8

520 36 0
                                    

****

Hi ini_iceCream

****

"Mama ngga jadi ikut papa ke luar negeri?" tanya Virgo yang datang ke meja makan.

"Jadi, tapi mama undur jadi besok" Jawab Lia.

Virgo melirik ke arah Airla yang keluar dari kamarnya bersama raut wajahnya yang terlihat begitu lelah.

"Udah siap? sarapan dulu gih" Pinta Lia yang melihat gadis itu pun langsung duduk di kursi sebelah Virgo.

Sambil menatap Virgo yang sibuk makan, Airla menatap luka yang masih tersisa di pelipis Virgo.

Setelah puas menatap luka kakaknya, Airla pun tertunduk. "Kalian makan dulu"

Airla tidak menjawab ia kini sibuk memperhatikan gelang yang melingkar di tangan Virgo.

"Gelang kak Virgo bagus, beli di mana?" Tanya Airla sambil tersenyum, jika ia bisa merasakan hangatnya kasih sayang dari seorang kakak pasti Airla sangat merindukan itu.

Sadar jika tangannya di perhatikan Airla, virgo pun segera menyembunyikan tangannya tanpa menjawab pertanyaan dari Airla.

****


Airla menatap Geya yang sendari tadi tertunduk lesu sembari membuka-buka buku yang di bawanya tanpa di baca sedikitpun.

"Lo kenapa?" Tanya Airla yang beralih duduk di kursi dekat Geya.

"Capek" jawab Geya singkat meletakkan bukunya lalu menghadap lurus ke arah papan tulis dengan pandangan kosong.

"Malam tadi nggak tidur?" Tanya Airla lagi. Memastikan bahwa sahabatnya itu sedang baik-baik saja.

"Kamu punya kakak kan?" Geya berbalik tanya tanpa menjawab pertanyaan Airla tadi.

"Punya" Airla mengganggukkan kepalanya.

"Bahagia?" pandangan Geya beralih menatap sahabatnya itu.

"B-bahagia kok" Airla terlihat ragu dengan jawabannya sendiri. Geya menyenderkan punggungnya pada kepala kursi dengan membuang napas panjangnya, Airla bahagia sama kakaknya lalu mengapa ia tidak.

Saat Geya ingin menanyakan sesuatu lagi, tiba-tiba guru datang ke kelas membuat Airla segera pergi dari bangku Geya. Namun saat Airla pindah ke bangkunya ia menjadi bingung dengan pertanyaan Geya tadi.

****

Saat bel pulang sekolah berbunyi Airla menunggu Divo di halte depan sekolah, hal yang biasa di lakukannya setiap pulang sekolah.

"Divo mana sih" Gumam Airla yang merasa terlalu lama menunggu kedatangan cowok itu. Saat ia bertanya kepada salah satu teman sekelas Divo, dikabarkan bahwa Divo tidak masuk sekolah hari ini dikarenakan sakit, dan hanya orang tuanya yang datang ke sekolah menemui guru tentang masalahnya kemarin.

****

Airla berjalan lesu menyusuri jalan pulang, ia tidak berniat menaiki taxi ataupun menumpang salah satu temannya yang menawarinya pulang bersama.

Udara siang terasa begitu panas. Airla khawatir dengan keadaan Divo, Airla berniat menjenguk Divo namun Airla tidak tahu alamat rumah Divo.

Airla berhenti berjalan, dan kini ia terduduk di bahu jalan memukul-mukuli kakinya yang terasa pegal di tambah dirinya yang sibuk melamun memikirkan Divo.

Sebuah motor sport berhenti tepat di depan Airla, yang membuat gadis tersadar dari lamunanya. Saat Airla melihat motor di depannya ia langsung tau itu motor milik siapa.

"Naik!" Virgo menatap garang ke arah Airla, gadis itu mendongak ke atas matanya menyipit karena sinar matahari yang menyilaukan pandangannya.

"Tumben kak Virgo jemput aku?" Airla berdecak malas ia tahu jika Virgo terpaksa karena Lia yang terus menyuruh Virgo untuk menjemput dirinya, padahal Virgo tidak mempunyai niat sedikitpun untuk memperdulikan Airla.

"Naik!" Ucap Virgo dengan nada yang meninggi, membuat Airla bangkit dari duduknya dan segera menaiki motor Virgo.

****

Terimakasih💅

Airla [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang