Sebelumnya aku mau tanya sama kalian nih, ada yang mau buat gc khusus gak? Kalau mau yuk lempar no wa kalian biar aku chat satu-satu. Buat yang mau aja. Aku akan sering kasih info update, dan kalian boleh req cerita.
Happy Reading
-
-
-Sudah 5 bulan lamanya Rosè dan Jaehyun bersama, Jaehyun sudah tidak se-toxic dulu dan mereka telah menikah. Usaha yang di rintis Jaehyun 'pun berkembang pesat, hingga menjadi distro terkenal.
“Terima kasih ya atas dukungan dan bantuan kamu selama ini.” ucap Jaehyun dengan tulus saat mereka tengah makan siang bersama di kafe dekat distro Jaehyun.
“Tidak apa, lagian kan kita itu sepasang kekasih jadi harus saling support.” Rosè berkata sambil mengusap lengan Jaehyun diatas meja.
Jaehyun sangat bersyukur memiliki istri seperti Rosè, ia sungguh merasa beruntung masih memiliki kesempatan bersama Rosè. Kehamilan Rosè sudah menginjak 6 bulan, perutnya sudah membuncit. Jaehyun juga sangat memanjakan Rosè saat hamil, terlebih jika Rosè mengidam yang tidak-tidak ia harus ekstra sabar seperti saat ini contohnya.
“Jae, Oci pengen mie manis pake gula. Harus Jae yang buat pake daster ya sama dandan biar cantik.” Jaehyun menatap terkejut kearah Rosè.
“Oci ini di kafe, jangan aneh-aneh dulu plis.” mohon Jaehyun.
“Jadi kamu bilang aku aneh, iya hah?!” kesal Rosè lalu berdiri menuju pintu keluar.
“Sayang gak gitu maksudnya nanti aku masakin dirumah ya.” bujuk Jaehyun.
“Maunya di sini ih kamu mah!” Rosè menangis, dan itu mengundang tatapan tanya dari para pengunjung kafe.
“Kenapa mas istrinya?” tanya ibu-ibu yang sedang menggendong seorang balita.
“Ini istri saya lagi ngidam nyuruh saya masak disini sambil dandan.” gugup Jaehyun. Malu? Tentu saja.
“Turutin aja mas nanti anaknya ileran loh.” seketika Jaehyun menelan salivanya kasar.
“Tuh dengerin!” kesal Rosè.
Dan disinilah Jaehyun berada, sudah dengan daster ungu serta wig panjang dan jangan lupakan make up nya. Membuat Jaehyun sangat cantik.
“Kiw ada cewek cantik, pelayan baru kah neng?” tanya seorang satpam yang ingin membuat kopi untuknya.
“Iya bang,” bukan Jaehyun yang menjawab melainkan Rosè. Sedangkan Jaehyun sudah mendumal.
“Namanya siapa neng?” tanya satpam tersebut ke arah Jaehyun.
“Siti Jamilah, bang.” jawab Rosè lagi.
Satpam tersebut kebingungan, kenapa wanita yang hamil itu yang menjawab. Perasaan ia menanyakan kepada orang yang sedang memasak.
“Karena gua lakik anjing.” Jaehyun akhirnya tidak bisa menahan diri untuk tidak marah, tetapi ia tetap pokus mengiris bawang untuk ia masukan ke tempat mie yang sedang direbus.
“BUSET BENCONG!” Seru satpam tersebut sembari tertawa lepas.
Jaehyun mendengus kesal.
***
Sedangkan disisi lain, Jeno dan ibunya sudah dipenjarakan atas kasus pemalsuan surat rumah dan ternyata Jeno adalah buronan polisi atas kasus korupsi diperusahaan lamanya.
Ia memang sudah berumur dua puluh lebih, ia sekolah kembali hanya untuk menghancurkan Jaehyun.
“ARGHHH! MAU PULANG GAK MAU DISINI!” teriakannya sangat memilukan.
Tangisan ibu Jeno terdengar nyaring, karena sudah terbiasa hidup mewah ia jadi tidak sudi untuk jatuh sejatuh-jatuhnya.
Akan ada keadilan dari setiap perbuatan.
- author***
Ini epilog, maaf kalau tidak sesuai ekspektasi kalian. Semoga Suka!17 Januari 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC [END]
Teen Fiction15+ Warning! Ada adegan kekerasan dalam cerita ini. Mohon bijak. "Lepas Jae, Oci mohon." "Semudah itu? Setelah apa yang lu lakuin ke gua hah?!" Jaehyun itu toxic, egois, dan posesif. Rose tidak boleh dekat dengan lelaki lain, hanya boleh dengan dir...