Pertemuan

2 1 0
                                    

Jika Allah berkehendak semua akan mudah.Dei dan Sanjaya benar benar di pertemukan ,berkat Pri kakaknya Sanjaya tahu jika wajahnya bagai pinang di belah dua dengan Dimas adik Ayu ,kekasih Dei.

Sanjaya tak keberatan di anggap Dimas,dari Ayu Jay hanya tahu jika adiknya meninggal karena kecelakaan ,jadi Ayu menganggapnya adik itu saja.

Jay dan Dei ,sepakat menjalani hubungan,meski Dei sudah jatuh hati saat bertemu pertama kali karena wajahnya mirip Dimas,Jay menerima pertemanan ini ,jika jodoh tak kan kemana jawab Jay.
Keduanya juga sepakat mencari Ayu ,karena Dei jadi kawatir mendengar cerita Jay.

"Semoga Mbak gak papa ya Mas.Mbak wanita yang kuat ,tapi kenapa Ega bersikap seperti itu ya.Keluarganya sangat hangat loh Mas.Dulu aku sering di sana ,kadang nginep kalau ada Mbak."

"Perempuan kok nginep nginep ,apalagi di rumah laki laki,dasar !"Jay menggodanya.

"Aku di suruh Ayah ,karena pas haul almarhum,daripada pulang malem ,bahaya kan."

Jay tertawa melihat wajahnya ,yang manyun tak terima prasangka Jay.

"Oh ya!"

Keduanya saling bercanda,Adi yang melihat ini ikut bahagia,Jay terlihat nyaman dengan Dei.

Di sudut perbatasan kecamatan,Ayu meringkuk kepanasan .Beberapa hari ini Ayu tak enak badan ,meski begitu Ayu tetap berangkat kerja.Masak di depot temannya,dia ingat harus tetap kirim biaya untuk kedua putra dan suaminya.

Tapi malam ini Ayu benar benar tumbang.Sampai keesokan harinya ,teman yang biasa bareng berangkat kerja mengetuk pintu berkali kali tapi tak ada jawaban .Karena cemas terjadi apa apa,segera cari ibu kost untuk membukakan pintu ,dan mereka terkejut Ayu tak sadarkan diri ,tubuhnya sangat panas .Segera Ibu kost membawa ke rumah sakit terdekat ,Mimin temannya segera telpon ke tempat kerjaan agar tau kondisi Ayu .

Beberapa hari di rawat inap ,tanpa di tunggui sanak saudara,Ayu berusaha tegar ,meski Mimin tau hatinya sangat rindu pada kedua putranya.

"Yuk,biar aku bilangi mereka ya ,kamu pasti kangen mereka kan?"

Ayu menggeleng lemah ,"Gak usah Min,makasih kamu dah repot jagain aku,maaf."

"Apaan sih Yuk,kita sahabat kan.Dulu pas aku sakit kamu juga yang tiap hari tengok,sekarang gantian.Udah gak bahas itu,Mbak bos tadi ke sini tapi kamu tidur.Untuk biaya rumah sakit sudah di bayar semua.Jangan mikir itu ya Yuk!"Mimin sangat tau kondisi keuangan Ayu tak seperti dulu,bertubi tubi cobaan menderanya ,kehilangan semua surat berharga ,selesai urusi semua itu ,ganti motornya di ambil orang pas belanja barang dagangannya .Di tambah lagi kabar dari kakak suaminya yang minta rumah untuk di jual,dan Ayu tak mau,sehingga Ayu berusaha menebusnya ,memberi sejumlah uang dengan cara mengangsur.

"Yuk....aku ke rumah Aya ya.Biar Ega dan Egi ke sini?"

"Jangan ,aku belum siap."lirih Ayu mengusap air bening di sudut matanya ,Ayu terharu masih ada sahabat yang peduli padanya.

"Min,pulang geh!Aku mau tidur,aku mau pulang .Bilang ya ke perawat,aku sudah sehat kok,yaah!"

