Happy reading.
Maaf buat typonya.
Haechan tahu sekarang, ternyata begini cara Naeun mempermalukannya. Ah, ia jadi penasaran siapa sosok Naeun sebenarnya. Ia melihat banyak orang menatapnya dengan tatapan sinis, sepertinya mereka terbawa hasutan omongan Naeun.
Haechan berjalan menuju tempat Jaehyun dan Naeun berada, ia langsung menarik tangan Jaehyun lalu memeluknya dari samping. "Memangnya salah jika aku berduaan dengan suamiku sendiri?"
Sontak saja perkataan Haechan membuat semua orang bungkam, Naeun semakin mengepalkan tangannya emosi. Bukannya pria itu ingin semuanya tetap menjadi rahasia?
"Kamu menganggap ku perebut, kan? Kalau begitu tanya pada Pak Jaehyun, apa dia merasa aku telah merebutnya darimu?"
Naeun langsung melihat kearah Jaehyun yang sekarang masih tidak percaya jika Haechan akan mengungkapkan semua ini.
"Aku tidak merasa, aku memang mencintai Haechan. Dan soal kamu, aku hanya terikat janji pada mendiang ibumu." Balas Jaehyun datar.
Orang-orang mulai berbisik, sebagian juga ada yang menikmati drama ini dengan tenang. Orang-orang mengira jika Naeun akan menikah dengan Jaehyun karena begitulah berita yang beredar.
Tetapi semuanya salah, Jaehyun sudah menikah dengan Haechan.
"Aku akan menghancurkan kalian berdua, sialan!" Dengan rasa malunya yang tersisa sedikit, Naeun pergi.
Orang-orang yang melihat dan berkerumun pun mulai meninggalkan tempat kejadian. Namun, ada tiga pemuda yang menghampiri pasangan itu. Jaemin, Mark, dan Jeno.
"Apa yang terjadi, Chan? Apa wanita itu menyakiti mu?" Tanya Jaemin dengan raut wajah khawatirnya. Haechan menggeleng sebagai balasan, melepas pegangannya dari tangan Jaehyun.
Namun Jaehyun langsung menarik lengan itu agar tetap didekatnya. Biarkan saja, toh ia sedang bahagia akhirnya hubungannya tidak menjadi rahasia lagi.
Sedangkan Haechan mendengus, maunya ia menutup semua ini, namun nasi sudah jadi bubur, semua sudah terjadi dan orang-orang sudah tahu.
"Kamu menyakitinya lagi, Hyung?" Tanya Jeno penuh selidik.
Jaehyun mengangguk, ia tidak akan berbohong soal itu. Sementara pandangan Jeno langsung memicing, namun melihat Haechan yang menggeleng membuat pria itu mengalihkan pandangannya.
"Jadi, semua orang tau kalau kalian sudah menikah?" Tanya Mark, Jaehyun dan Haechan mengangguk.
"Woah selamat. Pak Jaehyun, jangan sakiti sahabatku lagi atau aku akan memotong milikmu." Ancam Jaemin dengan nada bercanda.
Jaehyun terkekeh. "Baiklah, dan soal memotong sesuatu aku bisa saja memotong nilai mu, Jaemin."
Jaemin langsung menggeleng heboh, nilainya sudah pas-pasan di mata kuliah Jaehyun, dan sekarang suami sahabatnya itu akan memotongnya?! Yang benar saja.
"Dia bercanda Jaemin, jika benar dia memotong nilaimu, akan aku diamkan dia." Kata Haechan mengancam.
Sontak saja Jaehyun langsung menarik Haechan, memeluknya dari samping, meletakkan lengan kekarnya pada pinggang ramping itu.
"Jangan begitu sayang." Kata Jaehyun.
Jaemin terkekeh, lalu menarik Jeno dan Mark agar mengikuti dirinya. Karena sepertinya, pasangan ini butuh mengobrol banyak. "Aku duluan ya Chan, ayo para dominan kalian juga sibuk, kan?"
Ketiganya menghilang dari pandangan Haechan dan Jaehyun. "Kamu ingin menemani ku bekerja?" Tanya Jaehyun.
"Boleh, tapi aku ingin sambil makan camilan. Belikan aku camilan yang banyak, jae."
Jaehyun mengangguk, menatap gemas Haechan yang hari demi hari semakin membuatnya jatuh cinta. "Terimakasih telah memberiku kesempatan sayang, aku tidak akan mengulangi nya. Mari bicarakan semua dirumah. Jadi, kamu tidak usah mengerjakan skripsi saat dirumah."
