HAPPY READING, JANGAN LUPA UNTUK LIKE DAN KOMENNYA YAA. MAAF JIKA ADA KESALAHAN KATA DALAM PENULISAN, TETAP JAGA KESEHATAN SEMUANYA💖
-Cara apapun akan ku lakukan agar bisa terus bersamamu, walaupun hidupku sebagai jaminannya-Pagi harinya, Gentala bangun dengan keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Di sebalahnya, sang kekasih masih tertidur dengan nyenyak. Genta menatapa sang kekasih dengan senyum sendunya, dia takut akan kehilangan kekasihnya lagi. Genta tak ingin hal itu terulang lagi, rasa sakit itu sudah pernah dirasakan. Harus mengalah dan merelakan orang tercinta pergi dan melupakannya.
Genta membelai lembut dahi Lavee, turun ke pipi gadis itu. Dia ingin melihat pemandangan seperti ini setiap harinya. Genta tak berniat membangunkan kekasihnya, dia ingin memandangi wajah pulas Lavee lebih lama lagi. Tenang, itulah yang dirasakan Genta saat melihat wajah polos Lavee yang sedang tertidur.
Pintu kamar terbuka, Keenan masuk dengan pelan karena melihat sang kakak masih tertidur sangat pulas. "Bang, lo disuruh ikut main golf sama bokap gue."
"Oh, oke. Tunggu gue mau cuci muka dulu." Kata Genta pelan dan beranjak dari ranjang dengan pelan.
"Oke, ke kamar gue aja kalau udah selesai. Pakai baju gue aja,"
"Oke, thank, Nan." Keenan hanya mengangguk dan keluar dari kamar kakaknya. Genta berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Keenan menatap pantulan dirinya di kaca. Melihat dirinya yang terlihat sangat perihatin. Bisa-bisanya dia tak tahu diri datang kerumah Lavee dan tertidur pulas di kamar kekasihnya. Bahkan Keenan tak bereaksi apapun padahal cowok itu akan sensitif jika ada hal yang mengganggu ketenangan keluarganya. Tapi cowok itu terlihat sangat santai. Genta buru-buru menyelesaikan kegitan kamar mandinya, tak ingin yang lainnya untuk menunggu lama.
***
Lavee terbangun dari tidurnya, meraba kasur disebelahnya yang kemarin ditempati oleh Genta. Lavee membuka matanya dan ternyata kosong, tak ada Genta disampingnya. Apa kekasihnya itu sudah pulang tanpa berpamitan?
Lavee bangun dari posisi tidurnya, menggerakan tubuhnya kekanan dan kekiri untuk meregangkan tubuhnya. Saat kepalanya menoleh kekiri ada sebuah note di meja kecil disamping tempat tidurnya.
Lavee mengambil kerta berwarna pink itu, kertas ini pasti di ambil dari laci meja belajarnya, pikir Lavee.
'Good Morning, Love. Tidurnya nyenyak? Maaf ya nggak aku bangunin, kamu pules banget. Aku ke lapangan golf deket rumah, bereng papa kamu sama adik kamu. Jangan lupa sarapan yaaa'
Genta, your love
Lavee tersenyum kecil melihat tulisan dari Genta, sapaan pagi yang tak pernah terlawat oleh Genta dari sejak mereka pacaran. Setiap pagi, kekasihnya itu akan mengirim sebuah voice note yang berisikan sapaan pagi di jam setengah enam pagi. Padahal Lavee belum bangun saat jam tersebut, tapi Genta selalu saja mengirim. Saat ditanya Genta menjawab. 'Aku selalu bangunin kamu jam segitu karena jam itu persis tanggal jadiian kita tanggal 30, bulan 5.' Peringatan kecil yang Lavee sangat suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTALA (COMPLETE)
Fiksi Remaja⚠️CERITA INI MURNI DARI IMAJINASI AUTHOR SENDIRI⚠️ "Gue nggak mau punya cewek yang kerjaannya cuman gaya depan kamera." Kata Genta dingin. "Kenapa?" Tanya Vee serius. "Gue nggak suka kalau cewek gue jadi bahan orang lain." Sahut Genta sambil menghem...