7

951 206 47
                                    


"Sedang apa?"

"Membersihkan wajah. Aku harus membeli yang baru, ini sudah mau habis."

"Mau aku belikan?"

"Tidak, aku tidak mau merepotkanmu."

"Kenapa? Aku tidak pernah memberikanmu apa apa sebelumnya."

Jennie mendelik, menatap galak pada sosok Jaehyun yang terlihat sedang menyisir rambutnya kebelakang di seberang sana,"Tidak pernah? Kau yakin?"

"Heum, hanya bunga dan hal hal kecil lainnya."

"Itu berarti kau sudah memberikan ku sesuatu kan?"

Jaehyun terkekeh,"Aku yakin bunganya juga sudah layu."

"Enak saja, aku merawatnya tau!"

"Oh ya? Dimana?"

"Dorm"

"Masih bagus?"

"Ya memang sudah tidak sebagus itu, tapi dia masih bertahan."

Setelah selesai dengan rutinitas malamnya, Jennie meraih ponselnya dan duduk di kasur dengan nyaman.

"Sudah makan?"

"Sudah, untung saja aku menang dalam permainan, kalau tidak aku pasti sedang mencuci piring sekarang."

Jennie terkekeh mendengar itu,"Kau tidak mau tidur? Ini sudah larut."

"Belum mengantuk, kau tidur saja dulu jika kau mau."

Jennie mengangguk paham, mengambil posisi berbaring, Jennie mengarahkan kamera ke langit langit kamar.

"Mau aku nyanyikan?"

"Lagu apa?"

"Rock?"

"Yang benar saja!"

Jaehyun tertawa,"Just kidding, apa yang ingin kau dengar?"

"Apa saja, asalkan cocok untuk tidur."

Jaehyun terdiam sejenak, memikirkan lagu apa yang sekiranya cocok sebagai lagu pengantar tidur.

"There goes my heart beating
'Cause you are the reason
I'm losing my sleep
Please come back now"

"And there goes my mind racing
And you are the reason
That I'm still breathing
I'm hopeless now"

You are the reason- Calum Scott
Sangat sangat di sarankan untuk menonton.





***

Jennie mengerjapkan matanya, dengan perlahan meraih jam weker yang berada di nakas untuk mematikannya.

"Uh, aku masih ingin tidur." gumannya.

"Masih?"

Jennie membeku, sebentar kenapa seperti ada yang menjawab ucapannya?

Jennie melihat ke arah sekeliling, hingga pandangannya jatuh pada ponsel yang berada di pinggir kasur.

"Ya! Kau tidak mematikan teleponnya?" tanya Jennie heboh.

Jennie bisa dengar kekehan pria itu dengan suara khas bangun tidurnya,"Morning, Jennie"

Jennie meraih ponselnya, tak lupa ia mematikan kameranya terlebih dahulu. Matanya membelak kaget melihat persentase baterainya yang sudah hampir habis, belum lagi, ponselnya yang terasa panas. Untung saja dia menyalakan AC, coba kalau tidak.

Jennie mendesis,"Aku akan mematikannya, baterai ponselku sudah mau habis."

Tanpa menunggu jawaban dari Jaehyun, Jennie segera mematikannya.

"Dasar"








"Morning, mom"

"Morning, breakfast?"

"Yes, thankyou."

"Ini roti dan selainya, kau bisa makan yang banyak, tidak perlu memikirkan dietmu."

Jennie terkekeh,"Baik, baik, aku akan makan yang banyak."

Ibu Jennie tersenyum, dia ikut duduk di seberang anaknya dan menikmati sarapannya dengan secangkir kopi.

"Bagaimana pekerjaan mu?" buka sang ibu.

"Lancar, kami akan segera comeback. Aku juga harus pergi ke agensi nanti untuk mempersiapkan lagunya. Ah iya, aku juga harus latihan." jawab Jennie meminum segelas susu.

"Jangan lupa untuk beristirahat, jangan telat makan, dan jaga kesehatan mu. Itu yang paling penting." ujar sang ibu lagi.

Jennie mengangguk paham,"Ne, akan aku lakukan."

"Omong omong, jam berapa manager akan menjemputmu?"

Jennie berpikir sejenak,"Mungkin, satu atau dua jam lagi? Entahlah."

"Kau tidak bertanya padanya?"

Jennie menggeleng,"Untuk apa, lagi pula aku kan tinggal berangkat saja kalau dia sudah tiba."

Ibu Jennie yang sedang menyesap kopinya itu menggeleng pelan,"Tetap saja Jen, lebih baik kau memastikannya. Bagaimana kau bisa bersiap siap kalau begitu?"

"Aku akan bersiap setelah ini." jawab Jennie di akhiri cengiran lebar.











Titt titt

"Jennie-ya!"

"Neee"

"Aku berangkat dulu, mom."

"Hati hati di jalan, jangan lupa makan siang mu."

"Baik~"

***

Jennie membungkuk kecil setiap kali dia berpapasan dengan staff di gedung agensinya yang besar ini. Jennie masih belum begitu ingat tentang setiap sudut agensinya, tapi gedung agensinya ini benar benar cantik.

"annyeonghaseyo, sunbaenim"

Jennie menoleh, mendapati beberapa member dari Treasure yang sedang bersantai di ruang tengah lantai dua ini.

"Oh, annyeong." balas Jennie dengan senyum ramah.

"Sunbaenim, kalian akan comeback?" ujar salah satunya setelah mengumpulkan keberanian.

Jennie terkejut,"Bagaimana kau bisa tau?"

Yang di tanya tak kalah terkejut,"Benar? Wah padahal aku hanya asal tanya."

"Sunbaenim, fighting!" kata yang lain tiba tiba.

Jennie terkekeh pelan,"Treasure juga, fighting!"

"Kamsahamnida"

Jennie hanya mengangguk pelan, sembari melanjutkan jalannya menuju ruang latihan. Semenjak kemunculan Treasure dalam proses syuting beberapa bulan yang lalu, mereka jadi lebih banyak bicara. Ya walaupun tidak sedekat yang orang orang kira, tapi mereka juga lumayan sering berbicara.

"Aku akan menceritakan hal ini pada Hyunsuk hyung, aku yakin dia akan iri."

"Ya, dia akan merengek seperti 'aaaaa kenapa kalian tidak mengajakku'"

"Hahahahhahaha"










Yang penting ada komentar, hehehehe.

RUNNING LOVE {II}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang