Happy reading.
Maaf buat typonya.Halo! Nggak lama kan wkwk.
"Kamu menyiapkan ini semua?!" Haechan terperangah akan dekorasi halaman belakang rumah mereka. Yang awalnya berpenampilan hijau rumput saja, kini terganti dengan dekorasi lampu kuning dan putih yang elegan.
Jaehyun mengangguk. "Tentu, setelah rapat di kampus aku langsung menyiapkan ini. Jeno bilang kamu sibuk di perpustakaan, jadi aku bergerak cepat menyiapkan ini. Kamu menyukainya?" Tanya si dominan.
Haechan mengangguk, dirinya terharu sungguh. Ia memeluk Jaehyun menenggelamkan wajahnya pada dada sang suami. Jaehyun tersenyum, ikut memeluk istrinya dengan perasaan hangat yang menjalar pada dadanya.
"Menurutku terlalu berlebihan jika merayakan setiap bulan Jaehyun. Kamu tau? Kita seperti anak muda yang sedang berpacaran." Jaehyun terkekeh mendengarnya, mencium puncuk kepala Haechan lembut lalu menatap binar istrinya yang indah.
"Aku ingin setiap momennya aku habiskan bersamamu, aku ingin menceritakan pada anak kita nanti jika ayahnya ini sangat romantis pada ibunya."
Haecahn memukul bahu Jaehyun. "Terlalu berlebihan, tetapi terimakasih. Apa tidak merepotkan membuat semua ini?"
Jaehyun menggiring Haechan agar duduk ditempat yang sudah ia atur, mengelus punggung tangan sang istri lembut. "Tentu tidak, sebentar lagi kamu akan benar-benar sibuk karena mempelajari skripsi, jadi ini juga sebagai bentuk dukunganku padamu."
Haechan menatap Jaehyun dalam, mencari titik kebohongan pada mata itu, namun nihil. Yang ada, tatapan berbinar si dominan yang melihatnya. Rasanya ini benar-benar Dejavu, ketika suaminya dulu menolaknya demi Naeun, namun sekarang orang yang menolaknya dan memperlakukannya dengan dingin duduk dihadapannya dengan membuat acara yang sangat romantis.
"Haechan? Apa ada yang salah?" Lamunan si manis buyar, dirinya tersenyum pada sang suami. "Kamu tau? Setiap hari aku selalu bertanya-tanya, apa kamu benar-benar tulus kepadaku saat ini. Melihat perubahan mu yang tiba-tiba membuatkan bimbang dan was-was."
Suara lirih tersebut, cukup membuat Jaehyun bersalah. Bagaimanapun dirinya yang membuat Haechan seperti ini, seakan trauma akan oleh apa yang telah ia perbuat. "Maafkan aku sayang, aku terlalu bodoh saat itu. Bahkan memintamu untuk bertahan selama 6 bulan, aku benar-benar sangat menyesal, tolong jangan meragukan ku lagi, aku benar-benar mencintaimu."
Haechan mengangguk. "Maaf juga telah meragukan mu, pak dosen." Keduanya terkekeh, tanpa sadar jika di pipi mereka, sudah ada setetes air mata yang jatuh entah kapan.
Acara makan malam romantis mendadak Jaehyun dengan diiringi deeptalk ini benar-benar berjalan dengan lancar, semoga kebahagiaan selalu mengiringi mereka.
[D&SFW]
Jeno saat ini sedang termenung di balkon kamar kediaman Jung. Hari-hari nya begitu monoton sejak tahu jika Haechan, mantan kekasihnya yang akan menikah dengan sang kakak.
Hati pria mana yang tidak sakit jika melihat mantan kekasih yang masih kamu sayangi dan cintai bersanding dengan pria lain, parahnya lagi dengan kakakmu sendiri.
Rasanya benar-benar menyesakkan hatinya, tetapi ia berusaha ikhlas dan menerimanya dengan lapang dada. Yang terpenting dari semuanya, Haechan sudah mencintai kakaknya, begitu pula sebaliknya. Dengan begini, ia akan tenang, karena Haechan sudah bahagia.
Bunyi ponsel Jeno memecah keheningan malam itu, seseorang menelepon, ternyata Mark. "Halo Mark, ada apa?"
"Kamu terdengar lesuh Jen, kenapa? Ada masalah." Jeno mendelik seketika.
"Kenapa kamu berbalik bertanya padaku? Aku sedang sibuk, jadi cepatlah ada apa?!"
"Hahahaha, maafkan aku. Kamu akhir-akhir ini banyak melamun, apa kamu banyak pikiran? Kau bisa membaginya denganku jika kamu lupa."
Jeno menatap kedepan, dimana pohon-pohon dan tanaman lainnya tumbuh dengan baik. "Hanya memikirkan Haechan, kamu tau. Ah sudahlah, aku tidak mau hal buruk terjadi jika aku mengungkapkan perasaanku."
"Hey dude, justru itu sangat penting. Haechan sudah tahu jika kamu masih mencintainya, masih ada kakakmu yang belum mengetahui hal itu."
"Aku tahu, dan itu akan sangat sulit. Aku tidak mau memberitahunya, tidak penting juga."
"Kamu adalah definisi dari pria baik, semoga tuhan memberimu pengganti Haechan. Bagaimana dengan temanmu yang lain, seperti Renjun?"
Renjun, nama itu. Jeno sudah lama tidak mendengarnya.
Setelah acara makan yang cukup membuat emosi keduanya memuncak, akhirnya mereka kembali ke kamar dan merebahkan diri di atas kasur.
Keduanya saling berpelukan, saling memberi kehangatan, dan saling mengerti satu sama lain. Akhir-akhir ini mereka memang sangat menyukai soal pembicaraan, apapun itu.
"Apa Naeun mengganggu kamu lagi?" Tanya Jaehyun, ia sebenarnya tahu jika mantan kekasihnya itu berbicara yang tidak-tidak tentang istrinya, ia hanya ingin tahu Haechan akan jujur atau tidak.
"Tidak, aku bahkan tidak bertemu dengannya lagi sejak pesta perusahaan." Jawabnya berbohong, Jaehyun memejamkan matanya menahan emosi dan amarahnya.
"Jung Haechan, apa kamu berbohong? Jangan berbohong, kamu tahu aku bisa tahu segalanya apapun itu."
Si submisif menghela napas. "Ya, dia mengganggu ku, tapi bukan hal yang besar, aku masih bisa mengatasinya. Lagipula kamu sedang rapat tadi, aku tidak mau menganggumu dengan memberitahu hal sepele seperti itu."
"Aku ini suamimu, aku juga tempat berkeluh-kesah mu sayang. Apa gunanya aku jika kamu memendam semuanya sendiri. Kamu tahu kan aku selalu berbicara apapun itu kepadamu."
Satu hal fakta yang membuat Haechan cukup terkejut mengenai suaminya. Jaehyun memang tipikal orang yang dingin, bahkan pada keluarganya. Tetapi jika bersamanya, pria ini akan menjadi cerewet dan membicarakan banyak hal, yang berguna ataupun tidak.
Haechan menyentuk kedua pipi gembul itu. "Jangan berkata seperti itu, maafkan aku. Mulai sekarang aku akan membicarakan apapun itu kepadamu." Jaehyun tersenyum puas. "Good boy."
Jaehyun mengelus Surai lembut tersebut, benar-benar lembut dan wangi seperti bayi. "Kamu memakai shampoo apa? Harumnya menenangkan."
"Aku baru ganti beberapa hari yang lalu dengan rasa strawberry, syukurlah kamu menyukainya." Jaehyun mengangguk, namun masih tetap menyium rambut Haechan.
"Apa besok kamu tidak ada jadwal?" Tanya random Jaehyun, dibalas anggukan oleh sang istri. Dan disana, Jaehyun menyeringai puas.
"Ayo bermain, aku ingin kamu hamil anak-anak ku, sayang." Suara deep itu, cukup membuat Haechan meremang.
Selanjutnya, mari membuat Jung kids Jaehyun terjadi.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen And Secret Wife (Jaehyuck) END
Diversos[Jaehyuck story] Jung Jaehyun terpaksa menerima pernikahan yang dirancang orangtuanya saat dirinya memiliki kekasih yang juga mahasiswinya, Park Naeun. Ia menikahi mahasiswanya juga yang cukup ia ketahui namanya karena seorang mahasiswa teladan, Seo...