Happy Reading🕊️
-
-
-Rosé tidak ingin satu hari ini terlewatkan meski hanya sebentar saja. Jarang sekali Jaehyun baik hati seperti ini, kesempatan yang baik untuk Rosé bisa merubah sikap Jaehyun seperti dulu.
“Loh Jaehyun?” tanya seorang wanita dari arah belakang.
“Yeji?” tanya Jaehyun memastikan.
“Ya! Oh my God so i'm very miss you.” Yeji tak segan untuk memeluk Jaehyun, begitupun Jaehyun membalasnya dengan senang hati.
Setelah mereka melepaskan pelukannya, Jaehyun mengajak Yeji duduk di kursi yang sudah tersedia di pinggir sungai untuk menikmati pemandangan.
“Eh kamu tau gak sih Jeff aku pas di Amsterdam itu keinget kamu terus. Soalnya kamu suka lewatin makan siang sama sering latihan basket.” Yeji cemberut mengingat Jaehyun yang selalu latihan, dan akan melewati jam makan siangnya.
“Ha ha ha, padahal itu waktu SMP loh. Kamu kok masih Inget, aja?” Jaehyun mengacak gemas rambut Yeji.
Rosè merasa diasingkan! Wajahnya sudah ditekuk dan bibirnya sudah maju ke depan. Lebih baik ia pergi daripada menganggu mereka yang asik berdua.
***
Rosè berjalan didekat sungai, ia sangat kesal dengan Jaehyun. Niat awal mereka datang ke sungai ‘kan untuk have fun kenapa jadi seperti ini? Rosè sangat lelah.
Rosè tak sengaja menendang kaleng yang ada didepannya hingga membuat ia tergelincir dan hampir jatuh. Untung saja dengan sigap ada yang menangkapnya, tampan pula.
“E-eh maaf ya, terima kasih.” Rosè menunduk malu.
“Ha ha ha, santai! Gapapa, kok.” lelaki itu tersenyum manis.
Jangan sampai Rosé salah tingkah, lelaki itu sangat tampan.
“Oke. Sebagai permintaan maaf saya gimana kalo kita ngobrol-ngobrol di Caffe dekat sini, saya yang bayar kok.”
Sungguh Rosé jadi tidak enak, maka dari itu ia mengajak lelaki yang baru saja membantunya untuk ngobrol-ngobrol sembari makan di Caffe.
“Menarik, mari ha ha.”
***
Setelah mereka sampai di Caffe tersebut, mereka memilih bangku paling ujung. Selain tenang, tempat dipaling ujung sangat nyaman.
“Sebelumnya, perkenalkan nama saya Oh Sehun. Panggil saja Sehun.” Ia mulai memperkenalkan dirinya, dengan mengulurkan tangan.
Rosè menjabat tangan tersebut. “Park Chae Young, panggil saja Rosé.”
Mereka memesan Coffe dan Waflle Coklat, Rosè segera membayar agar saat pulang ia tak perlu repot ke kasir.
Rosè dan Sehun asik mengobrol hingga lupa waktu, tak berselang lama ada yang menarik Rosé kasar dan membawanya keluar Caffe.
Rosé sudah memberontak tetapi cekalannya terlalu kuat, ia takut akan diculik. Tapi, ketika melihat wajahnya ia langsung terdiam.
Lepasin Jae, Oci mohon.” Rosé berusaha melepas cekalan ditangannya.
“Semudah itu? Setelah apa yang lu lakuin ke gua hah?!” kesal Jaehyun.
Rosé hanya menunduk, bukan itu yang ia maksud. Ia hanya melakukan kesalahan kecil, tetapi Jaehyun menganggap terlalu berlebihan.
“Kalau kayak gini terus, mending kita akhiri semua aja Jae. Oci udah gak kuat sama sikap Jae, hati Oci bukan mainan.”
Jaehyun terdiam, perlahan cekalan ditangan Rosé mulai terlepas tergantikan dengan pelukan ditubuh Rosé.
“Maaf, Jaejae gak akan begitu lagi. Maafin Jaejae ya Oci,” Jaehyun menenggelamkan wajahnya dilekukan leher Rosé. “Jangan tinggalin Jaejae.” lanjutnya.
Rosé menghela nafas, selalu begini. Ia akan tahu endingnya seperti apa, Rosé menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju. Rosé ingin keluar dari hubungan toxic ini.
Mendapat gelengan dari Rosé, Jaehyun langsung saja melepas pelukan itu dan mendorong Rosé sangat keras hingga terbentur dinding dibelakangnya.
Gawat! Saat ini Rosé dalam bahaya. Ia menyesal, tetapi ia tidak mungkin kembali ke Caffe untuk meminta bantuan Sehun.
“Lu mau gua hamilin? Iya?!” sentak Jaehyun.
Jaehyun selalu menggunakan ancaman yang menurut Rosé tidak masuk akal, dan dengan ancaman itu lah Rosé menyerah. Ia pasrah bila harus bersama Jaehyun lebih lama lagi.
***
Update nih, lumayan panjang juga. Sebagai permintaan maaf dari author karena kalian udah nunggu lama😭Btw, mulai sekarang author akan pakai target, 20 vote kita lanjut yaw! Biar semangat hehe.
4 September 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [END]
Novela Juvenil15+ Warning! Ada adegan kekerasan dalam cerita ini. Mohon bijak. "Lepas Jae, Oci mohon." "Semudah itu? Setelah apa yang lu lakuin ke gua hah?!" Jaehyun itu toxic, egois, dan posesif. Rose tidak boleh dekat dengan lelaki lain, hanya boleh dengan dir...