Tersudut

9 1 0
                                    

Ayu menangis histeris ,dengan di antar Soni ,tetangga yang tinggal di  sebelah RT .Tangisnya seakan tak bisa berhenti ,apalagi Yadi lebih memilih pergi kerja daripada mengantar Dimas.

"Son...antar istriku dulu ,aku ceklock ,sama ijin kantor."

Soni sudah lama kenal Yadi ,semenjak mereka tinggal di desa ini,"Yad...apa gak telpon aja dulu,kasihan Ayu ?"

"Gak papa ,tadi aku telpon Aya ,adik Ayu.Makasih ya,aku berangkat!"

Kamu tega juga Yad,harusnya kamu ada saat seperti ini,Soni bergegas ke IGD tempat Dimas di periksa dokter.

Aya terlihat memeluk Ayu yang masih menangis,kenapa kamu sehisteris itu Mbak?

Meski jarang ketemu ,Soni tahu Ayu wanita yang tegar ,meski Yadi marah padanya ,Ayu tetap tenang ,Soni pernah melihat ketika mereka mau mancing ,Ayu salah ambilkan pancing  ,dengan kasar Yadi melempar pancing dan memaki Ayu di depan teman temannya ,kalau istrinya pasti langsung membalasnya ,tapi tidak untuk Ayu.Tenang di ambil pancing yang patah dan minta maaf pada kami teman teman Yadi yang sedang duduk di teras,wajahnya tak sedikitpun menunjukkan kemarahan atau kesedihan ,wanita yang luar biasa,itu penilaan Soni pertama ketemu Ayu.

"Dok,gimana kondisi pasien ?"Soni masuk untuk menanyakan kondisinya.

Dokter menyilakan duduk ,"Maaf ,sepertinya benturan itu sangat fatal ,kami berusaha tapi..."

Soni cemas ,"Dok....katakan ?"

"Penggumpalan darah di otaknya ,telat bawa ke sini ,setelah ini dia di pindah ke ICU,doa ....yang bisa di lakukan ,kami akan tetap berusaha ."

Astagfirullah ,Ayu pasti sangat sedih .Soni membantu mendorong Dimas ke ICU lewat pintu belakang ,jadi Ayu gak lihat.
Setelah sampai di ICU ,Soni segera kembali ke tempat Ayu menunggu .

"Mbak."Soni sangat hati hati ,takut mengagetkan  keduanya.

"Di mana Mas Yadi ,kamu temennya kan ?"Aya melihat kanan kiri ,mungkin Yadi ada di sini.

"Ceklock ke kantor sama ijin ."

Aya mendengus kasar ,bener dugaanku ,Mas Yadi tak peduli pada Dimas.Sejak Dimas ada di rumah Ayu ,sekalipun Mas Yadi gak pernah gabung ketika semua sedang menemani Dimas .
Ya Allah ,kok bisa Mas Yadi seperti itu ,Mbak Ayu juga kenapa diam aja ,gak cerita apapun .

"Mbak...adik Mbak di bawa ke ICU,Mbak segera hubungi keluarga di desa ,biar ...."Soni tak ingin melanjutkan kata katanya ,dia punya firasat Dimas akan pergi.

"Kenapa dengan Dimas!"Ayu berteriak  dan segera berlari ke arah IGD tanpa pedulikan panggilan Aya.
Sonipun ikut berlari mengejarnya ,Ayu seperti orang kesetanan ,tangisannya semakin meraung raung memekakkan telinga yang mendengar ,sepanjang perjalanan banyak orang berhenti dan menatap kasihan padanya.

Segera masuk ke ruang ICU,tanpa bisa di cegah,di peluk adiknya dengan menguncangkan tubuhnya.

"Dim...ini Mbak,maafkan Mbak ,gak bisa menjagamu ...bangun ...bangun ,Dei ingin ketemu kamu Dim...bangun!"Aya meraih tubuhnya dan kembali memeluknya,perawat datang untuk mengajaknya keluar ,Ayu berontak sehingga Soni ikut membantu memapahnya dengan paksa.

Siang hari ,Bapak dan Ibuk datang dari desa ,mereka langsung memeluk Aya dan Ayu,Ibuk menangis histeris ,Bapak berusaha tenang.

Soni berbincang dengan Bapak ,yang menanyakan kondisi Dimas ,bagaimana kejadiannya.Mendengar cerita Soni ,adik adik dan keluarga dari desa yang lain ,saling bergumam .

"Ayu gak bisa menjaganya ,kenapa bisa dia pergi sepagi itu?"

"Pasti Ayu marah padanya!"

"Yadi juga gak terlihat di sini ,kasihan Pak Lik ya,mudah mudahan Dimas bisa bertahan,kalo denger cerita Mas tadi ,kecil kemungkinaannya."

Ayu bukan tak punya telinga ,Ayu dengar ,hatinya bertambah sakit ,suaminya memang gak ada di sini ,kenapa ?Apa bener dia gak peduli sama Dimas?

"Nduk...gimana bisa ,adikmu pergi ,kamu ke mana ?"Ibuk masih dengan berlinang air mata minta penjelasan Ayu .

"Buk...Sudah ,Ayu pasti sedih ,jangan bahas kenapa dan bagaimana ,kita doakan Dimas bisa melewati semuanya."Bapak mengusap punggung Ibuk dan menggenggam erat tangannya.

"Suamimu mana ,kok Ibuk gak liat ?"

"Ada Buk tadi ,mungkin lagi di kamar mandi."Aya menjawab sekenanya untuk menutupinya.

Aya pamit beli minum,dan menelpon Yadi,tapi tidak di angkat .Aya sengaja memakai hp kakaknya ,di kirim pesan agar segera ke rumah sakit ,semua keluarga mencarinya.
Aya mencari no keluarga Dei yang pernah menelpon kemarin ,mereka harus tahu kondisi Dimas.

Dalam tangisnya ,Ayu tersudut oleh gunjingan keluarganya ,mereka menyalahkan Ayu karena lalai menjaga Dimas  dan Ayu hanya bisa menahan perih ,mereka harusnya tahu akupun sedih Dimas seperti itu ,aku salah tak tahu dia pergi tapi biasanya gak pernah Dimas keluar rumah ,apa ada sesuatu ,sehingga Dimas nekad keluar rumah ,Dek ...bangun !Maafkan Mbak ,kenapa kamu pergi tanpa pamit Mbak ...tangisannya masih terdengar menyayat ,dia benar benar merasa bersalah .

TAK BER UJUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang