Kalian bisa baca ulang sedikit kalau lupa bab sebelumnya ya. Maaf atas keterlambatan ini. Selamat membaca 💕💕
Setelah selesai melakukan wawancara singkat secara pribadi, sekarang keduanya di tempatkan di ruangan yang sama untuk menjawab beberapa pertanyaan tambahan.
"Kau mengatai ku mirip kucing?"
"Bukankah benar? Kau seperti kucing."
"Aku bukan kucing!"
"Sudah jangan marah, aku akan membelikanmu mandu nanti."
"Kau tidak bisa menyuapku dengan makanan, tuan."
"Aku akan belikan berbagai macam mandu."
"Yang banyak."
"Tentu"
"Baik kalau begitu." Acuh Jennie mengibaskan rambutnya dan menghadap kamera.
Jaehyun terkekeh dan dengan refleks mengusap kepala Jennie, gemas.
Sorakan dari staff langsung mengudara saat itu juga, baik Jennie maupun Jaehyun sama sama tersipu malu. Meskipun mereka memang tidak takut untuk berinteraksi di depan umum, rasanya masih canggung untuk mendapatkan perhatian tepat di depan mata sepeti ini.
"Aku akan menjelaskan mengenai acara ini secara singkat." Buka pdnim saat semua staff sudah bersedia di posisi masing masing.
"Ne"
"Acara ini akan merekam kegiatan kalian untuk satu hari penuh, kalian hanya akan diikuti oleh dua kameramen demi kenyamanan bersama. Kalian juga akan mengambil kamera sendiri dengan kalian, kalian hanya perlu menyalakannya saat kalian ingin." jelasnya
"Ah, ne"
"Tapi, aku punya pertanyaan. Tentang apa yang kami lakukan satu hari itu, apakah itu bebas atau sudah di tentukan?" Tanya Jaehyun
"Kami sudah menyusun beberapa rencana, tapi jika kalian memiliki keinginan sendiri maka itu tidak masalah." Jawab pdnim
"Ah begitu, baiklah aku paham."
"Apa ada lagi yang ingin kalian tanyakan? Jika tidak ada aku akan memulai sesi tanya jawab singkat."
"Ne, silahkan di mulai."
"Baiklah, aku sudah mengumpulkan beberapa pertanyaan dari penggemar kalian. Kami mengumpulkannya melalui postingan kami di sns, dan yang paling banyak di tanya adalah 'Mengapa kalian begitu berani berinteraksi di depan kamera? Apa kalian tidak di tegur?'"
Jennie tersenyum, sudah ia duga pertanyaan ini akan di tanyakan.
"Kami sudah menduga ini akan di tanyakan, tapi entah kenapa aku masih terkejut." Ucap Jennie membuka suara.
"Sebenarnya, aku banyak berpikir. Aku berpikir bagaimana reaksi para penggemar jika mereka mengetahui hubungan kami. Apakah mereka akan mendukung keputusan kami atau sebaliknya." jelas Jennie
Jennie melirik Jaehyun sejenak sebelum kembali melanjutkan perkataanya,"Sebenarnya aku belum mengatakan hal ini pada siapapun, bahkan aku masih belum memberi tau Jaehyun." katanya yang membuat Jaehyun menoleh padanya.
"Tapi aku pikir, ini akan menjadi kesempatan yang bagus untuk mengubah jalan pikiran mereka. Jadi aku putuskan untuk menceritakan ini."
"Pada saat hari pertama berita kencan kami di keluarkan, aku menerima beberapa DM ancaman. Aku tidak tau bagaimana caranya, tapi mereka mendapat nomor teleponku dan mereka terus menerus meneleponku."
"Awalnya aku hanya mengabaikan mereka, tapi karna aku jadi tidak bisa menelepon ibuku, aku akhirnya menjawab telepon mereka dengan niat untuk menegur. Tapi, saat aku mengangkatnya dia langsung menyumpah serapahiku. Aku mencoba menyela tapi caciannya malah bertambah kasar jadi aku mematikan sambungannya."
"Apa? Kenapa kau tidak cerita padaku?" protes Jaehyun
Jennie menggenggam tangan pria itu menenangkan,"Aku tidak ingin membuatmu khawatir, lagi pula sekarang sudah baik baik saja. Aku pikir mereka hanya belum bisa menerimanya."
"Sungguh! Semuanya baik baik saja." ucap Jennie meyakinkan saat meilhat raut curiga Jaehyun.
"Ah molla, kau lanjutkan saja."
Jennie terkekeh sebelum kembali menatap kamera,"Itu terjadi hanya beberapa saat jadi aku tidak begitu memikirkannya. Dan sebenarnya saat kami berinteraksi secara berani,ada perasaan cemas dalam diriku."
"Bagaimana jika mereka juga menyakiti member yang lain? Bagaimana jika mereka menyakiti keluargaku? Apa yang harus aku lakukan?"
"Pikiran itu menguasi ku selama beberapa hari sampai akhirnya aku melupakan itu dengan sendirinya. Tapi aku bersyukur karna tidak ada yang terjadi pada orang terdekatku."
Jaehyun menatap Jennie dengan tatapan teduh, merasa bersalah karna tidak menyadari apa yang terjadi pada kekasihnya.
"Gwanchana,ini bukan salahmu. Aku sendiri yang tidak mau menceritakannya." ujar Jennie membalas tatapan Jaehyun.
"Jennie-ya"
"Hm?"
"Bisa kau janjikan satu hal padaku?"
"Apa itu?"
"Tolong jangan sembunyikan apapun dari ku. Aku ini kekasihmu kan? Aku hanya tidak ingin kau memikul semua sendirian. Kalau kau tidak mau menceritakannya padaku, setidaknya ceritakanlah pada membermu. Kau tidak sendirian, Jennie."
Jennie tersenyum manis, dengan perlahan ia mengangguk,"Akan aku coba."
Jaehyun tersenyum, mengelus pelan pada kepala Jennie sebelum merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya.
"Mian, karna tidak menyadarinya."
"Aniyo, bukan salahmu."
Pdnim dan beberapa kameramen di sana ikut tersenyum. Mereka tidaklah lagi mengoda mereka seperti tadi. Melalui hal singkat ini, para staff menjadi tau akan satu hal. Bahwa Jaehyun, benar benar menyayangi Jennie.
"Baiklah kalau begitu, syuting akan kita mulai besok."
"Ne"
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNNING LOVE {II}✔
Teen FictionTentang bagaimana mereka menjalin sebuah hubungan di atas pekerjaan mereka. Disarankan membaca season 1 dulu yaa.