[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
[END S1] [ON GOING S2]
Hanya sebuah kisah cinta yang rumit. Saling mencintai tapi tidak bisa mengungkapkan.
Ego selalu memenangkan mereka. Rasa benci masih tersimpan walau semakin hari semakin menipis.
Jisoo, Eunwoo dan David akhirnya sampai di tempat kelahiran David.
David yang sedari tadi ada di gendongan Eunwoo masih tertidur pulas. Tak merasa terganggu dengan kebisingan sekitarnya.
Tangan Jisoo dan Eunwoo saling bertautan membuat tatapan semua orang iri melihat mereka.
-Between Us-
Tok tok tok
"Masuk," seru Taeyong.
Yuta masuk ke dalam ruangan Boss-nya itu.
"Ada apa, Yut?"
"Ini, ada berkas yang perlu kau tanda tangani." Yuta menyerahkan beberapa berkas itu.
Taeyong menerimanya lalu mulai membacanya.
Taeyong membulatkan matanya.
"A-apa apaan ini!" pekik Taeyong.
Taeyong memijit pelipisnya.
Itu surat dari para investor yang ingin menarik saham yang mereka tanamkan. Para investor itu yang ingin perusahaan Taeyong menjanjikan KJS Corp akan menanamkan saham di LEE Corp.
Dan salah satu investor itu adalah KIM Corp. Perusahaan tersukses.
Taeyong tahu betul bahwa pemilik KIM Corp adalah keluarga Jisoo. Tapi, bagaimana bisa mereka mencampurkan urusan pribadi dan bisnis.
Taeyong tak sanggup memikirkan ini semua.
"Yong, kau memang harus secepatnya bertemu Mrs. Kim itu," ucap Yuta.
"Kalau tidak, LEE Corp akan semakin jatuh dan bangkrut, walaupun tidak bangkrut bisa jadi perusahaan ini diambil alih oleh orang yg memiliki saham terbanyak," ucap Yuta.
"Arraseo, besok aku akan berangkat ke New Zealand untuk bertemu pemilik perusahaan KJS Corp," ucap Taeyong.
"Kenapa tidak di Seoul saja. Bukankah dia disini?"
"Dia sudah kembali. Semalam aku berencana menemuinya tapi dia sudah kembali."
"Baiklah, aku permisi." Yuta mengambil berkas-berkas itu lalu keluar.
Yaampun, aku tidak akan membiarkan perusahaan yang sudah ayah bangun susah payah ini bangkrut, batin Taeyong.
-Between Us-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil yang ditumpangi Jisoo, Eunwoo dan David berhenti di depan sebuah rumah mewah itu.
Eunwoo memberikan beberapa lembar uang kepada supir taxi itu.
David masih tertidur. Jisoo menggendong David sedangkan Eunwoo mengangkat koper milik mereka.
Jisoo membuka kunci rumah itu lalu membukakan pintu untuk Eunwoo yang mengangkat koper.