"Ya, jangan bahas itu, aku malas. Sekarang belikan aku camilan." Haechan langsung masuk keruangan Jaehyun, menuju laptopnya yang terbengkalai akibat tingkah wanita gila tadi.
Jaehyun menyusul, dengan tangan langsung mengetikkan pesan pada seseorang untuk membeli banyak camilan. Sekalian saja dengan toko-toko nya. Jaehyun sanggup membeli.
[D&SW]
Sementara itu, Naeun sedang kesal dengan sikap berani Haechan. Untuk pertama kalinya ia ingin membalas lebih, awalnya ia ingin menyebarkan jika Haechan merebut Jaehyun dengan rendah, namun ia kepalang kesal saat memergoki sejoli itu berciuman.
Sekarang yang harus ia pikirkan adalah bagaimana, bagaimana ia bisa menjadikan Jaehyun miliknya kembali. Soal ucapan Jaehyun tadi saja membuat hatinya sakit, ia tahu jika Jaehyun tidak mencintainya.
Bahkan saat sang ibu sekarat pun ia yang meminta ibunya untuk mengatakan semua itu. Sebut ia durhaka karena menggunakan keadaan sensitif tersebut untuk kebahagiaan nya sendiri.
Dan sekarang, sang ibu sudah tiada. Tinggal ayahnya yang akan ia jadikan alat selanjutnya. Wanita itu menyeringai licik, sepertinya kerasukan iblis.
"Selanjutnya, akan aku mainkan sesuatu hal yang menarik."
Kini, di ruangan Jaehyun sudah tersedia banyak sekali makanan, dimulai dari Chiki, gummy, minuman dan yang lainnya. Membuat tatapan Haechan berbinar seketika.
"Jangan makan terlalu banyak ya sayang. Ingat, kamu punya maag."
Haechan merengut. "Iya bawel. Aku akan mulai dari kamu dulu, rumput laut pedas." Kekehnya, lalu mulai membuka bungkusan itu dan kembali mengetik.
Jarinya sangat fokus mengetik dan menyiapkan makanan, Haechan juga fokus sembari sesekali merengut karena tidak paham atau terlalu pusing berfikir.
Sedangkan Jaehyun, pria itu asik juga berkutat dengan laptop nya. Namun bukan skripsi seperti Haechan, melainkan laporan-laporan perusahaan.
Bahkan laporan divisi yang seharusnya sekretaris yang menghandle, kini malah dirinya. Dan itu cukup membuat tenaga Jaehyun terkuras. Ah pikirannya juga.
"Sayang, appa dan Eomma ku meminta kita makan malam sekarang. Padahal aku ingin berduaan denganmu." Kata Jaehyun tiba-tiba, ia lupa memberi tahu istrinya soal undangan makan malam mendadak sang ibu.
"Terima saja jae, lagipula sudah lama juga kamu tidak pulang, kan?" Benar, Jaehyun memang durhaka. Asik dengan Naeun, pria itu lupa pulang.
Oh bukan Naeun, tapi masalahnya dengan Naeun.
"Iya, tapi aku ingin berduaan bersamamu."
"Nanti saja, itu bisa kita lakukan kapan-kapan. Atau kamu ingin kabur lagi?" Kata Haechan yang membuat Jaehyun terdiam.
"Sayang, maafkan aku." Nahkan, Haechan salah bicara. Jaehyun sekarang seperti anak kecil. Sangat manja dan sensitif.
"Aku akan membuat video, jika seorang Jung Jaehyun sangat bucin dan kekanakan." Gumam Haechan, mengabaikan Jaehyun yang sudah akan memeluknya dan menciumnya.
"Jae." Panggilnya.
Yang dipanggil hanya berdehem, Haechan punya ide yang sangat bagus agar membuat Jaehyun sadar dan kapok.
"Mulai sekarang jangan peluk, atau cium aku. Karena kamu sedang dihukum. Oke, sayang?"Jaehyun langsung melotot. "APA?!"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen And Secret Wife (Jaehyuck) END
De Todo[Jaehyuck story] Jung Jaehyun terpaksa menerima pernikahan yang dirancang orangtuanya saat dirinya memiliki kekasih yang juga mahasiswinya, Park Naeun. Ia menikahi mahasiswanya juga yang cukup ia ketahui namanya karena seorang mahasiswa teladan, Seo...