.

"Macet?" tanya Malik dengan suara pelan begitu Shalitta duduk di sebelahnya.

Shalitta mengangkat bahu lalu memberikan cengiran. "Kan, tidur."

Shalitta ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang