HAPPY READING🤍🕊
-Awal mula keraguan pasangan kalian adalah kebohongan yang kalian buat-Ujian Akhir Semester sudah dimulai sejak, tiga hari yang lalu. Kini hari terakhir mereka melaksanakan ujian, Lavee mendapatkan kelas yang berbeda dengan dua sahabatnya. Dia diruangan delapan dan kedua sahabatnya berada diruang tujuh.
Lavee duduk dibangku pertama paling pojok, jujur dia tidak terbiasa dengan ujian seperti ini. Karena disekolah yang dulu tidak menggunakan sistem ujian.
Selama dua jam tiga puluh menit, ruangannya begitu sepi. Tak ada seorang siswa yag menoleh kekanan atau kekir, mereka semua menjawab pertanyaan dengan kemampuan mereka.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00, para pengawas bangkit melihat seluruh siswa dan mempersilahkan siswa untuk mengecak dan menyelesaikan semuanya sebelum keluar dari ruangan tersebut.
Gadis itu keluar paling akhir, dia malas harus desak-desakan, jadi lebih baik menunggu yang lainnya keluar barulah dia yang keluar.
Kedua temannya sudah menunggunya, Lavee langsung menghampiri keduanya. "Bagaimana, bisa nggak?" Tanya Alisia, gadis itu tahu bahwa ini pertama kalinya temannya itu melaksanakan ujian.
"Not bad, haha." Lavee tertawa kecil, "lumayan bikin deg-degan sih. Mungkin karena first time,"
"tapi bisakan?" Kini Laura yang bertanya.
"Yep, bisa."
"Nah, kalau begitu kita girls time gimana?" Ajak Alisia pada kedua sahabatnya, "abis sumpek karena ujian kita butuh jalan-jalan."
"Setuju." Jawab dua lainnya.
"So... kumpul dirumah Lavee ya? Kita habisin waktu kita hari ini." Kata Alisia.
"Jam berapa?" Tanya Laura.
"Jam empat, kita bakalan kesalon dulu." Alisia sangat semangat, dia sudah lama tidak melakukan girls time. Lebih sering ke me time, "nggak sabar deh. Tapi jangan bilang ke cowok kalian semua, ini girls time. Gue juga nggak bilang sama Bastian."
"Kita mau kemana?" Tanya Lavee penasaran.
"Mantan gue buka club baru, jadi dia undang gue. So gue minta vip card lebih untuk lo berdua." Jawab Alisia.
"Kita ke club? Seriusan?" Tanya Laura ragu,
"yes, kita ke club. Bosen bangetkan mainnya itu-itu doang." Alisia meracuni kedua sahabatnya yang masih bimbang.
"Okey." Putus keduanya, Alisia tersenyum saat mendengar keputusan dari sahabatnya. "Pilihan yang baik." Katanya.
"Eh, diem. Mereka datang," Kode Lavee pada kedua sahabatnya.
Genta langsung menghampiri kekasihnya. "Gimana tadi? Bisa?"
"Bisa dong," sahut Lavee sombong.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTALA (COMPLETE)
Fiksi Remaja⚠️CERITA INI MURNI DARI IMAJINASI AUTHOR SENDIRI⚠️ "Gue nggak mau punya cewek yang kerjaannya cuman gaya depan kamera." Kata Genta dingin. "Kenapa?" Tanya Vee serius. "Gue nggak suka kalau cewek gue jadi bahan orang lain." Sahut Genta sambil menghem...