Menurut jadwalnya, Jaehyun akan menjadi MC spesial di salah satu acara musik. Maka di sinilah, Jaehyun berada. Di ruang tunggu MC untuk bersiap siap."Jaehyun-ssi, syuting akan segera dimulai."
"Baik"
Jaehyun bangkit dari duduknya, tak lupa mengambil kartu teks yang ia taruh di atas meja rias. Rasanya, sudah lama sekali sejak terakhir kali dirinya menjadi MC. Jujur, Jaehyun sedikit merindukan masa masa itu.
"Syuting akan segera di mulai."
"Lima, empat, tiga, dua.."
Setelah mendapat pergerakan aba aba dari staff, Mingyu selaku MC mulai membaca sesuai apa yang sudah tertulis. Semuanya berjalan baik baik saja, hingga Sakura selaku MC yang satunya tiba tiba kehilangan keseimbangan.
Jaehyun yang berada di arah dimana sekiranya Sakura akan terjatuh dengan refleks menahan lengan gadis itu. Ia menukar posisi micnya menjadi di sebelah kanan dan dengan sigap menggenggam lengan Sakura, kuat.
Semuanya terjadi dalam waktu singkat, hingga baik Jaehyun ataupun Sakura sendiri tidak berpikir bahwa ini akan menjadi masalah.
Sebuah masalah yang lebih besar dari apa yang mereka kira.
***
"Sunbaenim"
Jaehyun menghentikan langkahnya, menoleh mendapati Sakura yang terlihat ingin mengucapkan sesuatu.
"Ne?"
Sakura menyelipkan anak rambut yang mengganggu di belakang telinga,"Itu, terimakasih sudah membantu ku tadi."
Jaehyun terdiam sejenak, membantunya? Memangnya apa yang Jaehyun lakukan?
"Tadi saat aku hampir jatuh, kau membantuku." ujar Sakura merasa bahwa Jaehyun tidak mengerti akan maksudnya.
"Oh yang itu. Tidak masalah, lain kali kau harus berhati hati." ujar Jaehyun di akhiri senyum ramah.
Sakura ikut tersenyum,"Ne, sekali lagi terimakasih."
"Bukan apa apa." ujar Jaehyun mengibaskan tangannya di depan wajah.
Sakura kemudian sedikit membungkuk, berpamitan dan meninggalkan tempat dimana ia berdiri.
Melihat itu, Jaehyun pun kembali melanjutkan jalannya. Menuju ke parkiran untuk segera pergi ke agensi.
***
"Jennie-yya"
"Ne?"
"Apa kau sudah membuka ponsel mu hari ini?"
Jennie menggeleng,"Belum, memangnya ada apa?"
Jisoo tersenyum lebar,"Tidak ada, hanya bertanya."
Dahi Jennie berkerut bingung,"Apa terjadi sesuatu?" tanya Jennie hendak meraih ponselnya.
"Oh, aku menang!" pekik Jisoo tiba tiba.
"Menang atas apa?"
Jisoo menyengir,"Aku sedang melakukan lomba diam diam denganmu."
"Lomba diam diam?"
Jisoo mengangguk,"Siapa yang menyentuh ponsel terlebih dahulu maka ia yang kalah."
Jennie terkekeh,"Unnie, bagimana bisa kau memainkan itu tanpa aku tau bahwa aku adalah peserta?"
"Itulah pesonanya!"
Jennie tertawa lebar, sebuah tawa yang diam diam membuat Jisoo merasa lega. Ya, ini lebih baik.
Jennie menatap ponselnya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Jujur saja, sedari tadi, ponselnya terus bergetar. Namun, ia belum memiliki waktu untuk memeriksanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNNING LOVE {II}✔
Ficção AdolescenteTentang bagaimana mereka menjalin sebuah hubungan di atas pekerjaan mereka. Disarankan membaca season 1 dulu yaa.