***
"Kamu istitahat aja. Nanti pingsan malah buat repot semuanya."
Aluna tersenyum samar. Dibalik sifat jutek dan arogan dari Mba Rere, sebenarnya perempuan itu memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap anak buahnya. Tak heran jika Si Bos mengangkat Mba Rere menjadi manager di cafe ini. Mungkin bagi orang yang baru mengenal Mba Rere akan menyangka jika perempuan itu antagonis. Padahal Mba Rere baik sekali, hanya caranya saja yang berbeda.
"Aluna masih kuat, kok. Lagian pengunjungnya juga nggak terlalu ramai," ujar Aluna sambil tersenyum.
"Ya, ya, ya, terserah kamu. Kalau sampai pingsan saya nggak mau tanggung jawab, ya."
Setelah mengucapkan itu, Mba Rere kembali ke dalam. Sebenarnya, Aluna masih merasa sangat lemas. Dia belum makan apapun sejak tadi. Hanya air putih yang ia konsumsi. Tidak mungkin juga dirinya makan ditengah kesibukan seperti ini. Semoga saja masih kuat sampai jam pulang nanti.
Aluna kembali melanjutkan pekerjaannya. Sambil menahan rasa pusing yang terus menyerang. Untungnya ia sudah memakai make up yang lumayan tebal dari biasanya. Agar tidak terlihat seperti mayat hidup.
"Gimana kerjaan, lancar?"
Aluna tersenyum pada laki-laki yang menghampirinya.
"Lancar dong, Bang. Nih, lihat keringat Aluna sampai begini. Alhamdulillah cafe ramai kayak biasanya,"
Laki-laki itu mengacak gemas rambut Aluna. Zaldi namanya. Ia salah satu tangan kanan Mba Rere juga Si Bos. Umurnya dengan Zaldi hanya terpaut dua tahun. Meskipun masih terbilang muda, Zaldi cukup cerdas mengelola cafe ini. Apalagi kalau soal hitung-hitungan, jangan diragukan lagi kemampuannya.
"Bang Zaldi gimana tadi ketemu Si Bos?" tanya Aluna.
"Nggak gimana-gimana. Biasa, ngomongin soal cafe. Katanya, Si Bos mau berkunjung minggu ini."
Aluna melotot kaget pada Zaldi. "Serius, Bang?"
Zaldi mengangguk menanggapi pertanyaan Aluna. Aluna jika dalam mode ini terlihat sangat menggemaskan. Banyak karyawan laki-laki yang mengincar Aluna. Namun, sepertinya gadis itu tidak cukup peka akan hal itu. Zaldi sendiri sudah menganggap Aluna seperti adiknya. Tidak lebih.
"Biasa aja kali mukannya. Nggah usah kaget gitu," ujar Zaldi sambil terkekeh.
"Si Bos ke sini pasti bukan cuma berkunjung. Gimana kalau nanti mau ada pengurangan karyawan, aduh mana Aluna sering izin lagi," ujar Aluna panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Shadow
Fantasy[FOLLOW DULU YUK, SEBELUM MEMBACA] --[ON GOING]-- Cerita bermula saat Aldebaran Hermes hadir sebagai siswa baru. Laki-laki utusan dewa yang ditugaskan untuk menjaga putri tunggal keturunan Athena yaitu Athena Aluna Minerva. Aldebaran sendiri bahkan...