✎2.6 : David

621 88 5
                                    

Happy Reading

David tersenyum ketika akhirnya sang ibu resmi menjadi milik orang lain. Ia bahagia akhirnya ibunya bisa menemukan pasangan hidupnya.

"Woah, kita sudah menjadi saudara, Brother," seru Leo.

Kedua remaja itu berpelukan, saling berbagi kebahagiaan yang mereka rasakan saat ini karena akhirnya ayah dan ibu mereka menikah.

"Anak-anak! Ayo kita berfoto!" seru Yoona pada cucu-cucunya.

Remaja yang tadinya berpelukan langsung melepas rengkuhan itu dan berlari ke altar agar mereka bisa berfoto dengan keluarga baru mereka.

"Satu ... dua ... tiga ... senyum!"

Cekrek

Mereka mengubah posisi mereka. Kali ini, Leo merangkul Jisoo sembari menatap wajah ibu barunya tak lupa senyum yang terukir di bibirnya. Sedangkan David memeluk sang ayah baru tak lupa tesenyum kearah kamera.

Ya, terlihat sangat bar-bar sekali kan? Sedangkan anggota keluarga yang lain hanya tersenyum.

Selesai acara berfoto semua orang langsung melihat kearah panggung karena akan segera ada yang tampil.

─────

"Ku kira kau takkan datang, Tuan Lee," ucap Suho kepada Taeyong yang tengah berdiri berdampingan dengan istrinya.

Taeyong menolehkan kepalanya, ia menatap Suho dihadapannya sembari tersenyum. "Tentu saja aku akan datang, Tuan Kim," jawabnya.

"Bagaimana kabarmu, Tuan Lee?" tanya Suho.

"Tentu baik, Tuan Kim. Kalau tidak, bagaimana aku bisa hadir di pesta putrimu," jawab Taeyong.

Suho mengalihkan pandangannya ke arah Miyeon yang mengalungkan tangannya di lengan Taeyong.

"Nyonya Lee, bagaimana kabarmu?" tanya Suho.

Miyeon tersenyum. "Aku baik, Tuan Kim," sahutnya.

"Oh kudengar kau baru saja keguguran ya? Dan ... rahimmu diangkat karena ada kerusakan? Benarkah?" tanya Suho dengan nada mengejek tapi senyum menghiasi wajahnya.

Miyeon meremat tuxedo bagian lengan milik Taeyong. "Ah ... iya, Tuan Kim."

Suho memasang ekspresi sedih ketika mendengar bahwa kabar itu benar. "Aku turut prihatin mendengar hal itu."

"Terima kasih atas perhatianmu, Tuan Kim," ucap Taeyong. "Kami berencana untuk mengadopsi anak dalam waktu dekat."

"Benarkah? Aku menyarankan untuk mengadopsi di panti asuhan milik menantuku. Anak-anak disana baik-baik dan lucu-lucu dan ... dan kalau kalian ingin mencari ibu pengganti untuk anak kandung kalian, maka kalian bisa datang ke rumah sakitku, banyak wanita yang mendaftar menjadi ibu pengganti akhir-akhir ini," jelas Suho.

"Sayang," panggil Miyeon.

Taeyong menolehkan pandangannya. "Ya? Apa kau lelah berdiri?" tanya Taeyong dengan nada perhatian.

"Ah, aku hanya ingin segera pergi ke panti asuhan yang kau maksud tadi," sahut Miyeon.

"Kalau begitu, kita akan pergi menemui Nona Jung dan Tuan Jung terlebih dahulu. Kami permisi ya, Tuan Kim," pamit Taeyong sembari membukkukkan badannya sedikit dan Miyeon juga melakukan hal yang sama.

Suho menatap kepergian Taeyong dan Miyeon dengan tatapan sinis dan senyum miring, hanya tipis tapi dapat terlihat oleh orang yang sedang berada di dekatnya.

"Kenapa kau tersenyum tipis seperti itu, Suho?" tanya Siwon yang tiba-tiba ada di sampingnya.

"Tidak apa, Hyung. Aku hanya kasihan pada mereka karena tidak bisa memiliki anak lagi," sahut Suho.

BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang