***
"Kak Darren mau kemana?" Tanya Geya yang berada di ruang tamu ketika melihat Darren keluar dari pintu kamarnya dengan pakaian serba hitam yang rapi.
Darren hanya menatap Geya dengan sorot matanya yang tajam khas miliknya tanpa menjawab pertanyaan dari adik perempuannya itu.
Geya berjalan mendekati Darren yang masih sibuk membenarkan jaketnya di depan pintu.
"Mau kemana?" Tanya Geya lagi, berharap pertanyaan yang kedua kalinya di jawab oleh Darren.
"Keluar" Jawab Darren dengan nada datarnya.
"Iya keluar, tapi kemana?" raut wajah Geya berubah menjadi khawatir.
"Ngga usah peduli" Darren melangkahkan kakinya untuk bersiap pergi, namun tanggannya di tahan oleh Geya.
"Aku perduli sama kak Darren, aku sayang sama kak Darren karena aku adek kak Darren," mata Geya mulai berkaca-kaca menatap sendu kedua mata milik Darren.
Kemana Darren lima tahun yang lalu, kemana Darren yang selalu menyayanginya sebagai adik perempuan satu-satunya.
"Bukan" Jawab Darren singkat tanpa penjelasan.
"Bukan? Iya mungkin bukan, aku bukan adek kandungnya kak Darren. Tapi dulu kak darren sayang banget sama Geya" Mata Geya mulai menitihkan air mata, gadis itu sudah lelah jika terus di acuhkan dan tidak di anggap. Ini waktunya Geya untuk mencurahkan semua isi hatinya kepada Darren.
"Dulu Geya ngerasa Geya adalah adek terbahagia sedunia yang mempunyai kakak sebaik kak Darren. Tapi sekarang enggak"
Geya tertunduk."Jangan nangis" Darren melepas tangan Geya.
"Kak Darren nggak mau lihat aku nangis kan?" Geya mengusap air matanya berusaha memberikan senyuman manis untuk Darren. Darren menggembangkan senyum miring.
"Gue nggak butuh air mata lo" Seketika Darren berlalu meninggalkan Geya, hal itu membuat hati Geya terasa di remat.
"Geya kangen kak Darren yang dulu, kak Darren yang perhatian sama Geya!" Geya berteriak berharap Darren masih mendengarnya, namun Darren tidak mendengarnya sama sekali.
***
"Ma, Virgo izin keluar ya" Ucap Virgo yang duduk di sebelah Lia. Wanita tengah merapikan baju-bajunya ke dalam koper-Nya di dalam kamar.
Besok Lia harus pergi ke bandara untuk menyusul Roy ke Amerika. Setelah beberapa minggu menyelesaikan pekerjaannya, mereka tidak akan langsung pulang ke rumah.
"Malam-malam gini, mau kemana?" Tanya Lia menghentikan kegiatannya.
"Ketemu sama temen-temen"
"Ya udah, tapi pulangnya jangan lewat jam sepuluh malam, oke"
"Oke ma"
"Hati-hati di luar sana, jangan berbuat yang nggak bener" Lia mengusap punggung anaknya.
"Iya ma"
****
Airla sedang berada di kamarnya, membereskan kado ulang tahun yang di terimanya dari tahun ke tahun. Namun sayangnya dari banyaknya kado yang ada, tidak ada satu pun kado dari virgo.
"Enam belas kali ngerayain ulang tahun, tapi ngga ada satu pun kado dari kak Virgo"
Airla memukul kasurnya, lalu membaringkan tubuhnya mengistirahatkan tubuh dan pikirannya yang lelah memikirkan masalah hari ini.
"Semoga tahun ini aku dapat kado yang istimewa dari kak Virgo, tapi kak Virgo benci sama aku" Kata Airla yang pelan-pelan memejamkan matanya, tidur nyenyak di atas ranjangnya.
****
"Akhirnya lo datang juga" Ucap salah satu remaja laki-laki yang melihat kedatangan Virgo.
Dia adalah Ersso ketua dari geng motor brandalan balapan dan tawuran yang bernama The gangster, mereka akan berada di jalanan setiap malamnya.
"Malam ini kita balapan" kata salah satu anggota lain yaitu Reyno.
"Iya, tapi kita tunggu anggota baru datang dulu" Jawab Ersso.
"Anggota baru?" tanya Virgo yang tidak tau menau, sudah seminggu ini ia tidak berkumpul bersama semua anggota The gangster.
"Gue berniat memasukkan anggota baru ke dalam the gangster, tapi anggota baru kali ini siswa SMA, dan dia jago bela diri. Cocok aja kalau suatu saat dia jadi pemimpin the gangster" Jelas Ersso.
Tidak lama kemudian seseorang datang bersama motor sportnya dia adalah Darren. anggota baru yang di maksud Ersso adalah Darren?
Ketika Darren menuruni motornya semua anggota the gangster segera menghampirinya kecuali Virgo yang masih diam di tempatnya berdiri, semua anggota The gangster seperti membanggakan seorang Darren.
Virgo yang melihat Darren tentunya tidak asing dengan cowok itu begitu juga Darren, raut wajah Darren terlihat tidak menyukai Virgo.
"Ini anggota baru kita. Darren" Ucap Ersso menatap Virgo yang masih mematung.
"Sekuat apa dia?" Tanya Virgo menaikkan alisnya sambil tersenyum meremehkan.
"Buktiin aja" Balas Reyno tiba-tiba.
★★★★
Terimakasih💅
KAMU SEDANG MEMBACA
Airla [END]
Teen FictionTerkadang kehidupan di luar rumah membuat Airla merasa bahagia dari pada kehidupan di dalam keluarga. mama sayang sama Airla, tapi itu menyiksa papa ada, tapi tak selalu ada untuk Airla airla punya kakak, seorang kakak yang jahat "Kenapa kak Virg...