9

471 41 0
                                    

****
Tanggal, hari, tahun berapa kalian baca

Hai ini_iceCream💅

****

Airla membanting tubuhnya di atas kasur, masih lengkap dengan seragam SMA yang digunakannya.

Belum ada satu tahun ia masuk ke dalam SMA Bima sakti, lalu mengapa sudah banyak masalah yang harus di hadapinya di sana, Dan dua bulan ia hanya akrab dengan Geya, itu aneh, mengapa ia tidak punya banyak teman.

dulu Roy menawarinya untuk home schooling tapi Airla menolaknya dengan alasan tidak punya banyak teman. Sekarang kata home schooling kembali terlintas di pikirannya.

Airla memiringkan kepalanya menatap jendela kamar yang terbuka lebar, dari kejauhan terlihat Virgo yang sedang mencuci motor sport kesayangannya di samping rumah.

"Airla....." Terdengar suara yang memanggilnya dari luar pintu kamar, Airla pun segera bangkit dan membuka pintu untuk Lia.

"Mama tadi di marahi sama guru BK aku ya?" Tanya airla mengangkat kedua alisnya dan memasang muka kaget, hal itu malah membuat lia tertawa. Iya, Lia menemui guru BK di sekolahnya.

"Tidak, mama hanya harus lebih ekstra mendidik kamu agar kamu menjadi lebih baik dari yang lebih baik. Jadi yang lebih baik lagi untuk mama ya sayang"

"Menurut mama, kamu akan menjadi lebih baik ketika kamu mendengarkan semua perkataan mama"

Airla tertunduk lesu, ia mengerti arah pembicaraan Lia. "Kamu makan dulu ya, panggil juga kakak kamu suruh makan" Ucap Lia yang berlalu pergi.

Airla menutup pintu kamarnya dan segera pergi menghampiri Virgo yang tengah fokus dengan mesin motornya.

"Kak Virgo di suruh mama makan" Panggil Airla dengan nada lesu. kaos putih yang di pakainya virgo kini terlihat basah.

"Nanti" Ucap Virgo singkat dengan nada datarnya. lalu kembali mengotak-atik motornya, pandangan Airla kembali tertuju pada gelang yang dikenakan oleh Virgo. Entah mengapa ia merasa begitu tertarik dengan gelang hitam itu.

Pandangan Virgo kini beralih menatap Airla yang terus memperhatikan gelangnya dengan tatapan heran. "Pergi!" Pinta Virgo yang mengagetkan Airla.

"H-ha? P-pergi, aku bakal pergi kalau kak Virgo jawab gelangnya beli di mana?" Airla memasang muka tidak enak, ingin sekali pertanyaannya yang satu itu terjawab oleh Virgo.

Virgo mengalihkan pandangannya malas dan menatap airla tajam sebelum berlalu meninggalkan gadis itu.

****

Darren menatap hpnya yang menampilkan grup whatsapp The gangster yang sendari tadi terus membahas dirinya namun ia hanya diam mengamati.

Geya yang hendak keluar rumahpun hanya mengamati Darren, ia ingin meminta izin untuk pergi. Tetapi setiap ia berbicara dengan Darren hatinya terasa sakit, ia selalu di acuhkan, dan mungkin Darren juga tidak peduli kalau Geya pergi bahkan tidak pulang sekalipun.

Mata Darren beralih menatap pintu rumah yang memperlihatkan Geya yang berlalu baru saja. Rasanya aneh jika adiknya itu tidak mengajaknya berbicara.

****

Terimakasih💅

Airla [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang