HAPPY READING DAN JANGAN LUPA UNTUK LIKE DAN JUGA KOMENNYA YAA, TERIMAKASIH🤍🕊
-Apa sesusah ini untuk mencari kebahagiaan?-
Sepulangnya dari rumah Ayah dan Ibunya, Genta melanjutkan ke kediaman orang tua kandungnya lebih tepatnya papanya. Ada sebuah janji yang harus ditepati oleh Genta, hubungan keduanya mulai lebih dekat.
Kedatangan Genta di Penthouse tersebut disambut hormat oleh para ajudan serta pekerja Papanya. Aura tegas Genta mendominasi setiap langkah lelaki itu.
"Papa dimana?" Genta bertanya pada salah satu maid.
"Tuan besar sedang berada di taman, beliau sudah menunggu anda." Sahut maid itu dengan takut-takut.
"Terimakasih. Kalian semua tak perlu hormat atau takut pada saya, biasakan saja. Yang ada saya risih dengan semua ini." Genta berkata dengan tegas sambil melangkahkan kakinya ketaman untuk mencari Papanya.
Pria yang sudah berumur melihat hamparan taman bunga lily dan melati. Jujur saja, sampai saat ini Morgan bingung kenapa Papanya menanambunga seperti itu, sangat tidak cocok dengan suasana disini.
Morgan duduk dikursi marmer depan Papanya, keduanya sama-sama berdiam diri, yang terdengar hanya kicauan burung dan suara air pancuran.
"Kamu pasti dulu sering bertanya, apa sebenarnya keluarga. Apa sebenarnya rumah, cinta, dan kasih sayang." Leonel menjeda sebentar menoleh kearah anaknya sebentar. "Papa juga tidak tahu, papa dibesarkan dengan cara yang berbeda dan dengan tak sengaja papa menerapkan itu kepada keluarga kita. Banyak hal yang papa sesali, kehilangan seseorang yang sampai saat ini masih ada didalam hati papa. Kamu juga pasti bertanya apa papa pernah mencintai mama kandungmu? Jawabannya sangat, papa sangat mencintai Veronica. Dia wanita sederhana yang benar-benar lembut, tak pernah mengeluh pada siapapun. Keluhannya dituangkan didalam secarik kertas yang sampai saat ini masih papa simpan."
"Mama kamu ada wanita pertama yang papa perjuangkan. Hidup Papa dan Mama saat awal pernikahan terasa sangat indah, itu pertama kalinya papa merasakan apa arti cinta dan kasih sayang. Semua berubah saat kakek kamu datang, menuntul semua yang papa lakukan. Sebuah janji yang tak logis dan mengharuskan papa membuat tindakan yang salah. Kakakmu, Devina lahir membuat kebahagian papa bertambah walaupum ada beban yang harus papa tanggung. Dan begitupun saat kamu lahir, keluarga papa tak menginginkan keturunan perempuan, yang dibutuhkan hanya keturunan laki-laki. Mereka tak menerima Devina yang membuat Mama kamu marah. Dan puncak saat papa harus mengurung mama kamu dan juga kakak kamu, ternyata malam harinya kamu diam-diam datang ke gudang itu." Leonel membuang nafasnya kasar. Berharap rasa sesak yang menumpuk pada dadanya bisa hilang.
"Dan kamu lihat sendiri mama serta kakak kamu gantung diri. Teriakan kamu terdengar sampai ruangan papa, dan saat itu papa benar-benar lemas. Melihat kamu yang menangis ketakutan dan melihat dua wanita yang papa cinta harus mati dengan cara seperti itu. Selama duabelas tahun rasa bersalah mengernyap papa, seolah-olah menyudutkan papa yang selalu bertindak gegah dan tidak memikirkan resikonya. Dan disaat itu juga papa tahu ternyata mama kamu sedang hamil, bukan dua tapi tiga, papa harus kehilang tiga orang yang papa cinta. Dan kamu juga direbut oleh Morgan, papa nggak tahu ternyata keluarga Morgan mengenal mama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTALA (COMPLETE)
Ficção Adolescente⚠️CERITA INI MURNI DARI IMAJINASI AUTHOR SENDIRI⚠️ "Gue nggak mau punya cewek yang kerjaannya cuman gaya depan kamera." Kata Genta dingin. "Kenapa?" Tanya Vee serius. "Gue nggak suka kalau cewek gue jadi bahan orang lain." Sahut Genta sambil menghem...