12

520 42 0
                                    

****
Ini_iceCream💅
****

"Lo yang pulang!" Darren mendorong tubuh Geya, namun di belakang Geya ada Airla yang menguatkannya agar tidak terjatuh.

"Kak Darren boleh disini, kak Darren juga boleh main-main di sini, asalkan bukan tawuran!" Air mata Geya terus tumpah, The gangster menganggap itu sebuah tontonan yang tidak layak untuk di bubarkan.

"Ini hidup gue, lo siapa ha?!"

"Siapa? Kak Darren nanya itu?"

"Lo adek gue. Tapi bukan adek kandung gue! Jadi, lo nggak ada hak atas hidup gue"

Karena terlalu sakit dengan kata-kata yang Darren lontarkan, Geya pun hanya diam dan terus menatap sendu ke arah Darren dan masih dengan isak tangisnya.

"Langsung aja" Ucap Ersso yang bengkit dari duduknya mengajak seluruh anggota pergi. Anggota the gangster langsung berlalu keluar rumah.

Airla segera menahan tangan Virgo "Kak Virgo pulang kan?" Virgo terdiam sejenak tangan Airla yang memegang tangannya terasa dingin dan bergetar. Virgo tau Airla takut padanya.

"Lo sakit?" tanya Virgo yang menatap tangan Airla dengan nada bicara yang lembut. Airla membulatkan matanya karena terkejut.

"Kak Virgo n-nanya itu" Airla tersenyum mendongakkan kepalanya menatap kakaknya itu.

"Ck..." Virgo segera mengambil helmnya dan segera menyusul anggota lainnya, senyum Airlapun kembali pudar.

Airla menolehkan kepalanya menatap Geya yang tertunduk, "Geya l-lo nggak papa kan" Tanya Airla ragu.

Geya berlari keluar rumah menyusul Darren, Airla terdiam sejenak menatap Geya yang berlalu, napasnya terasa berat, malam hari waktunya istirahat. Bukan bertengkar.

"Kalau kak Darren pergi, kak Darren nggak usah balik lagi. Apa yang bikin kak Darren bertahan? Kak Darren udah jelas-jelas ngga sayang sama mama sama aku!" Geya berada dua meter di depan motor Darren.

Darren yang semula memakai helmnya kini melepasnya kembali. "Itu kata-kata yang gue tunggu keluar dari mulut lo, gue bakalan pergi! Dan nganggep lo orang asing, mulai sekarang gue nggak bakal tinggal di rumah lo lagi, bilangin sama tante Dirma"

"Tante? DI MANA HATI LO! KALAU NGGAK ADA MAMA, LO NGGAK MUNGKIN HIDUP SEKARANG!"

"Dia bukan orang tua kandung gue!" Darren dan Geya beradu mulut, anggota the gangster kembali terdiam tidak mengerti.

Virgo mengalihkan pandangannya ke arah Airla yang datang, memberi kode untuk menyuruhnya memisahkan Darren dan Geya yang tengah bertengkar hebat.

Saat Airla berjalan ke arah geya untuk membawanya pergi tiba-tiba....

Plakkk....

Tamparan melayang di pipi Geya, Airla pun menghentikan langkahnya terkejut. Tiba-tiba ia teringat Virgo yang pernah menamparnya.

Apa ini trauma yang Airla alami, mengapa Airla menjadi lemah, Airla benci kekerasan.

Geya menundukkan kepalanya sembari memegangi pipinya yang terasa panas dan sakit. The gangster benar-benar terkejut, Darren memang calon ketua yang wajib di banggakan. Menurutnya.

Karena melihat Geya yang lemas, Airla dengan cepat membantunya. Hidung Geya mengeluarkan darah.

****

Terimakasih💅

Airla [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang