Happy reading.
Maaf buat typonya.
Desas desus langsung terdengar, penyebab nya karena Naeun menampar keras pipi Haechan. Jaemin yang melihat itu tentu tidak tinggal diam, ia langsung mendorong Naeun dengan keras juga.
"Dasar tidak sadar diri! Kamu butuh cermin hah?! Atau aku harus membelikannya agar kamu bisa berkaca? Dasar wanita ular!"
"Dia yang bersalah sialan!" Orang yang tidak tau masalahnya hanya anteng menonton keributan itu.
Jaemin menatap sinis, ia melihat Haechan yang menggeleng. "Kamu akan menikah dengan Jaehyun bukan? Kenapa kamu risau? Melabrak orang tidak bersalah seperti ini?" Jaemin menaikkan alisnya.
"Ada apa ini!" Ucap tegas seseorang, dia Jaehyun. Pria itu terkejut karena melihat istrinya terduduk dilantai.
Jaemin yang kepalang kesal menatap Jaehyun dengan sinis. "Urus kekasihmu pak! Dia memanggil pria yang tidak salah apa-apa dengan sebutan jalang! Kami permisi." Jaemin menarik Haechan pergi, menyisakan kerumunan yang mulai meninggalkan tempat.
"Apa maksudnya semua ini, Park Naeun?!" Tanya Jaehyun tajam.
"Harusnya aku yang bertanya?! Apa-apaan kamu menghianatiku hanya karena pria lemah itu!" Jaehyun marah, ia tidak suka Haechan di cap seperti itu.
Jaehyun menarik lengan Naeun keras, sentakan itu membuat Naeun meringis. Lalu Jaehyun membawa Naeun keruangannya. "Kamu wanita sialan! Atas dasar apa kau bicara seperti itu pada istriku?! Apa kamu menamparnya, hah!"
"Iya! Aku menamparnya, kamu puas!" Teriak Naeun, Jaehyun langsung menampar kembali Naeun. Tidak perduli jika Naeun seorang wanita.
"Kamu harus rasakan apa yang istriku rasakan! Tutup mulutmu dan pergi dari sini!"
Naeun masih memegang pipinya, ia meringis. Dan Naeun baru melihat Jaehyun seperti ini, ia seperti sedang berhadapan dengan Jaehyun yang berbeda.
Lalu wanita itu pergi, dengan keinginan balas dendam pada Haechan yang semakin tinggi.
Jaehyun langsung berlari ke kantin fakultas, berharap Haechan ada disana. Namun nihil, keberadaan istrinya tidak ada.
Sementara itu, Haechan sekarang sedang terbaring lemah di Unit kesehatan. Benar saja, maag pria manis itu kambuh, Haechan sempat pingsan, untung saja Jeno datang dan langsung membopong pria itu.
Haechan masih belum bangun, membuat Jaemin cukup khawatir. Biasanya tidak akan lama, tapi ini tidak biasanya. "Apa kita kasih tau aja pak Jaehyun, Jen? Gini-gini Haechan istrinya." Usul Jaemin pada Jeno.
Si bungsu Jung itu menggeleng. "Jaehyun Hyung tidak akan perduli."
"Aku mau kasih tau pokoknya, hubungan dia sama pak Jaehyun udah baik kok Jeno." Ujar Jaemin.
Lalu Jaemin keluar tanpa menunggu persetujuan Jeno, ia akan menyusul Jaehyun dan memberi tahu keadaan Haechan. "Pak Jaehyun!" Teriak Jaemin.
Si empu yang dipanggil menoleh. "Jaemin? Kamu tau Haechan dimana? Tadi dia bersamamu kan?"
Jaemin mengangguk. "Haechan di unit kesehatan pak, maag dia kambuh."
Jaehyun melotot dan tanpa aba-aba langkahnya langsung menuju unit kesehatan. Saat masuk ia melihat Jeno, sang adik menggenggam lengan istrinya.
"Jangan sentuh milikku, Jung Jeno." Ujar Jaehyun dingin.
Jeno membalas dengan tatapan dingin juga. "Kamu mengabaikannya bukan? Jadi untuk apa pura-pura perduli soal dirinya. Aku bisa menjaga dia lebih baik daripada kamu kak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen And Secret Wife (Jaehyuck) END
Diversos[Jaehyuck story] Jung Jaehyun terpaksa menerima pernikahan yang dirancang orangtuanya saat dirinya memiliki kekasih yang juga mahasiswinya, Park Naeun. Ia menikahi mahasiswanya juga yang cukup ia ketahui namanya karena seorang mahasiswa teladan, Seo...