"Iyaaah,nanti aku bilang.Kamu tidur dulu,baru aku pulang."Mimin gak tega meninggalkannya sendirian ,Mimin juga singgle parent ,bedanya ,Mimin di tinggal suaminya meninggal dan mertuanya sangat menyayanginya ,jadi Mimin tetap di minta tinggal di sana ,karena mertuanya tinggal Ibunya dan sangat sayang sama Mimin dan putrinya.

Setelah di lihat Ayu lelap,Mimin mengusap dahinya,dan berbisik,"Mimpi indah ya Yuk,sampai besok."Mimin meninggalkanya sendiri setelah merapikan letak selimutnya.

Tak sengaja di tempat perawat penjaga ,Dei dan Jay kebetulan menanyakan Ibu Adi yang sedang opname di sini juga.

"Mbak ,titip Ayu ya.Kasihan dia sendirian.Jika ada apa apa ,hubungi nomor saya!"Mimin berpamitan pada perawat.

Dei dan Jay saling berpandangan.

"Sus,Ayu yang di maksud ada di kamar apa?"Dei menanyai perawat itu.

"Hum,Dokter ada di sini?Anu Dok,ada di Tulip 2,Dokter kenal sama Mbaknya?"

Tanpa menjawab Dei setengah berlari,berharap itu Ayu ,Mbaknya Dimas.
Sanjaya mengucap terima kasih dan segera menyusulnya.
Perawat itu heran ,kenapa Dokter Dei begitu mencemaskannya?

Dei perlahan membuka setiap tirai yang ada,Tulip 2 adalah ruang rawat inap kelas 3 .Jadi harus satu persatu membuka tirai,Dei gelisah 5 tirai sudah di buka tapi bukan Ayu yang di lihat.

Sanjaya menatapnya ,dan mengangguk ,meminta untuk membuka tirai terakhir.

Dei menangis,setelah sekian tahun tak ketemu ,berbulan bulan mencari keberadaannya.Dei bisa melihat tubuhnya yang tertutup selimut hijau ,wajahnya sangat pucat.

"Mbak...A....yuuuu."lirih Dei mendekatinya,di ciumi punggung tanganya dengan penuh rindu,kerinduan seorang adik pada kakaknya.Dei menangis ,dadanya bergemuruh .Luapan rasa gembira dan sedih berbaur jadi satu.

Tak beda dengan Jay,meski tak terlihat,air mata bening pun meluncur begitu saja.Ayu ,wanita yang sudah seperti kakak baginya ,terbaring pucat tak berdaya.

"Mbak,kenapa seperti ini.Mbak kenapa gak hubungi Dimas Mbak,katanya aku ini adik bagi Mbak.Kenapa Mbak."Jay tak sanggup lagi menahannya ,dia tak malu malu lagi menangis sesenggukan,memijat mijat kaki Ayu di balik selimut.Dei tak kalah histerisnya,meski sudah menahannya karena takut Ayu bangun,tapi Deipun sama ,terharu melihat kondisinya ,sendirian terbaring lemah.Ayupun merasakan kehadiran keduanya,dan perlahan membuka matanya.

"Jay....kenapa bisa di sini?"

Jay segera mengusap air matanya ,sebelum di ledek Ayu.

"De...i.Kamu Dei kan?"Ayu menggenggam tangan Dei yang masih menciumi punggung tangannya.

"Mbak A...yuuu.Huuuu....huuuu....huuuuuu....Kenapa Mbak seperti ini.Apa Mbak gak sayang kami.Mbak bilang ,Dei adik Mbak.Meski Dimas gak ada lagi ,tapi kenapa Mbak...."

"Sssttttt!"Ayu menutup bibirnya.Berusaha bangun,Dei segera membantunya ,begitupun Jay.Ayu terharu melihat keduanya,serasa melihat Dimas hidup kembali.

"Alhamdulillah ,kalian ketemu juga.Mbak selalu meminta ,suatu saat kamu Dim bisa ketemu Dei lagi.Dan ini......."Ayu memeluk erat Dei,kebahagiaan bisa melihat keduanya ,seakan Dimas benar benar datang kembali.

TAK BER UJUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang