PART 6.BADAI 2

183 30 19
                                    

*6.

(A/N : Isi part ini hanya imajinasi belaka, tidak bermaksud merendahkan atau menyepelekan siapapun dan apapun.

Jika ada kejadian yang sama di dunia nyata itu murni kebetulan semata)

🎈

PHAAARR..!!

Lidah petir menyambar, menerangi jagad raya sesaat dengan spektrum warna kuning terang.Akar cahaya yang memukau mata.

Gerimis tipis-tipis menampar wajah Dhiana yang berjalan tak tentu arah usai pulang dari kafe.
Kemelut di hatinya mungkin bisa ia tutupi saat bekerja.

"Bagus, Dhi..kamu mutuskan untuk segera nikah biar aman dari fitnah."

Ucap Wheny saat itu sambil menepuk-nepuk bahunya.

"Kirain kamu tolol dan bodoh milih Giri, Dhi..Syukurlah sahabatku masih waras."

Goda Aurel dengan tawa. Dhiana mendelik gemas.

"Apa'an sih?! Kayaknya aku ini tokoh jahat yang selingkuh gitu."

Wheny dan Aurel tertawa, mendekapnya mesra.

"Sempat aja mikir kamu jatuh hati sama Giri, Dhi.."

Ucap mereka bareng.Meledekinya suka daun muda.

"Apa'an sih?! Amit-amit deh!!"

Tanggap Dhiana dengan tawa meski dengan batin retak tak terelak. Dengan selaksa rasa yang kian menggelegak.

Ternyata mengingkari nurani itu sangat menyiksa diri. Ternyata menipu nurani itu mematri perih yang bertindih-tindih.

Dhiana jatuh terduduk di halte bus yang sepi. Mengusap lelehan air matanya. Satu tekadnya,membunuh mati bayang Giri dengan cara ini.

Gemetar jemari Dhiana menghubungi Zaskia dengan hand phonenya.

"Hallo, Assalamu'alaikum, Ki.
tolong bilang bunda malam ini aku tidur di rumah Adrian. Karena Adrian kurang sehat."

Klik!

Dhiana menutup telfonnya sebelum di jawab Zaskia. Segera beranjak menuju ojol yang baru menurunkan penumpang.

Sementara Zaskia di sebrang sana hallo-hallo dengan bingung.

"Hallo, Kak Dhi..? Tidur di rumah yang mana? Rumah di jalan teratai atau rumah baru mas Adrian?!"

Ihg! Kok di tutup sih. Zaskia telfon balik tapi tidak di angkat. Akhirnya Zaskia kirim pesan.Bertanya tidur di rumah yang mana. Meski saat telfon budhe Maryam mengatakan bahwa Dhiana tidur di rumah keluarga Adrian di jalan teratai. Di mana Bapak mas Adrian tinggal dengan Disya. Adik bungsu mas Adrian.

"Mas, Jangan-jangan kak Dhiana tidur di rumah baru mas Adrian."

Cekat Zaskia tiba-tiba.Wisnu yang di ajak bicara cuma tertawa.

"Mereka itu udah gedhe, Ki..berhentilah khawatir pada kak Dhiana."

Ucap Wisnu sambil sibuk dengan  hand phonenya.

"Karena kak Dhiana lagi labil, Mas.."

Ucap Zaskia khawatir.

"Labil gimana?"

Zaskia diam. Haruskah ia jujur pada Wisnu bahwa kak Dhiana mempercepat pernikahan karena ingin melupakan Giri?Percayakah Wisnu jika kak Dhiana jatuh hati pada Giri?Sampai kapan Zaskia bisa menyembunyikan ini?

🎈
🎈

Dengan tubuh yang lelah dan kepala yang berdenyut-denyut Adrian membuka gerbang rumah yang sepenuhnya belum rampung. Rumah yang ia persiapkan untuk hadiah pernikahannya dengan Dhiana.

  🅺🅸🅻🅻🅴🅳 🅳🆁🅴🅰🅼 ( 🆃🅷🅴 🅴🅽🅳 )  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang