Titik terang

3 0 0
                                    

Dimas benar benar  tidak mau berinteraksi dengan orang lain selain Ayu.
Hanya Ayu yang bisa membuatnya makan ,mandi lebih teratur.
Bapak minta ijin sendiri pada Yadi untuk memberi sedikit waktu untuk Ayu tinggal di desa ,demi Dimas.

"Yad,Bapak minta tolong ,ijinkan Ayu beberapa hari lagi tinggal di sini.Bapak percaya bersama Ayu ,dia akan lebih baik lagi,sekarang dia sudah mau makan dan mandi meski belum mau bicara."

Meski berat Yadi memberinya ijin ,karena buktinya hanya Ayu yang bisa membuatnya berubah .

"Apa tidak di bawa ke rumah sakit aja Pak ,di sana dia mendapat perawatan lebih baik."Yadi sangat berhati hati bicara ,takut mertuanya tersinggung.

Bapak menghela nafas,"Dia tidak gila ,Yad.Bapak tak mau dia di sana ,Ayu yang akan membantunya sembuh,Ayu bilang Dimas mau ikut dengannya ,Bapak mohon kamu terima dia ya !"

Yadi terkejut ,kenapa Ayu tak cerita padanya .Apa sehebat itu istrinya ,bisa menyembuhkan penyakitnya.

"Kalau itu bisa membantunya ya gak papa ,Pak .Dia kan adik kandung Ayu,saya gak keberatan."Yadi tak ingin menyakiti hati mertuanya ,meski ada sedikit keraguan .Meski Dimas adik kandungnya ,wajah tampannya kadang membuatnya cemburu ,perlakuan Dimas pada Ayu kadang berlebihan sebagai seorang adik.

"Syukurlah kamu ngerti ,terima kasih .Jangan punya pikiran negatif pada mereka ,memang keduanya sangat dekat .Tapi dia adik kandungnya."

Yadi tersenyum ,Bapak seperti tahu apa yang di pikirkannya.

Ayu sedikit ragu ,Yadi mengijinkannya tinggal untuk Dimas.
Ayu tahu pasti ,Yadi sering menyampaikan keberatannya ketika Dimas merajuk padanya.Apa kali ini suaminya memberinya ijin?

"Mas ,Bapak memintaku tinggal untuk."

"Aku tahu ,Bapak sudah bilang.Kalau itu bisa membantunya ,gak papa atau di ajak sekalian biar kamu tidak lama lama di sini?" Yadi menatapnya tajam.

Ayu menggeleng,"Di coba di sini aja ,Mas .Dimas sudah agak membaik ,ada kejadian luar biasa yang membuatnya ingin melupakannya ,dia ketakutan dan ingin bersembunyi dari itu ,rasa bersalah,tapi apa aku belum tahu."

"Dia gak mau cerita ?"

Ayu menggeleng ,"Aku coba hubungi beberapa teman tapi ,mereka tak tahu hari itu mereka bareng Dimas sebentar saja,pagi harinya Dimas sudah tak muncul ke sekolah lagi sampai sekarang ."

Yadi mendengar dengan seksama penuturan istrinya.

"Yang kutangkap dari beberapa teman dekatnya ,Dimas tidak punya masalah ,kan Dimas emang pinter di sekolah ,ketika kutanyai mungkin pacarnya ,kompak mereka jawab Dimas gak punya feeling sama cewek Mbak,semua di anggap temen aja ."

"Hum,apa temenya juga sekolahnya tahu keadaan Dimas sekarang?"

Ayu mengangguk,"Sehari tak masuk sekolah ,temennya datang ke sini beramai ramai ,tapi Dimas sembunyi di kamar dan menguncinya dengan berteriak histeris ,aku salah aku takut ,hanya itu yang di ucapkannya .Guru kelasnya datang ke sini esok harinya ,bersama guru BPnya ,tapi tak bisa menemuinya ."Ayu menghela nafasnya,pikiranya buntu cari tau penyebab Dimas seperti itu.

"Kalau kamu di luar gini dia ngapain di kamar?"

"Meringkuk di pojok kamarnya ,kadang di tempat tidurnya dengan wajah ketakutan."

Yadi menghela nafasnya,sulit juga .

"Kamu bujuk Bapak ,biar dia di RSJ.Pasti dokter lebih tahu Yang!"

"Itu yang susah ,Bapak gak tega.Coba besok di coba lagi ,Ayu juga berpikir seperti itu."

Yadi balik ke rumahnya tanpa Ayu ,Ega dan Egi di titipkan pada Aya agar mengawasi sekolahnya.

"Bunda cepet balik ya ,Ega sih gak papa tapi Egi kasihan Bun!"Ega membayangkan rengekan adiknya setiap paginya .

"Egi pinter kok ,sudah mandiri ,jadi anak hebat ya sayang ,nurut sama Mas juga Tante Aya ya."Egi memeluknya erat ,dan berbisik 'Egi pasti kangen Bunda ,Egi janji pinter kok'.Ayu tersenyum ,mencium keningnya.

Ada seorang laki laki paruh baya bersama perempuan datang ke rumah setelah kepulangan Yadi dan Aya.
Bapak dan Ayu berpandangan ,saling cari tahu siapa tamu di depan .

"Silakan duduk ,maaf Bapak dan Ibuk dari mana ya ,ada yang bisa di bantu?"Ayu penuh selidik menatap keduanya.

Keduanya saling tatap ,seperti ada keraguan di sana.

Akhirnya setelah terdiam beberapa lama,"Apa benar ini rumahnya Dimas Rahandika ?"

Ayu mengangguk.

"Alhamdulillah ,akhirnya kami bisa bertemu keluarganya!"

Ayu dan Bapak kembali berpandangan,belum mengerti maksud kedatangannya.

"Dimasnya mana sekarang ,kami minta kejelasan darinya .Apa yang di lakukan pada putri kami sehingga dia histeris setiap melihat fotonya!Di mana dia sekarang ,jangan sembunyikan atau kami laporkan polisi sekarang juga!"

Deg,dada Ayu berpacu ,polisi ?Apa ini ada hubungannya dengan sakit Dimas ?Putrinya  apa dia pacar Dimas?

"Maaf Pak ,apa maksud Bapak ya ,jangan nuduh seenaknya gitu  adik saya lagi sakit ,Bapak datang datang mau laporkan ke polisi.Emang apa hubungannya dengan adik saya!"Ayu membalasnya dengan nada tak terima.

Bapak itu mengeluarkan sebuah ponsel,di lihatkan foto foto kebersamaan Dimas.
Ayu terkejut ,benar itu Dimas !Siapa cewek itu ,pasti ini berhubungan .
Ayu dan Bapak tegang melihatnya ,itu benar benar Dimas,Ya Allah ,kenapa kami tak tahu Dimas punya temen dekat.Ayu meraup wajahnya kasar ,hatinya semakin tak karuan.

TAK BER UJUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang