Fever

2.1K 192 95
                                    

Lisa itu pingsan bukannya tidur, tidakkah ada rasa khawatir sedikitpun dari pria itu?

Bahkan untuk memakaikan baju Lisa kembali saja tidak ia lakukan, ia hanya mandi dengan air panas yang telah Lisa panaskan tadi untuknya lalu tidur membelakangi tubuh istrinya yang tengah pingsan itu, dimana perasaan Taehyung?

Hingga pagi pun Lisa masih belum sadar, Taehyung bangun dan mandi kembali lalu mencari dan memakai bajunya sendiri kemudian turun kebawah untuk sarapan "Lisa mana nak?" tanya sang eomma kepadanya.

"Lisa masih tidur eomma, biarkan saja, aku akan mengantarkan sarapan untuknya keatas nanti, jika nanti kalian hendak kerumah sakit untuk check kandungannya telpon saja aku, aku akan pulang dan mengantar kerumah sakit"

ucapan anaknya itu terdengar manis ditelinga sang Eomma, membuat Seo Ye Jin senang dengan perubahan anaknya.

"iya, lagipula istrimu itu tengah hamil biarkan ia istirahat semaunya" ucap sang appa yang tengah duduk dimeja makan.

mereka pun lalu makan bertiga, setelah makan seperti janjinya ia mengantarkan sarapan untuk Lisa kekamar, ia meninggalkan makanan tersebut lengkap dengan memo yang berisikan ancaman yang baru saja ia tulis

"awas jika kau mengadukan kejadian semalam kepada eomma!"

Lalu ia meninggalkan kembali kamar itu dan menyusul ayahnya pergi bekerja.
.
.
.
Tak lama Lisa tersadar dengan semua kesakitan yang ia rasakan, ia meringis bahkan menangis sungguh yang dirasakan pada tubuhnya masihlah sangat sakit dan nyeri.

Lisa mengusap air matanya lalu menyibak selimut yang menutupi setengah tubuh bagian bawahnya yang polos sedangkan ia hanya mengenakan bra saja kemudian ia berusaha turun dari ranjang itu dan sebisa mungkin menuju kamar mandi, menurutnya ia harus mandi walaupun akan semakin terasa sakit nanti setelah ia mandi.

Lisa masuk kekamar mandi mendapati dirinya didalam kaca wastafel lalu pikirannya kembali lagi pada rasa sakit semalam, Lisa merintih menangis disana mendudukkan dirinya ditoilet memandang hina dirinya itu, ia juga melihat celana dalam serta gaunnya yang masih tergeletak disana, ia benar-benar tak dihargai sama sekali oleh pria itu.

Lisa memungutnya dan meletakkannya ditempat kain kotor, berusaha untuk berhenti menangis dan menyiapkan air panas untuknya berendam, semoga tidak akan terlalu sakit saat bagian tubuhnya yang lecet itu nanti menyentuh air dan semoga berendam dengan air panas dapat membantu mengurangi rasa nyerinya.

Lisa kemudian mulai berpikir tentang bayinya, ia mulai memeriksa, adakah rasa sakit yang ia rasakan pada perutnya? syukurlah tidak ada, sekujur tubuhnya memang masih nyeri tapi perutnya itu baik-baik saja kecuali, dia memang sudah merasa lapar "sabar ya sayang eomma mandi dulu, setelah ini kita makan ya" monolognya pada sang janin, ia berusaha untuk tidak menangis lagi.

Setelah keluar dari kamar mandi dan tubuhnya sudah sedikit rileks, Lisa baru sadar bahwa ada sarapan diatas nakas, presensinya juga mendapati memo tersebut, kemudian Lisa membacanya, air matanya menetes lagi, apakah suaminya selalu ingin menyiksanya seperti ini lalu setelah itu menyuruhnya untuk diam?

Melihat nasi goreng kimchi yang masih lumayan hangat itu dengan satu telur mata sapi diatasnya membuat perut Lisa berbunyi kembali, ia lalu mulai makan dengan masih menggunakan kimono, setelah selesai makan dan berpakaian Lisa turun kebawah untuk mengantarkan piring kotor bekas makannya tadi kedapur

"sayang kau sudah bangun?" sapa Ye Jin tersenyum manis kearahnya, wanita itu tengah menghias bunga diruang tengah.

"ne eomma" jawab Lisa

"eomma telpon suamimu sekarang ya, kita kan harus kerumah sakit untuk periksa kandunganmu"

"hm" angguk Lisa

MISTAKE (LENGKAP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang