Kaget gak aku ganti cover? Maaf ya mendadak aku rasa cover yang kemarin kurang menarik. Btw ini aku up loh jangan lupa tinggalin jejak.
Happy Reading🦋
-
-
-Didalam UKS terdapat dua laki-laki yang sedang beradu argumen. Lebih tepatnya, mereka membicarakan hal penting didalam UKS tersebut tanpa disadari.
“Meskipun lo Abang gua, tapi gua gak bakal tinggal diam kalo sampai cewek gua kenapa-napa!” bentak lelaki yang mengaku sebagai pacar dari perempuan yang terbaring di atas brankar.
“Tiri. Kita saudara tiri, dan gua gak peduli. Gua benar-benar mau berubah buat diri gua sendiri dan buat Rosè.” ucap laki-laki yang satunya, tentu itu Jaehyun.
“Jeno, Jeno. Lu bisa ambil dengan licik perusahaan bokap gua. Tapi tenang, gua bakal punya perusahaan sendiri tanpa dikasih orang tua itu.” Jaehyun memasang senyum miring andalannya.
Ya, Jeno dan Jaehyun adalah saudara tiri. Jaehyun sangat membenci Jeno karena suatu hal.
Flashback On.
PLAK!
“Dasar anak tidak tahu di untung. Sudah saya kasih enak malah disalah gunakan! Kamu pergunakan uang yang saya kasih untuk kekasihmu yang bernama Jane itu kan? Cih dasar anak muda jaman sekarang sangat bodoh dibutakan oleh cinta.” maki ayah Jaehyun.
Jaehyun hanya diam, tidak berniat melawan. Tapi, dia memasang senyum miring andalannya.
“Lalu, apa bedanya dengan anda? Bukan kah anda juga hanya dimanfaatkan oleh istri baru anda? Anda membuang ibu saya ketika sedang sakit keras demi wanita murahan itu. Cih apa bedanya kita?” sindir Jaehyun.
Ayah Jaehyun terdiam, dia bingung harus membalas apa. Hingga suara derit pintu berhasil mengalihkan atensi keduanya.
“Ada apa ini? Kak jangan bilang kamu buat masalah lagi? Ayok lah, jangan sering membangkang terhadap orang tua.” nasihat Jeno, tentu saja mendapatkan tatapan tajam dari Jaehyun.
“Memang tidak salah pilih saya menjadikan Jeno sebagai pewaris diperusahaan. Dia sangat bijak, beda sekali dengan kamu.” sindir ayah Jaehyun.
Jaehyun memutar bola matanya malas, sudah lelah menghadapi drama yang dibuat oleh ayah dan anak tirinya itu.
“Terus saja banggakan anak tirimu, aku tidak peduli dan tidak butuh perusahaanmu. Aku pamit.”
Flashback Off.
“Bermuka dua, cih!” Jaehyun memasukkan kedua tangannya ke saku celana.
“Lu juga 'kan yang merencanakan sesuatu buat Rosè? Jangan lu pikir gua gak tau, lu orang termunafik yang pernah gua kenal.” Jaehyun bersidekap dada saat melihat Jeno yang terdiam.
“Jaehyun, gua kira lu bodoh. Ternyata lu pintar juga.” ucap Jeno saat beberapa lama terdiam.
Jeno mengangguk antusias sembari ikut bersidekap dada. “Gua mau hancurin hidup lu. Gua udah seneng dapat kasih sayang dari ayah, terlebih gua juga bisa dapatin hati perempuan yang lu cintai. Hebat bukan?” Jeno memasang senyum miringnya.
Tangan Jaehyun mengepal hingga buku jarinya memutih. “Anjing!” umpat Jaehyun.
“Oh, gitu. Saya sangat berterima kasih karena anda telah mengakui rencana anda sendiri, tuan Lee Jeno.”
Jaehyun dan Jeno langsung melirik ke arah brankar, dimana Rosè sudah terduduk dengan tangan yang ditaruh disisi kanan dan kirinya. Serta pandangan Rosè yang menghunus tajam ke arah Jeno.
***
Gak kerasa udah mau ending bentar lagi, maaf kalau makin ngaco. Aku juga lagi berusaha buat ending yang bisa buat kalian puas.
Spoiler aja antara part 24 atau 25 bakal ada chapter terpanjang, buat ungkap semuanya. Btw ini aku nulis langsung up, gak pake di draft dulu hiks. Semoga suka.
Jangan lupa mampir ke cerita "HANDSOME VILLAIN" kasih vote dan komen biar aku semangat buat nulis lagi.
8 Januari 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [END]
Teen Fiction15+ Warning! Ada adegan kekerasan dalam cerita ini. Mohon bijak. "Lepas Jae, Oci mohon." "Semudah itu? Setelah apa yang lu lakuin ke gua hah?!" Jaehyun itu toxic, egois, dan posesif. Rose tidak boleh dekat dengan lelaki lain, hanya boleh dengan dir...