Nimas Dei Hapsari

7 0 0
                                    

Beberapa bulan Pak Sutajaya cemas ,putri semata wayangnya belum kunjung sembuh.Beberapa bulan lalu pulang menjelang dini hari dengan pakaian yang mengenaskan,robek dan penuh darah.

"A....yah..."terkulai lemah tak berdaya sebelum Ayahnya Sutajaya bertanya .
Hati  orangtua mana yang tahan melihat kondisinya.

Ibunya berlari setelah mendengar suaminya berteriak.

"Deiiii!"Ibunya pingsan seketika mendapati keadaan putrinya yang terkulai mengenaskan ,pakaian robek di sana sini ,darah yang membasahi tubuh dan pakaiannya.

"Mbok ,tolong panggil Paimin !"teriak Pak Sutajaya pada pembantunya.
Tergopoh wanita paruh baya berteriak histeris memanggil Paimin suaminya.

Dengan air mata berlinang ,Mbok Nem kembali setelah Paimin datang  untuk menolong Bu Nawang ,majikan perempuannya yang pingsan .

Pak Sutajaya memeluk Dei erat ,di goyang goyangkan tubuhnya yang pucat pasi dan mengenaskan.

"Deiii kenapa kamu Nduk ,bangun...apa yang terjadi ,siapa yang sudah membuatmu seperti ini !"tangisnya tak terbendung ,hatinya pedih .Membayangkan kejadian tragis yang menimpa putrinya.

Paimin tanggap dengan keadaan segera menghubungi anak angkat majikannya yang kebetulan seorang dokter,orang pertama yang di hubungi jika terjadi kondisi darurat .

"A...yah!"Jaka ,putra angkatnya terkejut melihat adik angkatnya .

"Pak ,tolong bantu angkat Deii ,ambilkan air hangat Mbok bersihin ,Ya Allah Ibuk !"Di lihat Mbok Nem berusaha membangunkan Ibu angkatnya dengan tangisan.

"Udah Mbok ,ambil air hangat dulu,"Hatinya ikut teriris melihatnya ,apa yang terjadi Dek,sampai seperti ini ,kamu seperti di aniaya atau di per****?

"Jak kenapa Dei?"Ayahnya menangisinya dengan amarah.

"Gimana ceritanya Yah ,dari mana Adek ?"sambil memeriksa,di bantu Mbok Nem membersihkan tubuhnya.

"Dari sore Ayah sudah gak enak ,tak biasanya Dei belum pulang ,tapi Ibumu bilang Dei sudah pamit ketemu temennya yang datang dari luar kota,di telpon gak di angkat ternyata Dei gak bawa hp.Hpnya ada di kamar ,baru Ibu cemas Jak,kenapa adikmu kita lapor polisi aja Jak!"

Jaka berusaha tenang ,melihat kondisinya Jakapun berpikir Adeknya mengalami kekerasan ,semoga dugaan yang satu salah ,Jaka risau membayangkannya.

"Yah ,kita bawa ke rumah sakit ,biar tahu sebenernya yang terjadi!Pak tolong siapkan mobil!"perintah Jaka pada Paimin.

"Tidak Jak,gimana kata orang nanti tentang Dei ,orang orang akan tahu dia di lecehkan Jak ,Ayah takut!"

"Ayah tega melihatnya seperti ini ,ini kriminal Yah ,Jaka akan  lapor polisi agar semua jelas ,Ayah yang kuat !"

"Deiiiii....kamu kenapa sayang..hiks..his..hiks..."Ibuk yang terbangun langsung memeluknya ,mengusap wajahnya yang pucat dan belum bergeming.

"Bangun Nduk!Katakan pada Ibuk ,siapa yang sudah jahat gini huuu....huuuu....huuuuu!"tangisnya semakin histeris.

Mbok Nem hanya bisa memeluknya ,dan ikut larut dalam kedukaan majikan yang sudah bertahun tahun bersamanya .

"Buk ,sabar ya Buk,semoga Mbak Dei baik baik saja ."meski gak yakin dengan melihat keadaaanya ,tetap saja Mbok Nem memberinya harapan.

Pak Sutajaya dan keluarga sedikit lega ,hasil sementara Dei masih perawan ,meski ada lecet dan memar sana ,tapi itu luka luar .

"Dokter Jaka ini harus di ungkap ,kriminal .Beruntung dia gak papa ,tapi dia sudah mengalami kekerasan seksual .Banyak luka di sekitar kewanitaaannya,payudaranya juga banyak lecet ,pelakunya tidak hanya satu ,beruntung dia selamat ."

"Makasih dok,aku udah lapor polisi ,sebentar lagi datang ke sini kebetulan dia temen SMA ku."

"Dia harus di rawat ,traumanya itu yang perlu kita waspadai ,luka tubuhnya bisa segera pulih tapi jiwanya ?"

Jaka tahu persis ,Dei gadis pendiam ,tapi ramah dan cepat bergaul ,prestasinya juga membanggakan di sekolah ,temannya banyak ,guru guru sangat menyayanginya karena kecerdasaanya ,yang bawa nama harum sekolah ,jadi siapa yang jahat pada gadis sebaik Dei?

Benar kata dokter ,luka tubuhnya pulih dengan cepat tapi  luka hatinya membuatnya trauma ,mungkin bisa seumur hidupnya,Dei hanya menangis dan berteriak histeris ,wajahnya selalu di usap kasar ,tubuhnya sering di pukul tanpa sebab .Sedikitpun tak di peroleh informasi ,apa yang terjadi padanya.

Jaka membawanya pulang ,dengan pendampingan psikolog yang di butuhkannya ,Jaka berharap suasana rumah membuatnya sedikit tenang .

"Gimana Wid,Dek Dei ?"Widya teman kuliahnya yang beda jurusan ,yang di percaya mendampinginya sebagai dokter pribadi Dei.

"Entahlah Jak,aku belum dapat apapun ,teman teman Dei tidak ada yang tahu Dei pergi ke mana hari itu.Dia punya temen laki laki yang dekat Jak?"

Jaka menggeleng ,karena Dei tak pernah mengenalkannya pada keluarga,setiap di tanya jawabnya 'sekolah dulu Mas '.

"Coba cari hp atau mungkin benda lain yang berhubungan dengan temen temannya!"

"Hpnya sudah di periksa,Dei punya 2 hp yang satu belum ketemu ,entah di mana ,atau mungkin hilang waktu kejadian atau di ambil pelaku,di telpon gak aktif Wid."wajahnya tegang ,mengingat Ibu angkatnya juga jatuh sakit setelah kondisi Dei belum segera membaik ,beruntung istrinya juga seorang perawat jadi bisa menjaganya .

"Sabar Jak  aku yakin lambat laun ada titik terang ,kamu tidak pulang Jak?"

Jaka menggeleng .Jaka memutuskan sementara tinggal di rumah Ayah angkatnya ,untuk menjaga Dei dan Ibu yang sakit ,beruntung istrinya juga paham akan hal ini.

TAK BER UJUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang