Happy Reading🕊️
-
-
-Aroma khas roti panggang tercium kedalam Indra penciuman seorang lelaki yang baru terbangun dari tidurnya.
“Eungh,” lenguhnya.
“Cepet ke kamar mandi, Oci udah bikin sarapan buat kita.” Rosè marah dengan sikap Jaehyun semalam, tetapi Rosé sadar jika Jaehyun semalam sedang mabuk. Jadi, ia urungkan.
“Okey,” jawab Jaehyun langsung pergi ke kamar mandi, tanpa sadar jika ia sedang dirumah siapa.
Rosè akhirnya memutuskan untuk pergi ke ruang makan terlebih dahulu.
“Kok gua ada di rumah lu?” tanya Jaehyun saat sudah duduk di hadapan Rosé.
“Semalam Jae mabuk, lalu datang ke sini.”
Rosè tidak akan menceritakan apa yang terjadi semalam pada Jaehyun. Cukup ia, pembaca, dan Tuhan yang tau.
Setelah Rosé membalas ciuman Jaehyun, Jaehyun tersenyum dan menekan tengkuk Rosé untuk memperdalam ciumannya.
Rosè mendorong Jaehyun, dan Jaehyun ambruk di sebelahnya sembari memeluk dirinya dari samping.
“Sebenarnya kamu ganteng banget Jae, tapi beda sama sifat kamu. Jauh banget!” gumam Rosè.
“Iya gua tau gua ganteng, lu mau gak bikin anak sama gua?” tanya Jaehyun semakin melantur.
Rosè bergidik ngeri, lebih baik ia segera pergi ke kamarnya. Perlahan Rosé melepaskan tangan Jaehyun pelan-pelan, lalu membenarkan letak tidur Jaehyun agar tidak pegal.
“Good night my toxic boyfriend.” Rosè mengecup kening Jaehyun, setelah itu pergi ke kamarnya.
Selemah apapun Rosé, ia tidak pernah menyerah dalam memperjuangkan cintanya. Ya, Jaehyun adalah cinta keempat setelah ibu, ayah, dan keluarganya.
BRAK!
Jaehyun menggebrak meja makan dengan keras, hingga membuat Rosé terlonjak kaget. Lalu helaan nafas lega keluar dari hidung dan mulut Rosé saat Jaehyun tertawa, terlihat sangat tampan. Pantas banyak yang menyukainya.
“Maaf ya haha, lucu banget soalnya muka lu. Oh, iya gua mau nanti siang kita jalan-jalan ke dekat sungai. Lu suka ‘kan?” tanya Jaehyun tanpa jeda.
Rosè mengangguk antusias, jarang sekali Jaehyun mengajaknya jalan-jalan seperti ini. Biasanya Jaehyun memilih jalan-jalan bersama selingkuhannya.
“Sana ganti baju, gua tunggu.”
Tanpa berlama-lama Rosé langsung berganti baju, tak lupa membawa ransel kecil serta isinya. Semua sangat penting bagi Rosé.
***
“Lihat deh anak kecilnya lucu banget!” seru Rosè kegirangan, seperti anak kecil yang baru dikasih mainan.
Jujur saja hati Jaehyun menghangat melihat Rosé bahagia. Menurut Jaehyun Rosè itu cantik dan polos, tetapi polos dan begonya sangat berbeda tipis.
“Lu juga mau? Ayok kita buat.” ucap Jaehyun mengeluarkan senyum iblisnya.
Rosè menggeleng cepat, sangat lucu! Ia terlihat seperti anak kecil. Tanpa bisa dicegah tangannya mengusak rambut Rosé hingga berantakan.
Rosé hanya tersenyum dan bedoa dalam hati. Tolong berhentikan waktu sejenak, aku ingin terus seperti ini dengannya.
Rosè tersenyum tipis. Senyum yang bahagia meski tidak lebar seperti orang-orang.
***
Udah lumayan panjang kan? Tadinya mau lebih panjang, tapi author sangat ngantuk hiks. Kalian jangan begadang, terus support cerita author. Author akan usahakan agar cerita author bisa up setiap hari ya! Hehe.
2-3 September 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [END]
Teen Fiction15+ Warning! Ada adegan kekerasan dalam cerita ini. Mohon bijak. "Lepas Jae, Oci mohon." "Semudah itu? Setelah apa yang lu lakuin ke gua hah?!" Jaehyun itu toxic, egois, dan posesif. Rose tidak boleh dekat dengan lelaki lain, hanya boleh dengan dir...