Happy Reading🕊️.
-
-
-Anggota Cheers hari ini sedang berlatih untuk esok menyemangati tim sekolah mereka yang akan bertanding dengan sekolah sebelah.
Terpampang jelas di setiap sudut aula yamg bertuliskan SEKOLAH MENENGAH ATAS BIMA SAKTI. “1! 2! 3!” teriakkan dari sang leader menginterupsi.
“Kiri, kanan, kiri, kanan. Maju, mundur.” gerakan demi gerakan telah mereka lakukan hingga waktunya mereka untuk beristirahat.
Anggota cheers itu akhirnya berpencar ke tempat masing-masing, dan minum agar tenggorokan mereka tidak terlalu kering.
“Ros, kok gua lihat lu tuh gak pernah deket sama cowok ya? Apa jangan-jangan ---,” belum selesai Lisa berbicara, bibirnya sudah ditarik ke depan oleh Jisoo sang leader di ekskul cheers ini.
“Jangan ngadi-ngadi bambang! Belum tentu ‘kan? Rosié begitu.” bela Jisoo.
“He he he, ya maaf.” Lisa hanya memperlihatkan deretan giginya.
“ROSÉ-YA DICARIIN JAEHYUN!” teriak Irene dari depan pintu aula.
Semua terdiam, pasalnya Jaehyun itu mendatangi orang pasti karena orang itu melakukan kesalahan.
“Lu ada salah sama Jaehyun?” tanya Jennie, si perempuan manis dengan mata kucingnya.
Rosé refleks menggeleng, ia tidak mempunyai salah apapun. Ia segera pergi keluar untuk menemui Jaehyun.
“Ada apa, ya?” tanya Rosé dengan santai.
“Bisa ikut gua sebentar?” Jaehyun malah balik bertanya.
Tanpa persetujuan Rosé, Jaehyun menarik tangan Rosé menuju taman belakang.
“Gak usah centil bisa, gak?!” tanya Jaehyun dengan nada tinggi, hingga membuat Rosé kaget.
“Maksud kamu?” sungguh Rosé tidak mengerti dengan apa yang Jaehyun katakan.
“Jaemin. Lu deket sama dia ‘kan? Jangan gatel jadi cewek, udah ada gue malah sama Jaemin.” hardik Jaehyun.
Jaehyun dan Rosé memang menjalin hubungan diam-diam, agar para penggemar Jaehyun tidak kecewa atas kabar idolanya yang berkencan.
Fyi, Jaehyun itu ketua tim basket di sekolahnya. Dia memiliki banyak penggemar karena ketampanannya.
“Oci ‘kan cuma berteman sama dia.” Rosé menunduk karena Jaehyun saat ini menatapnya sangat tajam.
“Halah! Modus lu. Pulang sekolah kita ke rumah gua, mamah pengen ketemu.” sebelum pergi dari sana Jaehyun sempat menjambak rambut Rosé, hingga membuat sang empu meringis.
“Kapan kamu berubah Jae?” Rosé menatap sendu bunga-bunga didepannya.
***
Seperti yang diucapkan Jaehyun tadi, akhirnya mereka ke rumah Jaehyun atas paksaan Jaehyun sendiri.
“Jae, Oci malu.”
Jaehyun menatap datar kepada Rosé. “Lebay,” cibirnya.
Jaehyun membuka pintu rumahnya dan langsung menarik Rosé untuk masuk kedalam rumahnya. Mamah Jaehyun langsung memeluk erat Rosé, ia sudah sangat rindu kepada calon menantunya.
“Gimana kabar kamu Oci? Mamah kangen banget.” tanya Soo-hyun ketika sudah melepas pelukannya.
“Baik kok, mah he he.” hanya itu yang dapat Rosé jawab.
“KAK JEFFREY!” teriak seseorang dari arah dapur.
Rosé langsung melihat ke arah dapur dan mendapati ...
***
Gantung dulu, lagi pengen ngegantung😭
Semoga kalian suka part 1 ya, belum apa-apa. Jeffrey belum bertindak harap sabar🗿30 Agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [END]
Teen Fiction15+ Warning! Ada adegan kekerasan dalam cerita ini. Mohon bijak. "Lepas Jae, Oci mohon." "Semudah itu? Setelah apa yang lu lakuin ke gua hah?!" Jaehyun itu toxic, egois, dan posesif. Rose tidak boleh dekat dengan lelaki lain, hanya boleh dengan dir...