Happy Reading
-
-
-Kini Jeno dan Rosé sudah berada di rooftop sekolah, Jeno memandang Rosé lekat. Lalu mulai mendekati Rosé yang terdiam.
“Gua tagih pertanggung jawaban lu.” ucap Jeno datar.
Rosé mengangguk lalu bersidekap dada. “Hm, jadi apa mau lu?” tanya Rosé.
Jeno terlihat seperti berpikir, lalu menyeringai membuat Rosé mengernyitkan dahinya bingung. Ada apa dengan Jeno?
“Gua mau lu jadi pacar gua, gimana?” tanya Jeno.
Rosé menatap tidak percaya kearah Jeno, apa maksudnya pacar? Apakah sudah tidak waras.
“Kenapa harus itu sih!” kesal Rosé.
“Gua tau keadaan ekonomi lu itu gak baik, dan lu berencana buat kerja kan? Nah, daripada capek kerja mending jadi pacar gua.” Jeno menaik turunkan alisnya.
“Gua bukan cewek murahan, gua bakal kerja.” ketus Rosé.
“Gak ada yang bilang lu murahan, gua cuma mau lu jadi pacar gua apa susahnya sih.” kesal Jeno.
“Buat apa? Gua baru kenal sama lu!” Rosé berucap tak kalah kesal.
“Ck keras kepala juga lu ya. Gua tau lu lagi diincer mantan lu!” bisik Jeno tepat pada telinga Rosé.
Sebenarnya siapa Jeno? Kenapa ia mengetahui segala hal tentangnya? Sangat menjengkelkan. Daripada ia dikejar Jaehyun apakah lebih baik ia bersama Jeno? Ah mungkin bisa ia coba.
“Oke fine gua mau. Puas lu?” tanya Rosé yang sudah jengkel.
Jeno mengangguk dan tertawa lalu menepuk-nepuk kepala Rosé dengan lembut.
Huwek
Tiba-tiba saja Rosé merasa mual dan ingin muntah, ia berlari ke toilet sekolah dan memuntahkan isi perutnya. Tapi, nihil hanya cairan bening yang ia dapat.
Dari arah belakang ada yang memijat tengkuknya, dan itu membuat ia merasa lebih baik dari sebelumnya. Rosé membasuh mulutnya lalu mendongak dan mendapati Jeno dengan wajah datarnya.
“Masih mual?” tanya Jeno.
Rosé menggeleng tapi ia merasa kepalanya sangat pusing, dan tiba-tiba semuanya menggelap.
***
Rosé membuka matanya perlahan, lalu pemandangan yang pertama ia lihat adalah kamar bernuansa biru laut.
“Udah sadar? Nih, dimakan dulu buburnya.” Jeno memberikan semangkuk bubur dan susu.
Rosé menerimanya karena memang ia juga lapar, lalu mulai memakannya namun baru satu suapan ia merasa mual lagi.
Dengan sigap Jeno memberikan Rosé susu hangat, Rosé pun menegaknya hingga habis.
“Good, harus banyakin minum susu ya. Kasian dedek bayi nya haus.” Jeno mengelus perut Rosé dengan sayang.
Rosé mengernyit heran sekaligus khawatir, apa maksudnya? “A-apa maksudnya?” tanya Rosé memberanikan diri.
“Kamu hamil.” Jeno mengubah cara bicaranya menjadi aku - kamu tanpa sadar.
“H-hah? Hamil?” Rosé menggeleng, ia tidak mau hamil. Ia tidak mau Jaehyun tahu.
“Aku yang akan jadi ayahnya, kamu gak perlu khawatir.” Jeno tersenyum tulus.
Ia sudah mengetahui semua tentang Rosé. Jangan lupakan jika Jeno adalah pengusaha sukses diusia muda. Mudah bagi dia mencari informasi seseorang.
“L-lu gak jijik sama gua?” tanya Rosé menatap Jeno dengan getir.
“Buat? Gak ada yang perlu merasa diri kamu menjijikan, nyatanya bajingan itu yang buat kamu kotor kan.” Jeno membawa Rosé kedalam pelukannya.
“Terima kasih,”
Hanya itu yang Rosé katakan ketika berada diperlukan Jeno. Ia sangat berterima kasih karena Jeno mau menerimanya dengan keadaan hamil sekalipun.
***
Wih ada ibu muda uy kasih selamat wkwk.
Next bakal part Yeji sama Hyunjin ya. Semangat daring!
3 November 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [END]
Teen Fiction15+ Warning! Ada adegan kekerasan dalam cerita ini. Mohon bijak. "Lepas Jae, Oci mohon." "Semudah itu? Setelah apa yang lu lakuin ke gua hah?!" Jaehyun itu toxic, egois, dan posesif. Rose tidak boleh dekat dengan lelaki lain, hanya boleh dengan dir...