✎2.9 : Egois

472 71 6
                                    

Happy Reading

Miyeon membereskan pakaian-pakaian Taeyong dan memasukkannya ke tas yang akan mereka bawa pulang. Hari ini, pria itu sudah dibolehkan untuk pulang karena kondisinya sudah lebih baik dari tiga hari yang lalu.

"Sepulang dari rumah sakit kamu mau dimasakin apa, Yong?" tanya Miyeon.

Taeyong yang sedari tadi memainkan ponselnya di atas ranjangnya pun menolehkan pandangan ke istrinya.

"Enggak perlu repot, pasti ibu sudah memasak," tolak Taeyong.

Taeyong memasukkan ponselnya ke saku, lalu ia membawa tas yang berisi pakaian-pakaian miliknya dan berjalan keluar dari ruang rawat itu terlebih dahulu.

Miyeon hanya menatap sendu punggung sang suami yang semakin menjauh. Ia tak tahu kesalahan apa yang diperbuatnya sehingga hubungannya dan suaminya sedikit merenggang. Ia hanya bisa menyusul suaminya dari belakang.

Sesampainya di halaman rumah sakit mereka langsung mendapatkan mobil jemputan yang akan mengantarkan mereka ke rumah.

Miyeon dan Taeyong pun memasuki mobil itu. Sepanjang perjalanan hanya diisi dengan keheningan tanpa ada yang mau membuka mulut mereka.

"Yong, apa aku melakukan kesalahan?" tanya Miyeon.

"Kita bicarakan di rumah, aku sedang malas berdebat di jalan," putus Taeyong yang lantas membuat keadaan kembali hening.

─────

"Kenapa kalian belum berpakaian?" tanya Jisoo ketika melihat kedua anaknya yang masih mengenakan pakaian tidur mereka dengan wajah bantal.

"Hari ini kami libur ya?" pinta mereka berdua yang langsung bergelayut manja di kedua lengan Jisoo.

"No. Tidak ada libur-liburan. Atau kalian mau komputer kalian disita?" tawar Jisoo sembari menaik turunkan alisnya menggoda kedua putranya.

Kedua mata remaja itu lantas membulat dan mereka langsung berlari ke kamar masing-masing untuk mandi dan bersiap diri ke sekolah.

Jisoo hanya bisa terkekeh melihat tingkah kedua putranya. Ia mematikan kompor dan menata rapi masakan yang telah dibuatnya ke dalam wadah dan menghidangkannya di atas meja makan.

Jisoo pun beralih menaiki tangga untuk ke kamarnya dan membangungkan Jaehyun yang ia yakini masih bergelut dengan selimut dan mimpi indahnya.

Ceklek

Ketika membuka pintu Jisoo dikagetkan dengan Jaehyun yang baru saja keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya.

Pemandangan itu lantas membuat pipi Jisoo bersemu merah dan dengan spontan ia menutup pintu itu dengan sedikit bantingan.

Jisoo memegangi dadanya yang berdetak kencang seakan-akan tak ada hari esok untuk berdetak kembali.

"Jis, bisakah kamu menjahitkan kancing kemejaku!" seru Jaehyun dari dalam kamar.

"A-ah iya! Tapi gunakanlah pakaianmu dahulu!" sahut Jisoo.

"Yak! Bagaimana aku bisa menggunakan pakaian kalau pakaian yang akan kupakai kancingnya lepas?" tanya Jaehyun.

Pintu kamar terbuka dan Jaehyun langsung menarik Jisoo untuk masuk ke dalam kamar meraka.

Jaehyun menutup pintu kamar itu lagi dan menyandarkan Jisoo di pintu itu dengan tangan kanan Jaehyun yang berada di samping kepala Jisoo.

Jisoo pun menutup matanya ketika sadar bahwa matanya langsung berhadapan dengan dada bidang yang belum tertutup apapun itu. Sekarang seluruh wajah Jisoo sudah merah sempurna.

BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang