Menghilang

4 1 0
                                    

Sanjaya benar benar cemas,sepulang kerja bersama Adi terus mencari keberadaan Ayu.

Aya tak kalah cemas,takut kakaknya berbuat nekat.Dari Ibu dan Bapak Aya tahu ,bagaimana Egi sekarang membencinya karena telah mendorong Ayahnya ,dan membuat Egi tak mau lagi ketemu Ayu.

"Yang ini Bapak gak yakin ,jika kakakmu melakukannya.Bapak jadi bimbang ,apa selama ini kita salah tentangnya.Yadi meminta kiriman uang untuk Egi,karena sudah tinggal di rumah Kakaknya.Bapak mulai ragu ,Mbakmu berbuat kejam pada suaminya."Bapak terlihat gundah,berulangkali di usap wajahnya .

"Mbak titip surat rumah ,surat motor juga .Sekarang ,Mbak menghilang entah ke mana.Aya sudah berusaha mencari ke temen terdekat,ke pelanggan tapi semua juga gak tau,beberapa bulan terakhir tak bisa di hubungi."cerita Aya menambah kecemasan Bapak ,Ibu berulangkali mengusap air mata yang terus mengalir,ada sesak di dadanya mendengar kabar ini.

"Mereka meminta rumah di jual,Yadi butuh uang untuk berobat."Kembali Bapak bercerita.

Aya jadi tahu ,kenapa Mbaknya titip semua ke Aya,Mbak Ayu ingin asetnya aman.Untuk Ega dan Egi.

"Tiap bulan ,Mbak Ayu selalu kirim ,baik untuk Ega Egi juga Mas
Mbak Ayu tak pernah lupa ,bahkan sebelum pergi sampai tiga bulan.Mungkin Mbak Ayu sudah merencanakan pergi tak kembali.Aghhh,Aya bodoh baru menyadarinya.Pak ,kita telah salah pada Mbak Ayu!"Aya terharu mengingat perjuangan kakaknya.
Meski tak di anggap ada ,tetap Mbak Ayu mengirim nafkah untuk semuanya,maafin Aya Mbak yang tak peka ,maafkan Aya yang ikut ikutan mengabaikan Mbak,tolong pulanglah ,kami semua merindukanmu!

Mereka larut dalam kesedihan,dengan susah payah Aya berhasil membawa Egi dari sana,Aya sangat sedih .Kondisi Egi begitu kurus,wajahnya tak terurus.Matanya terlihat sembab.

"Gii...kenapa sayang?Egi krasan di sini kan?"Aya menangkup kedua pipinya yang tirus.

Egi menggeleng ,titik air mata berjatuhan di pipinya.

"Egi pengin Bundaaa...hiks...hiks...hiks....Bundaaa,Egi gak mau di sini,Ayah tak sayang Egi...Egi mau Bundaaa....!"tangisnya pecah ,Aya memeluk tubuh kurusnya.

Meski Yadi bersikukuh,Aya memaksa bawa Egi,di tambah kata kata pedas yang keluar dari mulut kakak iparnya ,membuat Aya yakin .Kakaknya hanya berusaha sabar dan menutupinya.Aya baru sadar ,setelah sekian lama .

"Maaf Mas.Aya hanya ingin Egi tumbuh sehat seperti anak yang lainnya,Egi butuh makan sehat,pendidikan ,pakaian .Aya tidak minta Mas beri nafkah ,karena sela ini Mbak Ayu sudah cukup memberinya,sekarang boleh gak boleh Egi ikut aku !"

"Kamu siapa?Tak punya hak pada Egi!" Aya terkejut ,Yadi membentaknya.Benarkah itu kalak iparnya?

"Lihat Egi ,tatap dia Mas!"

Aya memalingkan wajah Egi ,yang ketakutan melihat Ayahnya.

"Itu karena dia susah makan!Biarkan di sini,urus kakakmu saja!"

"Gak,pokoknya Egi ikut aku.Dan ini titipan dari Mbak,maaf kalo Aya maksa.Untuk tiga bulan ke depan jangan ngarep lagi karena Mbak Ayu kerja jauh!"di raih tangan Egi,setelah meletakkan amplop titipan kakaknya.

Keluarga Yadi semakin memusuhi Ayu,Ayu di anggap pergi bawa semua surat penting.Meski Aya tahu ,Aya hanya diam ,bukankah Ega dan Egi juga punya hak untuk itu.

Bapak jatuh sakit memikirkan Ayu.Meski banyak yang berusaha menemukan ,namun Ayu bak hilang di telan bumi.

Egi sudah mulai sadar ,setelah mendapat cerita Aya.Ega kembali tinggal di rumah ,Egi tinggal di rumah Aya.

Ega menyesal telah berbuat tak adil pada Bundanya ,yang selama ini membiayai semua keperluannya.
Ega di bantu yang lain terus mencari keberadaan Ayu.

"Tidak ada kata terlambat Ga,Mbak Ayu pasti di suatu tempat.Kamu tahu Gaa,Bundamu selalu bercerita tentang kalian.Cita citamu yang ingin jadi pegawai ,Egi yang jadi pilot dan Bundamu kerja keras untuk itu.Om mohon,jangan buat sedih lagi ya.Buatlah Bundamu tersenyum dan bangga padamu.Soal Ayahmu,kamu juga berkewajiban tetap berbakti padanya apapun kondisinya.Belajarlah yang rajin,kami berdua akan bantu sebisa kami."panjang lebar Sanjaya menerangkan ,membuat Ega semakin bersalah.Dia bertekad membuat bangga Bundanya,membuatnya tersenyum di balik luka hatinya.

"Yaa...gimana Nduk,ada kabar ?"Ibuk terus bertanya ,ketika Aya pulang kampung.

"Maaf Buk,belum.Bapak yang sabar ya,kami di sini ada untuk Bapak.Aya juga putri Bapak.Kita doakan,Mbak di manapun berada selalu sehat dan bisa balik pada keluarganya seperti dulu ."

Bapak hanya mengangguk ,nafasnya terngah turun naik.Sakitnya bertambah parah ,karena perasaan bersalah pada Ayu.Keluar masuk rumah sakit tanpa Ayu tahu.Biasanya Ayu yang sangat telaten merawatnya ketika sakit ,hanya Ayu yang bisa membujuknya untuk tepat makan dan minum obat .Tapi sekarang Ayu entah di mana.

Gadis cantik berhijab kelihatan terburu buru di sebuah rumah sakit .Dan tak sengaja menabrak wanita yang juga sedang terburu buru.

"Maaf Mbak,saya...!"

"Deiiii....kamu Deiiii kan?"

"Mbak Ayuu,Ya Allah Mbak apa kabar.Mbak ke mana aja,Dei telpon kok gak nyambung,Dei kangen!"tanpa sungkan di peluk wanita yang di tabraknya,Ayu kalak Dimas kekasihnya yang telah lama tiada,tapi hatinya tetap merasa hanya Dimas yang membuatnya bergetar,meski sekarang Dei sudah jadi dokter di Kepolisian Propinsi.

"Mbak sehat ,gak ke mana mana juga.Kamu yang lama gak kasih kabar."Dei tersenyum,wanita yang sama selalu ramah dan bersahabat,hati Dei selalu damai bila mendengarnya.

"Tapi maaf,Mbak ada urusan .Jadi kita berpisah,telpon ya ,nanti main rumah .Kita bisa cerita panjang lebar
Maaf ya Dek!"Ayu mengusap pucuk kepalanya.Dei mengangguk dan kembali memeluknya ,ingin rasanya tak melepas wanita penyemangatnya di saat dia terpuruk kehilangan kekasih hatinya.

Ayupun bergegas pergi,Dei yang terlalu bahagia lupa tak minta no telponnya.

"Aku sudah tahu rumahnya.Nanti abis dari sini langsung mampir ah."gumamnya bahagia.

TAK BER UJUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang