✎2.1 : Honest

1.4K 129 2
                                    

Happy Reading

Jisoo terbangun dari tidurnya ketika ia merasakan sebuah tangan tengah menyentuh kakinya.

Jisoo mengerjapkan matanya berkali-kali, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke kornea matanya.

“J-Jaehyun, kenapa kau bisa disini?” tanya Jisoo.

Jisoo berniat untuk duduk agar memudahkan dinya melihat Jaehyun yang tengah sibuk membersihkan luka kakinya.

“Diam jangan bergerak, aku sedang mengobati lukamu,” tegur Jaehyun.

Jisoo berhenti bergerak. “Kenapa kau bisa di sini?” tanya Jisoo.

“Kenapa kakimu bisa terluka? Dan kenapa tidak diobati segera?” tanya Jaehyun.

Yak! Aku bertanya kepadamu, kenapa kau bertanya balik padaku!” pekik Jisoo.

“Diamlah, Jis,” perintah Jaehyun.

David yang tak tahu di dalam ada Jaehyun ia langsung masuk tanpa mengetuk pintu. “Bunda, apa Bunda sudah tidak apa? Aku akan–”

Ucapannya terhenti ketika melihat seorang pria tengah mengobati luka sang ibu. “Kenapa paman Jae di sini?” sambung David dengan nada sinis.

“Jadi, kau yang membuat ibumu seperti ini, David?” tebak Jaehyun. Pria itu langsung membalikkan badannya dan melihat kearah pemuda yang masih berdiri di ambang pintu.

Jisoo yang tau kemana arah pembicaraan ini, ia langsung menarik jas milik Jaehyun. “Jaehyun, apa yang kau katakan? Ini semua terjadi karena aku tidak hati-hati dan memecahkan gelas, saat ingin membersihkannya malah kakiku terkena pecahannya,” jelas Jisoo yang berusaha membuat pria tiga puluh enam tahun itu percaya.

Jaehyun mendesis mendengar penjelasan Jisoo. Jelas-jelas ia tahu dari seorang pelayan kalau Jisoo terluka karena mencoba menenangkan David. “Kenapa kau lakukan ini David? Umurmu sudah 18 tahun, seharusnya kau bisa berfikir dewasa,” ucap Jaehyun.

David menghampiri Jisoo yang tengah berbaring di kasur tanpa memperdulikan sesosok pria yang sudah menatap remaja itu dengan tatapan tajam. “Bunda tidak apa-apa kan?” tanya David.

Jisoo mengusap rambut putranya dengan penuh kasih sayang. “Bunda tidak apa-apa, David. Ini hanya luka kecil,” ucap Jisoo.

“Jae, keluarlah, aku ingin bicara dengan David ... dan sebaiknya kau pulang, Leo pasti menunggumu di rumah,” ucap Jisoo.

“Leo sedang ada les, jika kau ingin bicara dengan David, bicaralah ... aku akan keluar,” ucap Jaehyun. Setelah mengucapkan hal itu, Jaehyun langsung keluar meninggalkan sepasang ibu dan anak itu.

Jisoo menepuk tempat di sebelahnya. “Duduklah di sini, David,” pinta Jisoo.

David membantu Jisoo duduk terlebih dahulu sebelum ia duduk di samping Jisoo. Jisoo menggenggam tangan David, mengusapnya dengan lembut.

“Apa yang ingin kau tanyakan kepadaku, David?” tanya Jisoo. “Aku akan menjawab semua pertanyaanmu tanpa kebohongan apapun kali ini.”

“S-siapa ayahku, Bunda?” tanya David dengan nada bergetar. David bahkan menundukkan kepalanya tak ingin melihat ekspresi sedih sang bunda.

BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang