chapter 3

519 76 42
                                    

[HAPPY READING]
.

.

.

Dengan suasana yang hening, Mama sedang duduk menatap Heesung dan Niki meminta penjelasan tentang kejadian malam itu.

"Maafkan aku Mama, aku salah" ucap Heesung menunduk setelah memikirkan apa yang dia lakukan itu salah.

"Niki ?"

"Aku juga meminta maaf Mama" tunduk niki.

"Sebelum melakukan ini apa sebelumnya kalian tidak memikirkan apa yang akan terjadi jika salah satu dari mereka menemukan kalian ? Dan kau Heesung, kau adalah Hyung tertua. Seharusnya kau menjadi contoh yang baik bagi adik-adik mu, tapi apa? Kau malah melakukan hal yang melanggar aturan dan bahkan mengajak adik-adik mu"

"Aku salah Mama, aku berjanji tidak akan melakukannya lagi" Heesung meneteskan air matanya menunjukkan penyesalannya.

"Dan bukankah para Hyung mu yang lain sudah melarangmu Niki ?"

"Benar Mama" tunduk Niki.

"Kalian sudah lihat apa yang terjadi pada Sunoo bukan ? Ini karena ulah kalian. Bagaimana jika Sunoo tidak menemukan kalian maka kalian juga tau apa yang akan terjadi"

"Maafkan kami Mama, kami benar-benar menyesal" Heesung dan Niki berlutut di hadapan Mama.

"Baiklah. Aku akan memaafkan kalian, tapi kalian tidak bisa lolos dari hukuman" ujar Mama dan menjentikkan jarinya dua kali hingga dua orang pengawal memasuki ruangannya.

"Bawa mereka ke ruang tertutup" ujar Mama.

Kedua pengawal itu membawa Heesung dan Niki.

(Ruang tertutup merupakan ruang bagi orang-orang yang akan merenungkan kesalahan yang telah mereka perbuat. Bahkan cahaya matahari bisa memasuki ruangan ini jika siang tiba, dan cahaya matahari itu akan membuat mereka melemah karena energi mereka akan berkurang)

.

.

.

Tok...tok...

Setelah mengetuk pintu Mama memasuki kamar itu dan menyuruh yang lainnya meninggalkan ruangan itu.

"Jungwon"

"Iya Mama"

"Kemarilah dan duduk disampingku" ujar Mama dan Jungwon duduk di samping Mama.

"Kau lihat Sunoo kan, kau adalah saudaranya dan sudah saatnya kau tau keadaannya. Ayahmu belum pernah memberitahu keadaan Hyung mu padamu kan ?" Tanya Mama dan mendapat anggukan dari Jungwon.

"Sunoo adalah pelindungmu Jungwon, apa kau masih ingat saat kau berusia dua belas tahun kau dan Hyung mu dipisahkan saat kau sakit ?"

"Iya Mama"

"Saat itu raja mengunjungimu bukan ? Dan setelah beberapa jam kedepan kau pun pulih"

"Benar, kenapa saat itu aku langsung pulih Mama ?"

"Itu terjadi berkat Hyung mu"

"Apa maksud Mama ?"

"Asal kau tau Sunoo sangat menyayangimu. Bahkan diusianya yang masih kecil ia tidak sanggup melihatmu menderita. Malam itu dia menemui ayahmu dan berkata 'ayah apa adikku akan baik-baik saja ?' Dan ayahmu hanya bisa menitihkan air mata sebagai jawaban dari pertanyaan Sunoo. Dan Sunoo bertanya lagi 'ayah ? Tidak akan terjadi apapun kan ? Adikku akan baik-baik saja' tapi ayahmu dengan putus asa memeluknya. Kami semua menangis karena kami semua berpikir kami akan kehilanganmu"

"Lalu apa yang terjadi Mama ? Bagaimana aku bisa selamat ?" Tanya Jungwon.

"Saat itu ayahmu sedang berbincang dengan tabib istana, tabib mengatakan ada satu cara untuk menyelamatkanmu yaitu mengambil sebagian kehidupan Sunoo dan memberinya padamu. Tapi ayahmu berkata bahwa ia tidak akan mengorbankan salah satu anaknya, namun semua itu di dengar oleh Sunoo. Kemudian Sunoo masuk dan berkata 'ayah aku tidak keberatan jika itu bisa menyelamatkan adikku' bahkan ia tersenyum lebar saat mengatakannya. Tapi ayahmu menolaknya, kemudian Sunoo meraih tangan ayahmu dan berkata 'ayah selalu mengajarkan kami berbagi bukan ? Karna kami adalah saudara. Kehidupannya adalah kehidupanku ayah, dan aku yakin ayah tidak melupakan apa yang telah ayah ajarkan kepada kami'. Dengan ucapan Sunoo membuat ayahmu tak kuasa akan tangisnya. Hingga malam itu juga kami semua melakukan ritual itu untukmu, oleh karna itu kau bisa tetap hidup sampai sekarang" ujarnya dan melihat Jungwon yang menatap sendu Sunoo yang sedang tertidur itu.

"Bagaimana Hyung bisa melakukan hal itu ? Apa karna itu Sunoo Hyung menjadi seperti ini ? Seharusnya kalian merelakanku dan Sunoo hyung tidak akan menjadi seperti ini hiks..." tangis Jungwon merasa bersalah.

"Ssttt... kau tidak boleh berkata seperti itu. Sunoo sudah mengorbankan dirinya untukmu, sekarang kau sudah tau semua. Sudah saatnya kau menjaga Hyung mu" Mama memeluk Jungwon dan menepuk pundaknya.

"Sunoo sekarang sangat lemah Jungwon, kau harus berjanji bahwa kau akan menjaganya. Hm ?"

"Baik, Mama" angguk Jungwon.

"Baiklah, sekarang tidurlah" Mama membawa Jungwon ke ranjangnya dan menyelimutinya.

"Berhentilah menangis" ucap Mama dan mengecup keningnya.

Mama tersenyum dan keluar dari kamar itu, beberapa saat kemudian yang lainnya pun masuk dan langsung ke ranjang masing-masing dan tidur.

.

.

.

Jungwon terbangun dan melihat Sunoo terduduk di ranjangnya. Jungwon pun bangun dan mendekati Sunoo.

"Hyung, kau baik-baik saja ?"

"Akh...ha...ha..." Sunoo meringis kesakitan dan terus menekan dadanya. Ia merasa seperti terbakar dan menggigit kain yang ia letakkan di mulutnya.

"Hyung!" Khawatir Jungwon.

"Aku baik-baik saja, kembalilah tidur" ucapnya setelah melepaskan kain di mulutnya. Bahkan keringatnya sudah bercucuran.

"Hyung kau tidak terlihat baik-baik saja" Jungwon memegang tangan Sunoo yang ada di dadanya. Namun saat melihat mata sunoo Jungwon merasa khawatir karna mata itu terus berubah warna berkali-kali.

"Aku akan memberitahu Mama"

"Tidak! Jangan, jangan beritahu Mama. Arghh....akhh..." napasnya mulai menderu, teriakannya membangunkan yang lainnya.

Mereka terbangun dan kaget melihat kondisi Sunoo.

"Sunoo!!"

"Apa yang terjadi"

"Panggil mama!"

Mereka merasa khawatir.

"Arghh...sakit sekali...akh..." ringisnya menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang.

"Hyung!!"

"Jungwon kumohon menjauhlah!" Ucap Sunoo dengan napas yang memburu.

"Hyung..."

"Jungwon minggir!!" Dengan cepat Mama menarik Jungwon dan...

Jleb..!!

.

.

.

To Be Continued~

Jangan lupa vote dan komen yaa🤗

Sebagai bentuk dukungan kalian

Satu votmen kalian sangat berharga bagi kami❤

♡♡TERIMA KASIH♡♡♡

PURE BLOOD -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang