24.

1.3K 165 3
                                    

Cie yang kemarin anggap Jeno juga salah satu orang yang ikutan truth or dare, padahal Jeno melebihi itu wkwk.

Happy Reading 🦋

-
-
-

Jeno dibuat gelagapan. Ia dengan segera menghampiri Rosè, dan menggenggam tangan Rosè.

“I-ini gak seperti yang kamu denger Rosè, a-aku becanda aja tadi.” Jeno memberikan tatapan sendunya.

Jaehyun dengan segera menepis tangan Jeno yang menyentuh tangan Rosè, ia tidak suka miliknya disentuh oleh orang lain. Terlebih, musuhnya.

“Gak usah sok baik, Oci udah denger apa yang kita bicarakan tadi.” Jaehyun menatap tajam kearah Jeno.

Jeno menggeram tertahan, ia mengepalkan tangan dengan urat yang tercetak jelas di leher dan tangannya.

“Gak usah munafik, lu cuma wanita murahan yang lagi ngandung anak si Jaehyun. Lihat aja gosip terbaru bakalan tersebar.” Jeno pergi keluar UKS, meninggalkan Rosè yang terdiam kaku dan Jaehyun yang sudah dilanda emosi.

“Jae, terima kasih. Biar Jeno membocorkan semuanya, toh ujung-ujungnya bakal ketahuan juga.” Rosè tahu kalau Jaehyun pasti akan menghabisi Jeno, ia tidak mau.

Bagaimanapun Jeno pernah menolongnya saat kesusahan, meski tidak tulus Rosè tetap menghargai itu.

***

Saat keluar dari UKS Rosè dan Jaehyun menjadi bahan perbincangan, tentu saja gosip tersebut langsung tersebar luas. Rosè bertekad, ia tidak akan menangis karena hal ini.

“Dih gak nyangka ada perempuan murahan disini haha.”

Banyak kata yang terlontar dari mulut ke mulut, bukan cuma itu. Yeji menatapnya kecewa? Tiba-tiba Somi menghampirinya.

“Gak usah dengerin kata orang, gua yakin lu itu wanita baik-baik.” ucap Somi menenangkan.

Sebenarnya, alasan Somi melarang Rosè berdekatan dengan Yeji itu karena takut terseret oleh masalah Yeji dengan Hyunjin. Selain itu Yeji juga seorang pengidap Bipolar, dimana ia bisa menjadi baik tetapi bisa menjadi jahat setelahnya.

Perubahan yang terjadi sangat cepat menyatakan bahwa Yeji terkena Bipolar. Somi tentu tidak mau Rosè terbawa kedalam kehidupan Yeji.

“Jalang.” umpat Yeji.

Baru juga diberitahu, sudah berulah. Ini yang Somi takutkan. Somi menatap tajam kearah Yeji.

“Gak usah umpatin temen gua bangsat!” bentak Somi tak terima.

Pak Minho yang sudah mendengarnya langsung menyuruh Rosè ke ruang BK. Dan menginterogasi Rosè.

“Apa benar kamu melakukan hubungan suami istri sebelum waktunya Rosè?” tanya pak Minho begitu dingin dan menusuk.

Rosè mengangguk lalu menunduk, ia malu sungguh. Ia butuh seseorang untuk mendengar curhatannya, elusan sayang dari orang tuanya. Meski nyatanya, ia tidak tahu dimana keberadaan orang tuanya.

Ia butuh penyemangat, ia takut disituasi seperti ini.

“Dengan terpaksa, kalian berdua saya drop out. Karena telah memalukan sekolah, silakan urus surat drop out nya.” Minho menggerakkan tangannya menyuruh Rosè dan Jaehyun keluar.

***

Jaehyun mengantarkan Rosè ke kostan-nya. Ia merasa bersalah karena ulahnya, Rosè menjadi bahan gunjingan, serta di drop out dari sekolah.

“Oci, maafin Jae. Andai Jae dulu gak tempramental, pasti Oci gak akan kayak gini hiks ...,” Jaehyun menangis, nyatanya Jaehyun adalah lelaki lemah tempramental yang ia keluarkan hanya untuk mengeluarkan seluruh emosi tertahannya.

Jaehyun sosok lelaki yang manja, dia butuh kasih sayang. Dan saat bersama Rosè ia merasakan hal itu. Ia ingin berada didekat Rosè setiap hari, namun ia cukup sadar diri telah melukai Rosè sedalam ini.

“Rosè, sudah pulang nak?” ucap Yuna dengan nada khawatirnya. Jujur perasannya tidak enak mengenai Rosè.

“Sudah, Buk,” jawab Rosè dengan senyuman palsunya.

“Masuk dulu ke dalam, ibu mau membicarakan sesuatu.” ajak Yuna.

Jaehyun yang tahu kalau itu sangat privasi akhirnya memilih pulang, setelah Jaehyun izin pulang baru lah Rosè dan Yuna masuk kedalam kamar kost Rosè.

“Janji ya, nak. Setelah ini jangan tinggalin ibu,” ucap Yuna menundukkan kepalanya, tak kuasa menahan tangisan yang sedari tadi ia sembunyikan.

“Iya, Bu,” jawab Rosè seadanya.

Yuna menggenggam tangan Rosè, menatap manik Rosè dengan dalam. Lalu menarik nafas pelan-pelan dan membuang nafasnya secara perlahan.

“Kamu adalah anak kandung ibu.”

Pernyataan yang baru saja Rosè terima membuatnya bungkam seribu bahasa.

***

Up nih lumayan panjang, setelah nulis semalam dilanjut tadi akhirnya part ini selesai. Masih ingat kan kalau Rosè bukan anak kandung dari mama papanya dulu? Semoga terhibur dengan part ini. See u.

9 Januari 2022.

TOXIC [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang